23 - Hafidz

3.9K 418 13
                                    

Yaudah nih aku munculin Hafidznya sekarang biar nggak kangen lagi😂

Happy reading🎉

Hafidz POV

"Kok mama bisa ada disini sih?" tanyaku kaget ketika melihat mama berdiri didepan rumah ayah.

"Nggak boleh ya?"

"Bukan gitu. Maksudnya kenapa nggak bilang dulu kalo mau kesini. Kan aku bisa jemput." ucapku sambil mendekat kearahnya lalu mencium punggung tangannya.

"Nanti ngerepotin kamu. Kamu pasti capek habis pulang sekolah, masak langsung jemput mama." ucap mama seraya mengusap lembut kepalaku.

"Ya nggak apa-apa."

Mama tersenyum lembut.

"Masuk dulu gih. Makan terus ganti baju. Ada sesuatu yang mau mama omongin."

"Okee." ucapku lalu berjalan memasuki rumah untuk berganti pakaian dan makan.

"Mama disini ternyata. Kucariin dimana-mana tapi nggak ada."

"Kenapa nggak masuk aja ma?" tanyaku ikut duduk disamping mama.

Iya, diteras depan rumah.

"Disini aja. Mama cuma sebentar kok."

Aku mengangguk.

"Kamu baik?" tanya mama.

"Baik."

"Mama sendiri baik?"

"Seperti yang kamu lihat. Mama baik dan sehat, Kanaya pun sama. Dia tumbuh jadi gadis remaja yang bisa bersikap dewasa."

Aku tersenyum menatap mama yang sedang menatap lurus ke depan.

"Dia suka kangen aku nggak?"

Mama menoleh kearahku lalu tersenyum.

"Selalu."

"Dia selalu kangen kamu."

"Tapi kenapa dia nggak pernah telepon aku? Setiap kali ku telepon pasti nggak di angkat. Aku kirim pesan juga nggak pernah dibalas."

"Kamu kaya nggak tau adikmu aja." ucap mama sambil tersenyum.

"Meskipun dia bisa bersikap dewasa dengan mencoba mengerti dan memahami keputusan mama dan ayah untuk bercerai. Dia tetap saja marah kepadamu."

"Marah padaku?" tanyaku bingung.

"Kenapa dia marah kepadaku ma?"

"Karena kamu lebih memilih tinggal bersama ayah daripada tinggal bersama kami."

"Tapi ma…"

"Mama tau." ucap mama sambil menatapku.

"Kamu lebih memilih tinggal bersama ayah supaya adil kan? Mama bersama Kanaya, kamu bersama ayah. Nggak akan ada yang kesepian ataupun sendirian."

"Tapi menurut Kanaya ketika kamu tinggal bersama kami sekalipun, ayah nggak akan sendirian karena ada Fillea. Itu sedikit melukai Kanaya, dia berpikir kamu lebih menyayangi Fillea ketimbang dirinya."

"Mama sudah menjelaskan padanya bahwa kamu tidak seperti itu. Tapi tetap saja, adikmu keras kepala."

"Mama kesini pengin minta sesuatu sama kamu."

"Tinggal bersama kami ya?" pinta mama tak terduga.

"Ma…"

"Demi Kanaya, sebelum dia membencimu."

Seperti Fatimah & AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang