Happy reading🎉
Shamira POV
"Darimana Sha?" tanya Aika begitu dia melihatku memasuki kelas.
Dia sedang duduk di meja depan, bersama Raja.
Menghela nafas pelan aku melanjutkan langkah yang sempat tertahan.
"Dari perpus." jawabku
Setelah itu aku tidak mendengar apapun lagi dari Aika, aku duduk dikursi ku lalu membuka buku yang kupinjam dari perpus tadi.
Aku nggak tau seberapa lama aku membaca buku itu sampai tiba-tiba Aika mengangetkanku
"Sha! Ayo ganti baju, yang lain udah pada keluar lho." ucap Aika sambil mengeluarkan seragam olahraganya.
"Oke." jawabku
Aku memasukkan buku ke dalam laci dan mengambil baju olahraga dari dalam tas.
"Yuk!" ajak Aika.
Aku mengangguk.
Kami berdua berjalan menuju ruang ganti dalam keheningan.
Semenjak Aika dekat dengan Raja, kami jarang bercerita dan bercanda seperti dulu lagi. Sekarang Aika jauh lebih dewasa dari sebelumnya. Aku ikut bahagia. Tapi nggak bohong juga kalo ada sebagian dari diriku yang merasa diasingkan.
"Kenapa tadi nggak ngajak aku waktu ke perpus?" tanya Aika mengisi keheningan.
"Kamu kan ke kantin bareng Raja tadi."
"Kan kamu bisa nunggu aku dulu. Nggak enak tau Sha ngebiarin kamu pergi sendiri."
"Emang kenapa kalo aku pergi sendiri?" tanyaku heran.
"Apa kamu nggak ngerasa canggung pergi ke perpus sendiri sedangkan orang lain ditemani?" tanya Aika.
"Nggak. Kenapa musti canggung? Aku bahkan nyaman-nyaman aja kalo musti jalan sendiri. Aku juga biasa aja waktu di panggil Bu Hanum ke perpus sendiri waktu itu."
Aku melihat Aika menghela nafas pelan.
"Itu kan beda permasalahan Sha. Waktu itu kamu ada kepentingan sama guru, sedangkan ini sendiri."
"Apa kamu nggak takut di bilang nggak punya teman?"
"Apa kamu nggak takut kalo orang lain bilang aku ngejauhin kamu?" tanya Aika yang membuatku sedikit tidak suka.
"Sebenarnya ada apa sih?" tanyaku.
"Tadi di kantin aku nggak sengaja denger ada orang yang bilang kalo aku ngejauhin kamu karena dekat sama Raja. Mereka bilang kalo aku ngebiarin kamu pergi sendirian sedangkan aku selalu sama Raja kemana-mana."
"Ai. Ucapan mereka nggak usah di dengerin, kita masih teman baik kan?" tanyaku.
Apa yang dikatakan Aika tentang pendapat orang lain tadi, sebenarnya benar menurutku. Tapi mungkin aku juga salah karena tidak membicarakannya dengan Aika. Sekarang yang perlu ku lakukan adalah berbicara dengan Aika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Fatimah & Ali
Teen Fiction[Dipublish pertama kali September 2019 dan selesai Desember 2020] Namanya, Shamira Putri Aisyah. Dia adalah seorang wanita yang diam-diam memperhatikan Hafidz dari kejauhan. Mencintainya dengan ketulusan, mengaguminya dalam diam, serta mendoakannya...