Selain memiliki sifat yang sedikit tertutup, Erina juga salah satu orang yang overthinking. Ia selalu memikirkan kemungkinan kemungkinan yang sebenarnya belum tentu terjadi padanya. Contohnya saja saat ia ingin menghadiri sebuah acara, pikirannya sudah kemana mana. Entah karna gaunnya, rambutnya bahkan sepatunya yang ia pakai saja ia fikirkan. Takut pandangan orang padanya berlebihan. Padahal orang juga tidak akan memperhatikan Erina dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Sama hal nya seperti kejadian hari ini yang menimpanya. Bukan rahasia umum lagi kalau Hasan sangat terkenal disekolah. Apapun yang laki laki itu lakukan akan cepat tersebar dan diketahui sampai penjuru sekolah. Erina bukan tidak percaya diri, tapi hanya malas menjadi omongan. Sebelum ada perlombaan OSN, Erina dikenal banyak orang karna ia adik dari Randy Ananda. Dan itu sudah sedikit merepotkan. Apalagi berurusan dengan lelaki menyebalkan bernama Hasan itu. Sudah pasti hidupnya tidak akan tenang.
Saat sedang memikirkan kejadian kejadian buruk yang besok akan terjadi ppadanya, Randy masuk ke kamar Erina tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. "De minta kertas HVS dong buruan. Mau print tu.. lah dek, kok muka nya merah??"tanya Randy yang terkejut dengan wajah Erina mirip seperti kepiting rebus.
"Ih sanaaa gak. Lempar powerbank nih," kata Erina mengancam sambil memegang powerbank yang memang ada didekat meja belajarnya.
"Kenapa," ucap Randy sambil mengamati wajah adiknya.
"Maluuuuu."
Randy menarik kursi dari meja belajar Erina untuk duduk disamping ranjang adik nya. "Iya malu kenapa dodol."
Erina menunjukkan pesan yang tadi Jenny kirim digrub "Pasti besok dia ledekin aku habis habisan nih."
"Yaelah ketimbang gendong doang," kata Randy dengan nada santai setelah melihat chatnya.
"Malu bang astaga mau ditaruh mana muka ku ini. Orang tau nya kan aku sama Hasan ribut terus."
Karna agak tertarik dengan cerita Erina, Randy memancing Erina agar menceritakan kisah nya sampai sampai membuat mereka berdua ribut. Sebenarnya Randy pun belum tau pasti apa yang membuat mereka terlibat perang dingin sampai saat ini. "Emang kenapa sih kamu sama Hasan bisa ribut kaya gitu?"
"Nih aku ceritain dari awal ya."
Hari ini adalah hari terakhir Masa Orientasi Siswa di SMA Nusa Bangsa. Mulai besok, semua siswa dan siswi akan menjalani hari harinya menjadi murid biasa yang sudah mulai pakai baju putih abu abu. Masa masa yang dinantikan oleh banyak orang bahkan hampir semuanya.karna katanya masa SMA adalah masa masa yang paling indah. Semua kenangannya tidak akan dilupakan.
Semua peserta MOS memasuki gerbang dengan suka cita. Hari terakhir MOS harus lebih bersemangat dari sebelumnya. Seperti dua hari lalu, Erina tetap mengikat dua rambutnya seperti aturan yang diberikan oleh kaka OSIS.
Baru sampai didepan gerbang, ada beberapa laki laki yang berpakaian sama dengannya mendekatinya. Biasanya itu adalah modus modus yang dilancarkan cowo cowo playboy.
"Eh boleh kenalan nggak?"goda salah satu di antara mereka.
"Engga," jawab Erina singkat. Ia memang tidak suka pada laki laki modelan seperti itu. Menurutnya, lelaki seperti itu harus jauh jauh dari hidupnya.
"Sombong banget sih jadi cewe."
"Biarin aja."
Bertepatan dengan digodainnya Erina oleh lelaki yang tidak ia kenal, lelaki berambut sedikit gondrong datang dengan motor ninja birunya dan tidak sengaja mendengar obrolan singkat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal My Wound
أدب المراهقينHasan Alvaro Wirasena, lelaki dengan sejota pesonanya. Pintar pada bidangnya. Selalu membuat siapapun yang ada didekatnya akan merasakan nyaman karna sifatnya yang menyenangkan. Tapi kalimat "membuat siapa saja nyaman berada didekatnya" tidak berlak...