Erina bukan orang yang punya kepopuleran yang membuat namanya berada diurutan teratas kalau satu koridor membicarakannya. Sebenarnya, alasannya tidak mau dikenal banyak orang karna ada masalah ketika SMP dulu. Ia selalu dibilang numpang nama karna punya kakak yang populer. Ia sering disebut panjat sosial. Persis seperti judul lagu salah satu selebram cantik menurutnya.
Mulai memasuki SMA, hanya beberapa orang saja yang tau kalau ia adik dari Randy Ananda. Ia juga berpesan pada Randy kalau disekolah pura pura tidak kenal saja. Tapi itu hanya berlangsung selama enam bulan. Karna saat semester dua namanya tiba tiba berada diurutan teratas karna menang olimpiade matematika tingkat Nasional. Nama nya seolah menjadi tranding topik disekolah. Ia membawa nama Nusa Bangsa dengan menyabet mendali emas. Sejak saat itu, banyak orang yang mencari identitasnya. Lalu terungkap lah dia adik dari Randy Ananda anak futsal yang terkenal karna pintar dan berkepribadian baik. Senang? Tentu tidak. Mimpi buruknya kembali.
Mulai saat itu, Erina terlalu sensitif kalau ada orang yang menyinggung namanya. Ia mendadak bisa jadi orang paling emosi. Sama seperti kejadian kemarin saat Hasan memposting fotonya dengan lelaki itu. Walaupun di foto itu Hasan hanya merangkulnya, Erina berani taruhan namanya jadi trending topik lagi saat ini karna fans laki laki itu pasti tidak senang dengan kehadirannya. Terdengar sayup sayup orang membicarakannya saat ia baru memasuki gerbang sekolah.
"Copot tu mata melototin orang terus," Sindir Randy sambil menyenggol lengan adiknya. Memberi kode agar Erina melepaskan helm itu dari kepalanya.
"Biarin, siapa suruh sok jago. Dikira aku takut kali?" jawab Erina sewot sambil menyerahkan helm nya. Matanya masih memandang sinis orang yang kepergok membicarakannya tadi.
Randy langsung merangkul adiknya agar segera pergi dari parkiran yang semakin ramai. "Cantik kali kamu makanya diliatin terus."
Erina langsung melototi abangnya. Karna bagaimanapun ini semua salah nya. Karna memposting foto itu tanpa seizin yang punya. Sampai sampai jadi trending disekolah. Walaupun Randy sudah meminta maaf dan menyogoknya dengan membelikan novel kemarin siang, cuma tetap saja Erina kesal setengah mati.
Setelah belokan koridor, Randy dan Erina berpisah karna kelas Randy berada dilantai satu. Erina harus bergegas dan menaruh tas nya karna upacara bendera sebentar lagi akan dimulai.
..........
Setelah selesai upacara, Erina tidak langsung ke atas. Melainkan memberikan tugasnya dulu pada Pak Muslih. Semua ia selesaikan tepat waktu sesuai permintaan guru sejarah itu.
"Misi pak, saya mau kasih tugas remedial saya," ucap Erina sambil memberikan flashdisk dan laporannya.
Pak Muslih membaca sebentar laporannya lalu mengangguk dan menerima flashdisk nya. "Nanti untuk vidio nya saya lihat dulu ya."
"Baik pak. Saya permisi."Erina pamit saat urusannya sudah selesai. Ia harssegera kembali ke kelas.
Baru melangkah sedikit, Pak Muslih memanggilnya. Erina langsung menghampiri kembali meja Pak Muslih."Kamu tolong panggilkan Hasan ya, bapak ada perlu sama dia. Sekalian kamu tolong suruh anak anak kerjakan latihan soal halaman limapuluh. Saya agak telat masuk ke dalam kelas sepertinya."
Erina senang dengan perintah Pak Muslih yang kedua karna lebih baik ia mengerjakan soal dibanding mencatat materi. Tapi tidak terlalu senang dengan perintahnya yang pertama. Kalau ia harus memanggil Hasan, berarti ia harus menghampiri meja lelaki itu. Sedangkan hari ini saja dia sedang menghindari Hasan biar tidak ada omongan yang membuatnya risih.
"Erina? Kenapa diam?" tanya Pak Muslih karna Erina berdiam ditempatnya berdiri beberapa detik.
Erina langsung menyadarkan lamunannya."Engga pak. Baik saya suruh Hasan ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal My Wound
Teen FictionHasan Alvaro Wirasena, lelaki dengan sejota pesonanya. Pintar pada bidangnya. Selalu membuat siapapun yang ada didekatnya akan merasakan nyaman karna sifatnya yang menyenangkan. Tapi kalimat "membuat siapa saja nyaman berada didekatnya" tidak berlak...