41. [PART 41], KACAU!

904 62 18
                                    

Happy Reading
Kalo ada yang typo tolong komen ya!

******

Ruangan gelap, berjendela satu yang tanpa fentilasi itu membuat gadis yang terbekam kain dimulutnya dan kaki serta tangan yang terikat dengan seutas tali itu terus mengucurkan air mata dan kringat dingin nya

Hati tergoncang bagai di terpa ombak, darah berdesir hebat di sekujur tubuhnya, dan mata bagai hujan yang selalu meneteskan air pada pipi nya

Tak ada seorang pun disana. Membuat keringat dingin mengucur lebih hebat di tubuh Eca.

Ka marsel tolongin Eca ka, Eca butuh kaka. embat batinnya

Krekettt....

Suara pintu terbuka dan mendatangkan seseorang dengan tubuh seperti biola spanyol tersebut

Eca terjingkut kaget melototkan matanya setelah melihat siapa yang datang

Seorang itu menjambak rambut Eca keras hingga sang empunya kesakitan"Hahaha kenapa? Lo kaget ini gue?"

"Mmpphhhhmpphhhh" derasan air mata Eca semakin bertambah

Seseorang itu pun tersenyum penuh makna dengan memandang sinis Eca lalu melepas bekaman kain yang berada di mulut Eca

Eca bernafas lega"Ka Zahra kenapa nglakuin ini ke Eca. Apa salah Eca sama ka Zahra??" Tentunya dengan air mata yang masih mengalir dari pelupuk mata Eca

"Kesalahan lo? Lo gatau kesalahan lo? Haha" Zahra kembali menjambak rambut Eca dengan lebih kuat

"Kesalahan lo itu karna lo udah ngrebut Marsel dari gue!"

"Dengerin lagi ya"

"KARNA LO UDAH NGREBUT MARSEL DARI GUE! DENGER GA LO HAH?!"

"Gadis brengsek!"

Eca hanya bisa menahan tangis dan kesakitan saat Zahra menjambak rambutnya

Zahra menatap Eca "kenapa lo diem hah? Apa lo ngrasa bersalah? Jelas bersalah banget lah karna lo pelakor hubungan gue sama Marsel!"

Zahra merogoh saku jaket nya mengambil sesuatu

Gunting

"Ini belum seberapa Eca, lo liat ni ya" Zahra mengarahkan gunting tersebut pada rok osis milik Eca

Zahra tertawa puas karna menurutnya Eca merasa pantas mendapatkan hukuman ini darinya "rasain lo, rok lo bakal habis digunting sama gue!"

Eca memohon "j-jangan ka, jangan lakuin itu" Eca meringkih menangis dengan keadaan tangan terikat tali tak bisa melakukan perlindungan dan menyaksikan Zahra memotong-motong kecil rok nya dengan mahir bagai si tukang cukur

Setelah Zahra menggunting - gunting rok Eca Lalu ia mengarahkan guntingnya tersebut ke pakaian osis Eca

"Pliss, Eca mohon jangan lakuin ini ka. Tolong berhenti ka Eca mohonn"

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang