8.[PART 8], Jenguk Cecen

1.3K 94 0
                                    

R E V I S I

******

Kring..kringg

Dengan keadaan sekolah yang semula tenang akhirnya sekarang menjadi ricuh akibat bel sekolah bunyi termasuk kelas Marsel dan kawan-kawan.

"Yeayy!!" teriak murid 11 IPS 2.

"Oke cukup sekian pelajaran hari ini."

"Terimakasih pak!" ucap para murid serempak.

"Iya, cukup sekian wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh pak."

Semua siswa pun mengemaskan barang-barang ke dalam tas nya masing-masing dan sekarang di kelas itu hanya tersisa lima orang saja.

Siapa lagi kalau Marsel dkk. Sekarang keadaan Atha masih tidur, Andra sedang memainkan pulpennya yang diketuk-ketuk ke meja, Valeron yang senyum-senyum sendiri seperti orang tidak waras, dan Marsel sibuk membereskan bukunya untuk dimasukan kedalam tas.

Marsel pun menghampiri meja mereka bertiga yang berdekatan itu dan melihat sangat heran pada sahabat gilanya itu yang sampai sekarang masih sahabat seperjuangannya.

Marsel hanya menggelengkan kepalanya melihat ketiga sahabatnya dan pada akhirnya Marsel mengingatkan sesuatu.

"Jadi jenguk Cecen gaaa?" tanya Marsel.

"Eh iya, ayo sekarang!"

Andra berbicara dengan nada tak terkontrol serta tangan yang ikut serta menggebrak meja membuat Atha yang tengah tertidur menjingkrak kaget.

"Eh kambeng loncat tembok!" teriak Atha.

"Prrtthhhhaha." tawa Marsel, Valeron dan Andra melihat tingkah Atha yang terkaget dari tidur.

"Sialan! Gue lagi mimpiin bidadari jadi keganggu. Siapa yang gebrak meja tadi?"

Marsel dan Valeron menunjuk ke arah Andra dan andra menunjuk pada dirinya sendiri.

"Dasar kutil onta!"

"Hehe maap lah Tha, kaga sengaja gue!"

"Yaudah ayo ke rumah Cecen, kasian dia syakitt butuh kasih sayang dia wkwk." ucap marsel dengan alay.

"Najis alay!"ucap Atha.

*****

"Bang, Eca lupa kabarin abang tadi. Eca sama Rara mau jenguk temen Eca yang lagi sakit." ujar Eca.

"Yaudah sama abang aja jenguknya Ca, biar kamu ga naik angkot gitu."

"Engga kok bang, Rara bawa mobil sendiri." sambung Rara dengan cepat.

"Plisss lah bang Jiko abang Eca yang paling tampan, Eca janji gabakal balik malem plisss." rengek Eca pada Zico abang nya itu.

"Hmm oke, tapi janji ya gaboleh pulang malem kalo melanggar, abang bakal ngadu ke bunda kalo kamu main." ancam Zico sambil mengulurkan jari kelingkingnya untuk membuat perjanjian dengan adik nya.

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang