5.[PART 5], Kembali Mengingatnya

1.6K 115 0
                                    

R E V I S I

******

Rara masih bingung dengan Marsel ketosnya itu. Kenapa sifatnya berubah drastis dari Marsel yang sebelumnya? Rara pun tidak tau termasuk juga Eca yang baru saja melihat bahkan kenal saja belum pada Marsel tetapi kenapa Marsel memperlakukan dirinya seperti tadi?

"Dasar ketos gak guna!" dada Eca pun sangat sesak atas perlakuan Marsel, Rara pun berusaha menenangkan sahabat baru nya itu.

"Sabar Ecaa, mungkin ka Marsel lagi banyak masalah." ujar Rara, lalu Eca hanya mengangguk pelan dengan raut wajah nya yang kusut.

*****

Saat Marsel sampai dirumah ia melihat sosok laki-laki masih dibilang cukup muda yaitu Tn.Devin papah nya itu, yang sekarang tengah duduk santai di ruang keluarga

Marsel menghampiri dan duduk dihadapan pria itu, Marsel akan menyampaikan suatu hal.

"Pah! Marsel mau ngomong sama papah."

"Ngomong aja." jawab Davin.

"Marsel pindah sekolah aja!" setelah berbicara seperti itu, lalu Marsel beranjak dari hadapan Davin dengan wajah frustasi.

Belum sempat Davin menjawab tetapi Marsel berbicara lagi dengan sentakan keras. "Pokoknya Marsel pindah sekolah titik!"

"Eh tunggu! Kasih papah penjelasan kenapa kamu mau pindah sekolah?" cegah Davin pada Marsel yang hendak beranjak dan membuang muka pada Davin.

"Pengen pindah aja, gabetah disana! Marsel udah muak pah!" jawab Marsel dan ia segera cabut dari hadapan Davin.

"Dasar anak aneh." guram Davin.

"Telfon temennya aja ya, sebenarnya ada apa sama si Marsel kok tiba-tiba minta pindah sekolah siapa tau temen nya tau." Davin segera mengambil ponsel disakunya lalu tercantum nama 'Valeron' akhirnya ia menelfon pria itu

Tuttt tuttt

"Hallo Ron"

"Iya om, kenapa?"

"Si Marsel kenapa? Kok dia jadi gitu?"

"Gitu gimana om?"

"Si Marsel masa minta pindah sekolah, aneh kan emang disekolahan dia kenapa?"

"HAH? PINDAH SEKOLAH OM?"

"iya, dia kenapa?"

Valeron pun akhirnya bingung mau menjelaskan atau tidak pada Davin, hingga akhirnya pun Valeron memilih untuk menceritakan semua kejadian tadi siang

"Jadi gini om.."

Davin pun mendengarkan Valeron yang sedang berbicara dengan seksama.

"Terimakasih ya Ron, maaf om mengganggu hehe"

"Yaudah, om tip telfon nya."

"Iya om sama-sama, ga ganggu kok"

Tutttt...

Akhirnya sambungan diputuskan oleh Valeron dan Davin sekarang paham kenapa putranya menjadi seperti ini tadi.

******

Berkumpulnya sekarang antara Valeron, Cecen, Andra, Atha di cafe untuk memperbincangkan masalah Marsel yang tadi Valeron dengar dari papah nya Marsel, Davin.

"Sampe segitunya Marsel? Sampe mau pindah? Gila tuh anak." kaget Cecen.

"Iya sampe segitunya dia benci sama Maria, padahal dulu saling membahagiakan." ujar Andra.

Disamping itu Valeron menangis tersengguk-sengguk mendengar berita jika Marsel akan segitunya ingin pindah sekolah.

"G-gue gamau kalo Marsel sampe pindah." ujar Valeron dengan tangis nya.


Atha berusaha menenangkan Valeron. "Besok kita bujuk Marsel ya Ron biar dia ga pindah, lo tenang aja gausah sedih lagi. " ujar Atha sambil memukul pelan pundak Valeron.

Atha lagi sadar, jadi ya gitu wkwk.

*****

Marsel pun mengacak-acak rambut dan merobek-robek foto nya dengan seseorang yang nampaknya sangat bahagia.

Jalan bersama, tertawa bersama, bahkan hampir 12 jam Marsel bersama cewe itu. Wah sungguh masa-masa SMP yang sulit dilupakan mungkin itu masa terindah bagi Marsel.

Meskipun semua orang menganggap kalau cinta saat SMP itu hanya sekedar cinta monyet.

Dulu yang sekiranya bahagia, senang tetapi justru sekarang menjadi masalalu terpahitnya.

Marsel berusaha untuk menutup topeng kepahitann nya itu di depan semua orang.

"Kenapa lo ninggalin gue gitu aja?! Lo ga sayang sama gue?!" ujar nya sambil membakar sisa robekan foto tadi.

"Kalo lo sayang sama gue lo pasti gabakal gini!! Bahkan gue yang pacar lo gatau apa-apa soal lo pindah!!"

"Aarrggghhhh Maria, apa lo tau? Semenjak lo ninggalin gue ke Spanyol gue kaya mayat hidup dan untungnya ada sahabat gue yang selalu support gue, gak kaya lo!"

Setelah 3 jam lamanya Marsel mengeluarkan keluh kesahnya. Tanpa tersadar ia tertidur di tampat tidurnya itu dan tentu nya masih mengenakan baju sekolah, sampai pagi pula.

Sampai jam menandakan pukul 05.45 Marsel akhirnya terbangun, menyipitkan matanya yang silau terkena pancaran sinar matahari yang tajam itu dari jendela kamar Marsel yang dibuka oleh asisten rumah tangga nya itu.

"Aden, udah bangun? Aden mandi, kan aden mau sekolah bibi mau beresin kamar aden dulu." ucap bi Tarni, lalu Marsel mengangguk lemas.

Marsel segera bergegas menuju kamar mandi walau ia sangat malas untuk pergi sekolah, ya sungguh Marsel sangat hancur sekarang.

*******

Voment jangan lupa okei!

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang