40. [PART 40], who called me?

890 63 2
                                    

Happy Reading
Kalo ada yang typo bilang ya!

******

Senin yang membosankan bagi Eca. Karna di hari ini akan lebih jauh dari akhir pekan. Ia harus berangkat lebih awal karna harus mengikuti upacara bendera, sungguh membosankan saat mendengarkan pembina upacara mengoceh tak berarti baginya

Mirid licnit miming :v

Waktu istirahat pun tiba. Seperti biasa ia dan Rara menuju kantin dan selalu di buntuti oleh si kutil bebek siapa lagi kalau bukan Aditya Daffa Alhaqi murid menyebalkan se-antero SMA ini yang sekarang berusaha mendekati Eca

"Daffa minggirr, gue mau ke kantin. Gue laper" decih Eca

Daffa masih bersikeras untuk menghalangi jalan Eca "gapapa, gue yang pesenin buat lo. Lo tinggal duduk manis di kelas" ujarnya

Eca melirik malas "Daffa" Eca tersenyum pernuh arti

"Iya"

Eca mengepalkan tangan kanan nya "ekhm! Lo mau ini ga?"

Daffa menyengir " hehehe, maap ya Eca, gue udah gangguin. Gue permisi dulu"

Disampiny nya terdapat Rara yang hanya tertawa berbahak - bahak liat kelakuan Daffa sama Eca

"Ck! Gausah ketawa lo. Cacing gue udah lapor nih, cpt ke kantin kuy" ajak Eca

Rara sambil mengusap air mata nya yang keluar akibat terlewat ngakak"Hahahaha iyaiya"

Saat dikantin

"Nah gini dong Ca, seneng gue liat nya" Kata Rara sambil menyruput minuman tea jus nya

"Napa emang?"

Rara melahap sandwich nya "mmhh gnnih nnih snyumnhh jnganmmh" ujarnya dengan mulut penuh

"Lu kalo lagi makan diabisin dulu Ra, jangan sambil makan sambil ngomong" tegurnya

Rara kembali menyruput minumannya "gini dong senyum jan sedih mulu, gue kan jadi ikut seneng juga"

Eca seketika menekuk wajahnya dan mengingat ucapan Marsel saat waktu itu bertelfon " hehe iya"

"Tuh kann manyun lagi, kenapa coba cerita"

Eca tersenyum renyah "hehe gapapa beneran"

Rara melirik malas "kalo kaya gini brrt lo ada apa apa nya. Coba cerita"

"Kan gue waktu itu telfon sama ka Marsel"

"Terus??? Kenapa lo sedih"

Eca menarik nafas pelan "Dia nanyain tentang ka Maria ke gue"

"Serius lo?" Eca mengangguk lemas "kurang ajar emang! Kenapa musti tanyain ka Maria coba?"

"Gue cape, Ra" keluhnya

"Hah? Lo? Cape? Jangan nyerah dulu dong"

"Lah udah lah jan bahas ginian" kata Eca mengalihkan pembicaraan

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang