Ekstra Part 2 [Memori yang terpendam]

1.3K 65 54
                                    

Hallo gaiss assalamualaikum
Masih nyimpen IAM 1? Masih nunggu Ekstra Part dari IAM 1?

Di ekstra part ini gua skip ke 10 tahun kedepan yaa! Soalnya cuma itu ide gua hehehe. Gausah pada komen yang penting gua apdet ekstra part.

Dan apa kalean Udah baca IAM 2? Kalo yang belum bisa di cek di profil gua sekarang!!!

Langsung Cussssss aja euy.
Happy Reading
Kalo ada yang typo bilang ya!

*******

10 tahun Marsel dan Eca menikah. Dengan hubungan mereka yang memiliki sejuta rintangan. Marsel berhasil membina rumah tangga dengan baik. Dan sekarang dia sudah mempunya Arsya, buah hatinya.

Eca pun bercermin sambil menyisir rambutnya dengan rapih dan ia teringat sesuatu, "Marsel, kita jadi ke makam ka Maria kan?" Tanya nya membuat Marsel menghentikan aktivitasnya yang sedang bermain laptop,

"Oh iya aku lupa, yaudah sekarang aja yuk. Mumpung belom kesorean"

"Arsya ikut ga? Eh betewe dia dimana?"

"Arsya lagi sama Cecen, Rara, sama temen-temennya. Kamu tenang aja, Arsya bakal baik-baik aja kok"

Eca mengangguk pelan, "oke, nanti Eca chat Rara buat jagain Arsya"

Akhirnya keduanya bersiap-siap untuk pergu mengunjungi makam Maria. Disana Eca dan Marsel sama-sama menggunakan pakaian serba hitam.

Kemudian mereka pun sampai ke tempat dimana seseorang yang pernah mencetakkan kenangan indah di hati Marsel. Jujur saja, walau Eca sudah menjadi bagian dari hidup Marsel tetapi masih saja di hatinya masih terukir nama lengkap kekasih pertamanya, Maria.

Marsel membersihkan tumpukan daun dan bunga kering yang Marsel letakkan 2 minggu yang lalu. Eca mulai menabur bunga baru pada tempat peristirahatan Maria. Marsel menunduk dan mengelus batu nisan milik Maria. Ia mulai memejamkan matanya perlahan.

Marsel merasakan getaran hebat di tubuhnya, air mata mengalir cukup deras dari pelupuknya, dia sekarang seperti orang yang menampung beban masalah semua manusia di dunia ini. Sakit? Ya sangat sakit, takdir tuhan tak bisa kita elak.

"Sabar ya Sel, ka Maria udah tenang disana kok. Jangan nangis, nanti malah ka Maria jadi sedih senyum dong!" Perintah Eca sembari membenjeng mulut Marsel,

"Awalnya aku ga terima kepergianmu Ria, tapi suatu saat aku sadar bahwa ini takdir."

"Terimakasih untuk waktunya Maria. Dan sekarang kamu lihat, aku udah punya istri sumpah beneran Eca mirip banget sama kamu. Aku juga ganyangka Ri, aku bisa ketemu sama Maria 2. Pokoknya tuhan sudah membuat garis kehidupanku menjadi lebih bahagia dari sebelumnya."

***
"Kamu panggil aku Marceng aja ya? Soalnya nama itu spesial banget. Jadi yang boleh panggil aku pake nama Marceng juga harus spesial orangnya." Ujar Marsel sambil mengacak puncak kepala Maria

"Kok bisa spesial? Emang siapa yang bikin nama panggilan Marceng?" Tanya Maria,

Marsel tersenyum kecut, "dulu aku ada kaka, dia baikkk banget sama aku. Tapi dia udah pulang ke pangkuan Tuhan. Makanya aku di sayang banget sama nyokap bokap aku. Soalnya aku anak tunggal satu-satunya dan mereka gamau kehilangan aku" Marsel mengerutkan senyumnya.

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang