20.[PART 20], Berita menyakitkan

1.1K 91 5
                                    

Eca menuju rumah sakit dimana faizal dilarikan kesitu setelah terjadinya kecelakaan yang menimpa pacarnya

Dan eca langsung saja ke ruang pendaftaran menanyakan ruangan faizal pada suster petugas disitu

"Permisi sus, saudara faizal yang baru saja masuk ke sini karna kecelakaan skrng dimana ya?" tanya eca

"Oh yang tadi, diruangan UGD" jawab suster dengan segera eca berlari menuju UGD tak lupa juga eca bilang terimakasih

"Oke mksh sus" ucapny pada suster tersebut

Eca Pov

Disitu hati gue gakaruan, gue menyusuri lorong untuk menuju UGD dimana ka faizal berada. Gue ga berhenti-hentinya menangis dan kenapa gue ga liat keluarga ka faizal? Malah gue liat keluarga ka marsel di ruang tunggu di UGD serta ka Cecen, ka Andra, ka Atha, dan ka Veron

Akhirnya, gue dan segera mendekat pada mereka

"Kok semua pada nangis si? Ka andra ka faizal mana hikss" tanya gue sontak membuat semua orang memfokuskan pandangan ke gue

"Ka andra, ka fa-faizal hikss di-dimana? Hikss" tanya gue reaksi ka andra hanya menggelengkan kepalanya dan memeluk gue

"Ka faizal kanapa ka hikss dimana ka faizal? Dia baik-baik aja kan hiks" tanya gue sekali lagi

"Ikut gue"ajak ka andra ke gue pergi ke suatu ruangan

Hah? Kamar mayat? Apa mungkin?..

"Ga ka ini ga mungkin"kata gue tak yakin

Dan gue melihat keluarga ka faizal disana

"Bu ratnaaa hikss" gue langsung memeluk ibunya ka isal

"Nak ecaa, isal... "Ucap bu Ratna terpotong saat gue melepas pelukan gue dengan bu Ratna dan gue kembali melihat sinis ke ka andra

"Ka andra bohong kan? Ka faizal, engga ga mungkin!!" akhirnya gue langsung saja masuk dan ya gue melihat sekujur tubuh kaku dan tertutup kain putih dihadapan gue sekarang

"Ga ga ga itu bukan ka faizal kan ka andra hiks" karna rasa penasaran yang tinggi, gue pun membuka kain dibagian kepala nya

Gue kaget dan ga percaya bahwa dihadapan gue benar-benar pacar gue, gue ganyangka, ini pasti mimpi kan?

"Hikss ka faizal hikss"sontak gue langsung memeluk ka faizal yang sudah pucat dengan bibir yang sedikit menerbitkan senyuman

"Bangun kak! Ini akibatnya kan bandel gamau dengerin eca ngomong! Eca kan udah bilang kaka harus hati-hati jangan ugal-ugalan bawa mobilnya. Dan ini pasti prank kan? Dasar! Pacar nyebelin!" tak henti-hentinya gue mengomel orang menyebalkan seperti dia skrng

"Bangun! Hiks nakal ya ga dengerin eca ngomong! Bangun ga? Atau eca glitikin ka isal nih?" ka andra pun meraih pundak gue

"Lo harus ikhlasin faizal ca" ucap ka andra pelan

"Ga! Dia ga mungkin kak gamungkin!!!" air mata gue pun jatuh tak henti-hentinya membasahi pipi gue. Hingga mata gue bengkak

"Sabar ya,turut berduka cita"ujar ka andra lalu mengajak gue keluar dari hadapan ka faizal

Gue akan selalu mengingat kecupan terakhir yang hangat saat faizal berikan ke kening gue beberapa jam yang lalu

Selamat tinggal Ka Faizal, pacar eca yang Eca sayang:( semoga tenang dialam sana:((

******

Author Pov

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo ca" nada andra serius dan eca masih saja terus mengeluarkan air matanya

"Ka faizal tabrakan sama ka marsel ya ka?" tanya eca

"Iya ca" jawab andra

"Dia sekarang di UGD ca, dia terus nyebut nama maria" ujar athallah

Deg..

Maria? Dengan keadaan marsel seperti ini dia masih saja mengingat gadis itu?

"Oh" jawab eca singkat

"Dan sekarang gue minta bantuan lo" andra memohon pada eca

"Apa?"

"Lo harus temenin marsel. Sampe marsel sadar, plis lakuin ini demi marsel ca" andra lebih memohon pada eca

"Karna gue mirip sama ka Maria gitu?"satu alis eca mengernyit

Cecen,andra,atha dan valeron pun mengangguk

"GA! KA MARSEL YANG UDAH BIKIN KA ISAL MENINGGAL! URUS AJA SENDIRI TU TEMEN KALIAN!!"ucap eca penuh emosi

"Lo gabisa nyalahin takdir kaya gini dong ca! Ini itu musibah, emang kita semua juga mau apa marsel sama faizal kaya gini?" jelas cecen dibalas dengan gelengan eca

"Plis caa lakuin ini demi marsel" ujar andra yang kini mengeluarkan setetes air matanya

"Iya ca, lo jangan egois kek gini. Kita semua juga gamau faizal meninggal"ujar cecen

"Lo mau juga marsel kaya faizal?" tanya veron lalu balasan eca mengangguk

Eca menghela nafas berat. Benar, kini ia tak boleh egois. Walau hatinya sedikit nyesek

"Oke gue mau"

******

"Maria...."

"Maria..."

"Maria..."

Itulah marsel, yang terus saja menyebut nama gadis pujaannya itu. Kini eca hanya merasakan hati yang sangat sesak

Dengan kepergian faizal ditambah pula marsel seperti ini

"Ka marsell..."

"Pliss eca mohonn..ka marsel sadar ya" ucap eca penuh harap dan

Ceklekk

Pintu ruang UGD terbuka. Datanglah bu ani notabenya adalah ibunda marsel

"Ohh ini yang namanya nak eca? Cantik juga yah" ucap bu ani memuji

"Iya tante, ini eca. Tante ibunya la marsel?" eca sambil mencium tangan bu ani

"Iya saya mamahnya"

"Turut berduka cita ya nak atas meninggalnya dek faizal"sambung bu ani

"Iya tante"

"Marsel belum saja sadar?" tanya bu ani

Eca hanya menggeleng tak bertenaga

"Maria..."

"Maria..."

Masih saja marsel menyebut nama maria, tak sadar tangan marsel bergerak dan menggenggam tangan eca

"Tante, ka marsel sadar tan" riang eca

"Alhamdulillah anakkuu" ucap bu ani gembira sambil mengeluarkan air matanya

Perlahan mata marsel terbuka,dan semakin lebar marsel memandang eca lekat yang kini sambil menggenggam erat tangan eca

"Maria, gue kangen lo" kata marsel dengan senyuman manis yang tebit dari sudut bibirnya

Oke gan jan lupa voment
Maap agak gajelas sorry:(
See you:)

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang