62.[PART 62], Hari-ku dan Hari-nya

1K 74 113
                                    

Happy Reading
Kalo ada yang typo bilang ya!

********

Marsel hanya dapat menatap kosong saat batu nisan yang ia lihat sekarang. Terukir nama gadis yang dulu ia bangga-banggakan.

MARIA THUMBELINA

Nama yang indah, sama dengan senyumnya yang membuat Marsel susah untuk melupakannya. Ia menepiskan daun-daun kering agar terlihat cantik. Supaya gadisnya nyaman dan tenang disana.

"Terimakasih Maria"

"Berkat dirimu, aku jadi seperti ini. Berkatmu aku mendapatkan gadis yang setimpal seperti dirimu. Sekarang, aku akan menempuh hidup baru, bersama gadis lain. Maafkan aku...."

Marsel mengelus lembut ukiran nama Maria,"jika kamu masih ada, pasti sudah aku nikahkan dirimu. Dan jujur, kamu adalah gadis yang terbaik dari gadis lain yang pernah singgah di hatiku"

"Terimakasih atas semua, atas waktunya. Dan 6 tahun ini kamu ninggalin aku membuat banyak sekali pelajaran hidup bagiku"

Marsel meletakkan sebuket bunga mawar putih, kesukaan Maria,"selamat ulang tahun yang ke-22 tahun, Sayang."

Marsel mengecup lama ukiran nama itu. "Doakan aku Maria, semoga hidup baru ku lebih berwarna dan selalu dilimpahkan banyak kebahagiaan"

Lalu Marsel pun beranjak pergi.

*******

"Bunda"

"Iya sayang"

Eca memeluk bunda nya erat,"makasih ya bunda, udah ngerawat Eca sampai sebesar ini"

Sebenarnya bunda Mira takut, jika gadisnya ini setelah menikah akan pergi meninggalkannya. "Iya sayang, sudah kewajiban ibu untuk membesarkan dan memuliakan seorang anak"

"Andai aja, Ayah masih ada. Ini semua gara-gara Eca bun"

"Hussttt gaboleh ngomong gitu. Ini semua sudah takdir"

"Kamu rapih banget? Mau jalan sama Marsel?" Tanya bunda Mira mengalihkan pembicaraan,"jangan makan bakso terus, kasian nak Marsel di rampok terus sama kamu"

"Eca ga minta kok, dia yang nawarin"

(BOONG LU AMJIC! IDUNG LO KEK PINOKIO MAMPOSH!)

Bunda Mira terkekeh,"yasudah, hati hati ya"

Eca menedengkan salam hormat,"siap bu komandan"

"Harus siap-siap juga, nanti malem kan mau tunangan. Dan perlu kamu tau, abang sama Elis mau kesini loh"

Eca terkejut,"Beneran abang sama ka Elis mau kesini? Aaaaa Eca seneng bangettt, pen liat kak Elis hamil perutnya gede apa engga haha"

"Eh yaudah, kek nya Marsel udah sampe deh itu kedengeran suara motornya. Eca pamit bun, Assalamualaikum"

"Iya sayang, Waalaikumsalam"

Eca pun menghampiri Marsel di depan, tapi siapa sangka yang datang adalah....

"Daffa? Ngapain kesini?"

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang