9.[PART 9], Curhat

1.2K 87 0
                                    

R E V I S I

******

"Pokoknya ka Cecen harus mau makan! Nanti minum obat oke." ucap Rara sambil menyodorkan sendok berisi bubur pada Cecen.

"Iya Rara bawel." ucap Cecen gemas sambil mencubit pipi Rara.

"Ih sakit! Udahlah makan sendiri noh!" kesal Rara yang meletakan mangkoknya ke tangan Cecen.


"Ihh jangan gitu dong, iya deh ga ngledek lagi. Sekarang suapin lagi yaa." rengek Cecen.

"Hm okee, tapi janji jangan nakal lagi." pinta Rara sambil menyuapi Cecen kembali.

Cecen pun mengangguk mengiyakan dan mulai membuka mulut nya kembali.

"Fakboi kaya ka Cecen bisa sakit juga ya."

Uhuk!

Demi apapun Cecen tersedak, siapa yang mengajari Rara seperti ini?

"Eh ka, minum."

Eca yang melihat mereka berdua sangat iri, kapan dia bisa seperti mereka?

Hm pengen deh gitu tapi ama sapa coba?ngayal mulu dah lu caa!. Batin eca

Dimana Marsel dan kawan-kawan? Mereka sudah pulang sejak 40 menit lalu, saat sejak kehadiran Eca dan Rara. Marsel merengek ingin pulang, ya jadi lah mereka pulang.

Eca pun akhirnya mendekat ke Rara dan Cecen.

"Ra?"

"Iya Ca?" jawab Rara yang menoleh ke Eca.

"Gue pulang ya, soalnya abang gue udah jemput didepan."

"Hm kamu mah gituuu. Yaudah deh ati-ati salam buat abang zico ya hihi." ujar Rara dengan senyum jahil.

"Ekhmm." deheman Cecen membuat Rara meringiskan senyum nya.

"Hehe engga kok Rara bercanda hehe."

"Yaudah gue balik byee!"

Brak!

"Buset! Jan kenceng-kenceng kali nutup pintunya!" teriak Rara dan Eca hanya cekikikan.

Eca pun sampai di depan gerbang rumah milik Cecen, ia pun melihat seorang laki-laki berdiri yang sejak tadi menunggunya.

"Hai abang." sapa Eca yang langsung menyelonong masuk ke mobil.

"Buset dah bukan adek gue lu mah! Ngagetin abang aja!" omel Zico.

Zico pun masuk ke mobil dan segera menyalakan mesin setelah itu ia melajukan mobilnya meninggalkan rumah Cecen.

Di perjalanan.

"Oy ngapa bengong lu!" teriak zico san sontak membuat kaget Eca.

"Sialan lu bang! Kaget Eca." kesal Eca.

"Lagian lo bengong gitu, kenapa? cerita sini sama abang." tawar Zico.

"Eh engga kok bang, Eca ga mikirin apa-apa."

"Oh gituu,oke"

Sebenarnya Eca sedang memikirkan kakelnya, most wanted si Marselino. Padahal kan baru beberapa hari ini dia ketemu Marsel dan kenal saja belum.

Tapi sikap Marsel itu menandakan bahwa seperti Marsel dan dirinya itu sudah kenal lama dan memiliki masalah. Terlihat sangat jelas jika saat ia bertemu Marsel dengan tatapan benci nya pada Eca itu terlihat sangat besar.

Pertanyaan Eca sekarang adalah, apa penyebab Marsel memandang benci pada Eca jika bertemu dengannya? Entahlah teka-teki yang sulit ditebak.

"Tuh kann bengong lagi. Kenapa si caa?cerita aja ama abang."

Hm gmna ya cerita ke abang? apa Eca harus crita masalah itu? nanti malah masalahnya jadi rumit lagi kalo Eca cerita, udahlah Eca crita aja ama abang siapa tau abang punya solusi. batin Eca.

"Jadi gini bang.."

******

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang