16.[PART 16], Riwayat Maria

1.2K 88 5
                                    

Happy Reading
Kalo ada yang typo bilang ya!

*******

Kalo yang mau tau sama penasaran tentang riwayat kematian Maria sama kenapa Marsel gaboleh dikasih tau tentang kejadian itu. Ada di part ini jawaban nya.

(Bagi yang mau tau aja ya, kalo gamau yaudah di skip aja😌)

*******

Jakarta, 10 Maret 2017

"Maria, kita ke taman yuk. Nanti Marceng kasih coklat deh janji." ajak Marsel pada Maria yang kini tengah tidur malas di depan teras rumah nya.

"Males ah Ceng, kecuali kalo Marceng peluk Ria, Ria bakal mau ke taman hihi." ledek Maria membuat Marsel melebarkan mata nya.

"Sekarang gitu ya?" kini tangan Marsel tak tinggal diam, ia pun menggelitiki pinggang Maria hingga sang empunya menjerit-jerit tak karuan.

"Marceng! udah stop udahh." pinta Maria.

"Gak akan, kalo Ria gamau ke taman Marceng gabakal berhenti ngglitikin Maria." kini Marsel semakin menjadi-jadi menggelitiki Maria.

Sekarang Maria pun merajuk, dengan cepat Maria menepis tangan Marsel dengan kasar.

"Pergi ga dari sini? Atau mau Ria teriakin kalo Marceng maling?" ancam Maria sambil memanyunkan bibirnya dan melipat kedua tangan nya.

"Yee Maria ngambek haha." ledek Marsel sambil mencubit hidung mancung Maria.

"Mu kemana?" tanya Marsel pada Maria karena maria beranjak dari hadapan nya.

"Katanya mau ke taman!"

"Haha iyaiya deh."

Semoga gue bisa terus sama lo Maria Thumbelina. batin Marsel dengan senyuman nya.

Sesampai ditaman

"Mana coklatnya?" palak Maria pada Marsel.

Tanpa terduga, Marsel pun memeluk nya dari belakang yang membuat nya sontak terkaget.

"Katanya mau dipeluk, yaudah Marceng peluk nih." kata Marsel sambil tersenyum jahil.

"Em Ceng, kalo misal suatu saat nanti Ria pergi marceng bakal sedih ga?" tanya Maria dengan senyum kecut nya.

"Marceng gabakal biarin Ria pergi lah, tuhan pasti takdirkan Ria jodoh nya Marceng." jawab Marsel yakin.

Andai bisa gitu Sel, Ria pasti bakal bahagia sama Marceng. batin Maria yang masih dengan senyum kecut nya.

"Tapi kalo tuhan berkehendak lain?" tanya Maria memastikan.

Kini Marsel membalikan badan Maria, kini tatapan mereka pun bertemu. Seperti nya mereka mulai berbicara serius.

"Sekarang Marceng tanya ama Ria. Emang Ria mau ninggalin marceng?"

Maria menggelengkan kepala nya.

"Yakin kan?"

Maria menganggukan kepala nya sekali lagi.

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang