18.[PART 18], Kejadian Sesungguhnya

1.1K 80 5
                                    

R E V I S I

******

Tak terasa hubungan Eca serta Faizal sudah berjalan empat bulan. Bertepatan dengan Suasana weekend ini mungkin sangat nyaman untuk Eca beristirahat di dalam kamar nya sedari memainkan benda gepeng yang kini berada di tangan kanan nya.

Hingga 30 menit Eca berseluncur di sosmed, kini Eca mulai bosan dan sepertinya,

Ia harus menelfon Faizal untuk pergi jalan-jalan dengan nya agar tak bosan. Tapi sebelum itu Eca mendapat notif.

Notif? Dari siapa?

Saat Eca lihat, ternyata itu notif dari Andra.

Andra? Ada apa?

Oke, eca memecahkan rasa keponya dan membuka pesan dari andra

Ka Diandra Diaz
Ca, lo sibuk ga?


Frescya Rev
Engga kak, emang kenapa?

Ka Diandra Diaz
Gue mau ngomong sesuatu sama lo
Kita ketemuan aja di caffe


Frescya Rev
Hm, oke lagian aku bosen kak dirumah

Ka Diandra Diaz
Yoi, nanti gue sharelok

Frescya Rev
Iya kak

Oke, sekarang Eca segera mandi dan bersiap-siap untuk pergi menjumpai Andra.

Tetapi di benakan Eca bertanya.

Kira-kira ka Andra mau ngomong apa ya sama gue?. batin Eca.

Duapuluh menit Eca sudah mempersiapkan diri nya dengan berpakaian celana jeans berwarna silver, hoodie berwarna merah maroon, dan dengan rambut tergurai.

Eca kini menuruni anak tangga satu demi satu dan sesampainya ia dibawah Eca melihat Zico serta Mira tengah duduk di sofa ruang keluarga.

"Lo mau kemana Ca?" tanya Zico.

"Eca mau ke kafe bang." jawab Eca nyengir.

"Sama Faizal?"

"Engga bang, Eca sendiri ke kafe nya." jawab Eca lagi.

"Mau abang anter?" tawar Zico.

"Gausah bang nanti Eca pesen gojek aja. Oh iya Eca pamit bun bang, assalamualaikum." pamit Eca dan segera ia memesan gojek untuk mengantarnya ke kaffe yang telah Andra sharelock.

Sesampai di Kaffe

"Hai ka Andra." sapa Eca ramah.

"Eh iya, sini-sini duduk." kata Andra sambil menunjukkan tempat duduk untuk Eca.

"Maaf kak, Eca lama ya?" tanya Eca dengan perasaan tak enak.

"Engga, gue juga baru sampe. Lo mau pesen apa? Nanti biar gue pesenin." tawar Andra pada Eca.

"Gausah kak, eh iya ka Andra mau ngmng apa ya?" ucap Eca to the point kepada Andra.

"Gue mau ngomong sama lo, jadi gini-" Andra langsung saja menjelaskan kepada Eca yang kini mendengarkan nya.

"Apa kak? Ka Maria mirip Eca? Semirip apa Eca sama ka Maria?" tanya Eca berurutan dan terkejut.

Andra menarik nafas berat, percaya tak percaya Andra sungguh berat untuk menceritakannya semua pada Eca.

Dan Andra menyodorkan ponselnya untuk menunjukan foto Maria.

Ya, ekspresi Eca sekarang hanya membulatkan mata dan mulutnya, bahwa ia tak percaya dirinya benar-benar mirip 99.9% dengan Maria gadis yang di puja-puja Marsel, orang yang sampai kini ia cintai.

"Ini bener bukan foto Eca ka? Ini bener-bener mirip kak. Eh tapi ka Maria cantik banget ya, pantes aja ka Marsel gamau buka hati lagi buat orang lain kecuali ka Maria." Eca mendesah berat.

"Dan pantesan juga Ka Marsel pas pertama kali ketemu Eca langsung cuek bebek kaya orang benci. Ternyata ini masalah nya." guram Eca.

"Jadi, gue mohon Ca lo putusin Faizal demi Marsel. Marsel itu cinta sama lo dan lo juga cinta kan sama Marsel, Marsel ga bermaksud ngomong kek gitu. Jadi gue mohon putusin Faizal demi Marsel, plis gue mohon." pinta Andra sambil bermohon-mohon kepada Eca.

"Em tapi kak, Eca-" ucapan Eca terpotong saat ada seseorang teriak di ujung pintu kaffe.

"ANDRAAAA!."

******

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang