48.[PART 48], Terbongkar

887 81 21
                                    

Happy Reading
Kalo ada yang typo bilang ya!

*******

Apapun resiko nya, Eca akan lakuin apapun demi ka Marsel
~Frescya Revalina

Seperti biasa, Caffe sekarang sudah menjadi tempat singgahan Naya dan Marsel jika setelah pulang kuliah. Dan semenjak kejadian itu, Marsel sudah tak pernah lagi mengunjungi tempat persetanan itu.

Suasana pun canggung, hanya terdengar suara-suara riam pengunjung yang memenuhi caffe tersebut. "Mas" ujar Naya memecah kecanggungan.

Marsel pun tersadar dari dunia lamunannya "iya"

"Mau tanya boleh ndak?."

"Tanya aja."

Namun ditengah-tengah perbincangan mereka, ada seseorang yang memeluk Marsel dari belakang. "Ih apaan sih! Lepas" sontak Marsel langsung menepis kasar tangan yang melingkar di perutnya.

"Ini aku kak, Eca" suara tersebut membuat Marsel dan Naya pun kaget tak karuan.

Naya mendekat ke arah Eca "oh jadi lo yang namanya, Eca?" Lalu Eca pun mengangguk "ngapain lo kesini?" Tanya Naya dan reaksi Marsel?.

Dia hanya diam terpaku, tak bisa mengungkapkan kata-kata sedikitpun. Karna ia tak percaya bahwa gadis nya yang ia benci sekarang ada dihadapannya sekarang.

"Mau nemuin kak Marsel lah" ujar Eca mendengus sebal melirik ke arah Marsel.

Eca mendekat ke arah Marsel "kak, dengerin penjelasan Eca. Eca ga bermaksud nyembunyiin semua ini dari kaka."

Tetapi Marsel mengabaikan Eca "kak, tolong dengerin penjelasan Eca."

Lalu Marsel pun memilih pergi dan menarik tangan Naya "Nay, pergi aja yuk dari sini."

Saat mereka diujung pintu, seseorang menarik kerah Marsel. "Lu kok jadi laki brengsek banget si?!" Ujar Valeron menaikkan kerah Marsel.

"Ck! Lepasin Mas Marsel" lerai Naya namun.

"Lo gausah ikut-ikut, lo gatau akar permasalahannya!" Lalu Valeron kembali melanjutkan urusan dengan Marsel "Eca itu udah rela-relain ke Belgia itu cuma gara-gara lo. Dan lo mengabaikan dia begitu aja? Laki bajingan lo."

Marsel pun memilih tak menanggapi Valeron dan menepis kasar tangan Valeron "ayo Nay, kita pergi dari sini."

"Goblok!"

Setelah jarak lumayan jauh dari Caffe, Naya pun melepas cengkraman tangan Marsel padanya "lepasin, Mas!"

"Mas, sekarang Naya mau nanya" ujarnya dan Marsel hanya diam "sebenarnya perempuan itu siapa sih? Laki-laki itu siapa? Dan ada urusan apa Mas sama mereka?" Tanya Naya.

"Gua gaada urusan sama mereka, mereka bukan siapa-siapa gue dan gue ga kenal sama mereka" kata Marsel datar.

Naya terus saja memaksa Marsel untuk menjawab "bukan apa-apa ya Mas. Tapi perlu Mas inget kejadian malam itu sama Naya. Inget itu Mas! Naya juga perlu kepastian dari Mas Marsel." Ujarnya dengan nada penuh amarah.

"Ck! Gausah ngomongin itu Nay! Ini tempat umum, ga seharusnya lo ngomong itu disini" Marsel pun mengalihkan padangannya dan tertuju pada Naya.

"Biar semua orang tau sekalian! Kenapa? Mas Marsel malu? Jawab!"

Marsel hanya diam seribu bahasa sebelum seorang gadis menghampirinya.

"Kejadian apa hah kak?!" Ujar Eca menatap Marsel tajam.

"E-Eca" wajah Marsel terlihat panik "kenapa? Kajadian apa kaaa?! Jawab."

"Heh!" Naya pun mendorong tubuh Eca "lo gausah deket-deket Mas Marsel."

"Apa sih orang Eca lagi tanya ke ka Marsel" ujarnya "kejadian apa kak, Eca mohon jawab kak jangan diem aja."

Eca yang dari tadi mendengar semua penbicaraan Naya dan Marsel pun paham "ga nyangka, ka Marsel bakal setega itu" tetesan bening pun keluar deras dari pelupuk mata Eca.

"Kak Marsel jahat! Ganyangka ka Marsel jadi kek gini" Eca pun berlari lalu...

"Ecaaa!!" Teriak Marsel histeris

*******

Pyarrrr

"Astaghfirullah"

Wajah bunda Mira pun panik "ada apa ini" ujar bu Mira melihat pecahan gelas dihadapannya.

"Zico, Eca. Saya harus memastikan mereka baik-baik saja" lalu bunda Mira menelfon Zico

Tuttt

Mira
Assalamualaikum, Zico

Sutan Zico
Waalaikumsalam, bun. Kenapa bun, tumben banget telfon

Mira
Kamu baik-baik aja kan?

Sutan Zico
Alhamdulillah baik-baik aja, bunda gimana kabarnya?

Mira
Alhamdulillah bunda baik juga. Bunda cuma mau mastiin aja kok. Yaudah bunda matiin ya takut ganggu kamu sama Elis hehe. Assalamualaikun

Sutan Zico
Haha bunda bisa aja, iya waalaikumsalam

Tutt...

Zico pun menutup telfon dengan bundanya. Lalu Bunda Mira menelfon Eca. Tetapi, tak kunjung ada jawaban membuat bunda Mira di landa kekhawatiran

"Aduhh gimana ya, positif thingking aja deh semoga aja ga papa"

*******

Semua pun berkumpul di depan ruang UGD termasuk Marsel dan Naya. Sudah hampir 30 menit, dokter yang menangani Eca tak kunjung keluar.

Rara pun hanya bisa menangis di pelukan Maya "Eca kenapa kak, Rara takut dia kenapa-napa" ujarnya sambil mengusap air matanya

"Udah, lo gausah khawatir. Pasti dia gapapa kok"

Lalu seorang dokter keluar dari pintu UGD.

Lalu Andra menyikut Cecen dan berbisik "ssttt lu sana yang ke dokternya. Lu kan pinter bahasa inggris". Ujar Andra tersenyum "ck! Lu mah".

Lalu Valeron menyeret Marsel. "Lepasin gue! Gue bisa sendiri" ujar Marsel dan Valeron hanya mengabaikannya.

Setelah sampai, Valeron pun mendorong Marsel kasar. "Lu apa-apaan si?!"

Bughh...

"Bangsat!"

********

Gelodd mamposs!!
Toxic teross padahal lagi bulan ramadhan. Bdmt gua galiat gua merem :v

GAUSAH TIRU AUTHOR INI YA YANG SUKA NGE-TOXIC WKWK.

jan lupa VOMENT ya! Jangan cuma siders😏 nanti dibacok sama gua baru tau rasa lu!

Eh maap canda :v

Tatahhhhhh jangan neror gua lagi ya😀👊🏻

CEK IG AINGGG! dynn.rh POLLOW DAN SPAM LEKKKK MAKASIIII😂💋


IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang