43.[PART 43], St. Mischael Bridge

918 64 12
                                    

Happy Reading
Kalo ada yg typo kasi tau aja ya!

*******

Sesuap demi sesuap bubur yang berada di mangkok pun perlahan mulai habis. Kini hanya tersisa 1 sendok terakhir yang akan masuk ke dalam tenggorokan Eca

Rara menyodorkan sendok menuju mulut yang sedari tadi sudah menganga "wih abis nih tumben haha"

Eca mulai mengunyah lalu menelannya "giliran abis diledek giliran ga abis di omelin" gumamnya menggantung "mau nya apa si Ra?"

Rara mengambil secangkir gelas yang berisi air putih "gue ga ngledek lu ya"

"Iya dehh"

Eca meneguk air didalam cangkir hingga tersisakan seperempat air di gelas "emm Ra, ambilin HP gue dong"

"Dimana?"

"Di meja belajar"

Setelah Eca mengecek HP tak ada satupun notif dari Marsel membuat ia memanyunkan bibirnya

"Ca"

"Astaghfirullah, ish lo bikin gue kaget aja Ra" kesalnya

"Lu kenapa?" Tanya Rara antusias dan Eca menggelengkan kepalanya

"Ga dapet notif dari Marsel?"

Eca mengangguk"ka Marsel sesibuk itu kah sampe ga kasih kabar ke Eca?"

Yapp! Eca baru teringat saat Zahra mengatakan

"Asal lo tau, Marsel udah tau semua tentang Faizal"

Eca menepuk jidatnya

"Astagaaa, Eca baru keinget Raa"

Rara yang sedang membalas chat dari Cecen pun kaget "keinget apaan Ca?"

"Ka Zahra kayaknya udah ngasih tau semua tentang dia sama ka Faizal. Gue takut Ra ka Marsel ngejauhin gue dan dia nekat nglakuin hal-hal yang engga-engga. Soalnya Eca tau banget sifat ka Marsel itu kek gimana. Pasti dia ngrasa bersalah banget sama dirinya sendiri" Eca pun menggoyang-goyangkan lengan Rara

"Raa gimana Raa. Takut ka Marsel nglakuin hal-hal aneh disana. Takut nge ganggu kuliahnya dia disana. Lo tau kan ka Marsel kalo banyak pikiran depresinya bakal kambuh lagi?"

Rara berusaha menenangkan Rara"lo tenang Ca, gue cari bantuan sama ka Cecen dan kawan-kawannya"

"Buruan Raa ish!"

"Sabar bjirr"

******

Kebetulan kelas Marsel mendapat jadwal malam dan selesai sampai jam 9 malam. Seperti biasa, ia bersama Naya karna ia satu fakultas dengannya.

"Mas Marsel"

"Iya"

Naya pun tersipu malu "Naya mau tanya Mas"

"Ya tanya aja"

"Mas Marsel udah punya pacar ya?"

Marsel kaget dan heran "tiba - tiba kok tanya gitu, kenapa emang?"

Naya pun gugup "soalnya, em pas mas Marsel di club mas Marsel panggil-panggil Eca. Itu pacarnya ya?"

Marsel terpaku, ia bingung harus jawab apa. Marsel pun diam sejenak lalu

"Gue ga punya pacar. Dan Eca cuma temen gua" jawabnya singkat, padat, dan jelas

Naya pun tak percaya membuatnya ingin bertanya lagi "masa sih? Bukan pacar kok manggilnya emm sebelumnya mohon maaf nih, kok manggilnya Sayang si?"

Nih anak nyrocos terus kek wartawan njir, kebanyakan bacot. gumam Marsel dalam hati

"Kok diem? Nahh kan ketahuan banget kalo itu pacarnya mas Marsel"

Marsel berdengus kesal "serahlu" lalu Marsel pun berjalan mendahului Naya

"Mas Marsel marah? Yaudah maaf deh"

"Ya"

"Gue mau pulang, lo bisa kan pulang sendiri?" Tanya Marsel "bisa, tapi jangan ke club ya Mas. Inget sama kesehatan diri sendiri"

"Iya"

Marsel masih saja terngiang-ngiang ucapan dari nomor tak dikenal itu. Tentang dirinya dan Faizal. Marsel pun melamun hingga ia hampir saja menabrak seekor kucing yang menyebrang jalan dan membuatnya mengerem mendadak.

"Bangsat!"

"Asal lo tau ya Ca, gue gasuka pembohong!"

Marsel menepikan mobilnya di jembatan ST.Michael lalu turun dari mobil. Awan hitam menyelimuti langit, bulan hilang tertelan langit hitam, dan bintang-bintang pun tak bermunculan.

Timbullah gemercik air turun ke tanah dan suara guruh yang Marsel bisa dengar sekarang.

Ia menaiki palang pembatas jembatan dan berniat untuk teriak sekencang-kencangnya tapi seseorang menariknya-!

"Are you crazy, boy?!"

*******

Gapapa lah UP nya pendek
Lagi g mood nulis, tp dipaksain aja deh biar cepet END

Jan lupa VOMENT

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang