1.[PART 1], Awalan

4.1K 169 32
                                    

R E V I S I

*****

Langkah Marsel berhenti seketika, saat seseorang memanggil dirinya dan ia menggerakkan tubuhnya refleks ke sumber suara.

"Woy! tungguin gue Sel! " teriak Andra yang notabe nya adalah sahabat Marsel.

"Brisik lo, pagi-pagi udah teriak-teriak. " gerutu Marsel

Nafas Andra pun tak teratur, jantungnya berdegub sangat kencang.

"Tu-tungguin g-gue Sellll. Cape banget anjir gue ngejar-ngejar lo tadi." ujarnya dengan nafas yang masih ngosh-ngoshan.

"Gak ada yang nyuruh lo lari-lari." jawab Marsel.

"Abisnya lo dipanggil-panggil tadi ga nyaut anjirr ya gini deh gue lari-lari." ujar Andra dengan tangan kanannya yang diletakkan di bahu milik Marsel.

"Ishh awas, berat tangan lo!" Marsel pun menepis tangan Marsel.

"Lo udah gak cape kan? Yauda ayo ke kelas." ajak marsel pada andra

"Iya ayo."

Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Mereka pun melewati lorong yang setiap pagi, istirahat, pulang selalu terisi oleh fans-fans Marsel. Dominan perempuan pula.

"Hai ka Marsel, makin hari makin ganteng aja sii hehe. "

"Iya nih, ketua osis idaman hehe."

"Aduhhh makin bikin orang jatuh Cinta ini mah haha."

Ya seperti itu lah goda para fans Marsel, namun herannya, Marsel tak pernah geli dengan kata-kata godaan fans nya itu.

(Gua aja dengernya geli anjir)

"Thanks all." ujar Marsel sembari senyum, membuat para ciwi-ciwi dilorong menjerit histeris hingga terdengar ke penjuru lorong.

Andra pun sangat geli dengan bacotan fans Marsel.

Perempuan kurang belaian. Batin Andra

Sesampainya dikelas, Marsel dan Andra pun di sambut oleh kedua sahabatnya itu yang sudah sejak 10 menit lalu dikelas.

"Buset alma bener lo datengnya." ujar Valeron namun ia mendapatkan pukulan keras oleh Cecen.

"Aw sakit bego!"

"Gausah nyebutin mantan gue!" umpat Cecen.

"Ketua osis berangkat pas bel mau bunyi? Ish ish tak patut." ujar Valeron lagi.

"Gue gadang tadi malem, jadi tadi agak siangan dikit bangunnya hehe." jawab Marsel sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

BRAK!

"HEH!! ADA PR GA?" suara gebrakan pintu dan teriakan dari seseorang membuat para murid di kelas 11 IPS 2 itu terkejut.

Valeron yang terkejut pun langsung teriak. "BUSET ADA PETIR! MARI BERLINDUNG!" Valeron pun langsung berlindung dibawah kolong meja

"Alay lu anjay." ucap Andra sambil menampar bokong milik Valeron membuat Valeron mendesis kesakitan.

"Aduhhh! Gila lo ndra pantat orang main pukul-pukul aja" lirih veron dan

Duk!

Suara jelas itu yang berasal dari benturan kepala Valeron dengan kolong meja. Niat Valeron ingin membalas dendam pada Andra eh malah dia kebentur meja.

"Ppfffttthhhhhh." tawa teman sekelasnya pun pecah akibat kejadian konyol yang menimpa Valeron.

"Mampus lu!" ucap Marsel dengan tawanya.

"Makanya gausah ngehina gue lu!"ucap Cecen.

Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Itu lah pepatah yang cocok bagi Valeron sekarang.

"Brisik lu pada! Seneng gitu ya Liat gue susah?!" sentak Valeron membuat teman sekelas kembali hening.

"Gue tanya nih, gaada yang jawab?" Atha pun mengalihkan pembicaraan ke topik utama.

"Tanya apa?" jawab Marsel

"Ada PR ga hari ini?" ulang Atha

"Ada, mtk yang 10 nomor itu." jawab Marsel ketiga sahabatnya membelalakan matanya hingga mau copot.

"HAH? YANG BENER? LO GA BERCANDA KAN?"

"WEHH GUE BELOM."

"ANJIRR GUE GATAU SUMPAH."

Ributlah mereka, pasal nya mereka belum mengerjakan sama sekali.

"Yauda mana buku lo sel, kita nyontek." pinta Valeron pada Marsel.

Belum juga Marsel mengeluarkan benda penyelamat sahabatnya itu, bel masuk pun berbunyi dan membuat sahabatnya menjerit lebih histeris.

"WAHHH, KUNYUKK PR KITA BELOM." teriak cecen disusul oleh Atha

"GOBLOK, NANTI KITA PASTI DIHUKUM ANJAYY"

"pasrah gue mah" ujar Andra

Valeron pun mendesah panjang. "Sama, gue juga pasrah kaya Andra hem."

Tak selang lama, guru super killer pun datang dan membuat seisi kelas hening.

"Assalamualaikum anak-anak."

"Waalaikumsalam pak."

"Oke baiklah, sekarang kumpulkan tugas kalian dan melanjutkan materi yang kemaren." ujar pak Tarno guru matematika yang super killer itu.

Dag dig dug hati bimbang, tangan gemetar, tubuh panas dingin, apakah ini definisi dari Jatuh Cinta? Wkwk.

Ealah malah ngebucin.

Kembali lagi nasib si Atha, Cecen, Valeron, Andra. Yang sekarang ini sangat gelisah di karenakan tugas belum di kerjakan sama sekali membuat pak Tarno mencurigai mereka dan memanggil mereka ke depan.

"Cecen, Valeron, Andra sama Atha sini kedepan." pinta dirinya yang diikuti oleh keempat siswa itu

"Bapak perhatikan tadi kalian ukat-uket kaya cacing kepanasan. Kenapa?" tanya pak Tarno.

"Engga pak hehe."

"Tugas rumah kalian sudah selesai?"

Tak ada jawaban dari mereka hingga pak Tarno pun mengulang pertanyaannya kembali.

"JAWAB?! APAKAH TUGAS RUMAH KALIAN SUDAH SELESAI?" bentaknya

"B-belum pak." jawab mereka dengan nada pelan.

"Bersihkan seluruh WC laki-laki yang ada disekolah! Cepet gaada kata penolakan." perintah pak Tarno.

"T-tapi p-pak." ngeles Valeron.

"Mau bapak tambah hukumannya?" tawar pak Tarno dengan wajah serius. Lalu keempat siswa itu menggelengkan kepala nya.

"Yaudah sana cepet keluar! Laksanakan hukuman!"

Akhirnya keempat siswa itu langsung keluar dan mengerjakan apa yang disuruh pak Tarno.

Marsel pun hanya cekikikan sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.

"Yaudah anak-anak mari kita lanjutkan pelajaran."

*******

Holla, gimana pas di revisi? Banyak banget yang di ubah kan bahasanya? Wkwk

Yaudah segitu dulu, semoga makin suka okeii wkwk.

IKATAN ABADI [MARSELINO] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang