Bab 3

781 101 22
                                    

SMA Daegu, 10 Tahun Lalu

Sejak saat itu, Yoona sering mampir ke rumah Taehyung untuk bermain-main dengan Yeontan. Ia juga tak lupa mengajak Taehyung untuk menemaninya ke dokter hewan agar kesehatan Yeontan terjaga. Yoona bahkan tak segan-segan menghabiskan uang jajannya demi menyetok makanan untuk Yeontan. Ia mengerti Taehyung tak punya uang lebih untuk membeli makanan anjing. Sebagai gantinya, setiap hari Taehyung menyempatkan diri menyambangi meja Yoona di kelas dan menceritakan segala hal tentang Yeontan yang belum Yoona ketahui, termasuk kepandaian terbaru si anak anjing. Yoona selalu senang mendengar kisah yang dibawa oleh Taehyung dari rumah. Mereka bisa mengobrol berjam-jam jika sudah membicarakan Yeontan.

"Apa Yeontan makan banyak? Bagaimana keadaannya kalau dia tidur? Apa dia mendengkur?" Yoona mencegat Taehyung di lorong sekolah mereka.

"Yeontan sehat-sehat saja. Dia rakus seperti anjing. Eh, Yeontan kan memang anjing, ya." Taehyung tertawa sendiri. "Tapi kalau tidur, dia mendengkur keras sekali. Aku sampai penasaran dia tidur meniru siapa. Apa dia meniru gaya tidur ibunya?" Ia melirik Yoona dengan seringai nakal di wajahnya.

"Aku tidak mendengkur!" Yoona mendengus. "Eh, Taehyung. Boleh aku bawa Yeontan jalan-jalan hari Minggu besok?"

"Kenapa tidak boleh? Kau kan ibunya. Yeontan juga senang berlari-lari di taman. Tapi jangan terlalu kau manjakan dia. Kalau kau lelah, berhentilah bermain dan istirahat saja."

"Kau tak perlu menceramahiku. Aku tahu apa yang harus kulakukan. Ini bukan pertama kalinya aku punya anak anjing. Kalau cerewet begini, kau benar-benar terdengar seperti ayahku."

"Tapi aku memang ayahnya Yeontan."

"Bukan berarti kau mesti terdengar seperti ayahku."

"Aku tak kenal ayahmu, mana kutahu seperti apa gaya bicaranya?"

Yoona dan Taehyung masih terus melanjutkan perdebatan kecil mereka sambil berjalan di sepanjang lorong sekolah sementara beberapa teman mereka diam-diam memerhatikan dan menguping tak jauh di belakang mereka.

"Apa cuma perasaanku saja atau belakangan ini Yoona benar-benar jadi akrab dengan Taehyung?" Jessica melipat kedua lengannya sambil mengerutkan dahi.

"Aku justru baru mau menanyakan hal yang sama." Sooyoung memutar-mutar batang permen loli yang sedang diemutnya. "Dan apa tadi aku tak salah dengar? Aku menangkap kata-kata 'ayah' dan 'ibu'." Sooyoung mengangkat alis penasaran. "Sebenarnya mereka berdua sedang berbicara tentang apa?"

Jessica terkesiap. Ia mencengkeram lengan Sooyoung.

"Awww! Sakit tahu!" Sooyoung menggetok kepala Jessica.

"Sooyoung ah, apa kau tak merasa curiga? Jangan-jangan Yoona dan Taehyung... Diam-diam punya bayi!"

"Bayi? Ngaco belo!" Sooyoung melototi temannya. "Memangnya Yoona dan Taehyung pacaran? Sejak kapan?"

"Siapa tahu! Bisa saja mereka pacaran diam-diam. Apa kau tak heran kenapa gadis secantik dan sepopuler Yoona selalu menolak semua anak lelaki yang menyatakan cinta padanya? Ah, aku jadi ingat!" Jessica menjentikkan jarinya. "Hoseok pernah mengadu padaku kalau kemarin-kemarin dia melihat Yoona dan Taehyung berjalan bersama sehabis pulang sekolah. Hmmm, aku semakin yakin kalau mereka berdua memang diam-diam pacaran."

"Jangan bercanda. Memangnya kau pikir Yoona mau sama si Taehyung?" Sooyoung mendelik sangsi. "Mana si Hoseok? Aku mau dengar sendiri apa yang dia lihat."

Dan Hoseokpun langsung mengiyakan apa yang dikatakan oleh Jessica. "Aku sudah tiga kali memergoki mereka jalan bersama."

Jessica membisiki Sooyoung, "apa kubilang! Yoona pasti hamil! Mungkin tadi mereka sedang mencari nama untuk anak mereka. Itulah sebabnya sekarang mereka sudah saling memanggil dengan sebutan 'ayah' dan 'ibu'."

I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang