Bab 16

595 78 10
                                    


Daegu, 10 Tahun Lalu

Yoona menyambar tangan Taehyung begitu ia melihat pemuda itu memasuki gerbang sekolah mereka.

"Aku perlu bicara denganmu." Yoona menyeret pacarnya menuju bagian belakang SMA Daegu. Ia berdiri begitu dekat dengan Taehyung. Wajahnya terlihat pucat dan gugup. Hatinya ketakutan, jauh lebih takut dari apapun yang pernah ia hadapi sebelumnya.

Taehyung hanya bisa menatap Yoona tanpa tahu apa yang membuat gadis itu seolah ingin mengakhiri perang dingin di antara mereka. Ia bingung, tapi juga merasa bahagia pada saat yang bersamaan.

"Yoona, sebentar lagi jam sekolah akan berbunyi, apa tak bisa kita tunda dulu pembicaraan ini?" Ujar Taehyung lembut.

Yoona cepat-cepat menggeleng. "Aku harus mengatakan ini kepadamu secepatnya, Tae. Aku tak bisa merahasiakannya seorang diri." Airmata menggenangi pelupuk mata Yoona.

Taehyung kaget. "Hei, hei, hei, kenapa kau malah menangis?" Refleks, ia menghapus airmata Yoona dengan kedua ibu jarinya.

"Aku takut, Tae...." Yoona terisak.

"Takut kenapa?" Taehyung benar-benar heran. "Apa ayahmu akan mengirimmu ke Inggris?"

Yoona menggeleng.

"Apa ayahmu hendak memindahkanmu ke sekolah lain?" Taehyung bertanya kecut. Ia benar-benar tak mau berpisah dari Yoona. Sudahlah cukup bagi Taehyung jika ia masih bisa melihat gadis itu meskipun mereka tak boleh saling bicara lagi.

Yoona kembali menggelengkan kepalanya.

Taehyung menatap pacarnya dengan bingung. "Kalau kau tidak perlu keluar dari sekolah kita, lalu apa yang membuatmu ketakutan?" Tiba-tiba saja jantungnya berdebar lebih kencang. "Apa ada yang mengganggumu atau mengancammu? Siapa? Apakah Changjae? Doyeon? Atau... Hwayoung?"

Yoona menggeleng untuk yang ketiga kalinya. Kali ini airmatanya meleleh pilu.

"Yoona, kalau kau tidak mengatakan padaku apa yang membuatmu menangis, bagaimana aku bisa tahu apa yang telah terjadi?" Taehyung meremas lengan Yoona dan berulang kali menghapus airmata yang membasahi wajah gadis itu.

Tapi Yoona malah semakin terisak. Ia mendongak dan menatap kedua mata Taehyung. "Aku hamil, Tae...."

Taehyung sontak membelalak kaget. Aliran darahnya mengalir lebih cepat melalui urat nadinya. Jantungnya berderap lebih kencang daripada seribu kuda yang tengah berlari liar.

"Kau... Kau... Hamil?" Suara Taehyung bergetar. Cengkeramannya semakin bertambah erat. Kedua matanya menatap Yoona dengan tajam.

Yoona mengangguk lirih. Tangisnya turun semakin deras. Ia menjatuhkan diri ke dalam pelukan Taehyung dan menumpahkan segala perasaannya di dada pemuda itu. "Apa yang sekarang harus kita lakukan, Tae?" Ia bertanya dengan suara tersendat-sendat.

Taehyung sama bingungnya dengan Yoona. Apa yang sebaiknya mereka lakukan sekarang? Ia dan Yoona masih sama-sama belia. Mereka baru berumur tujuh belas, belum genap delapan belas tahun.

"Kim Taehyung! Lim Yoona!" Yoo Jaesuk seonsaengnim berjalan cepat mendekati kedua remaja itu. Ia sama sekali tidak senang melihat dua orang muridnya tengah berpelukan erat seperti itu.

Taehyung melepaskan dekapannya. Dan Yoona buru-buru menghapus airmatanya.

"Kalian tidak seharusnya berada di sini dan bermesra-mesraan seperti tadi. Benar-benar memalukan." Guru berkacamata itu memarahi keduanya. "Cepat masuk ke kelas sebelum aku berubah pikiran dan memberi hukuman yang berat kepada kalian berdua."

I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang