I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]

Bab 34

Tuan Lim termenung di teras rumahnya di Daegu. Ia terpaksa meminta Yuri dan Minho untuk menemani dan menjaga Yoona di Seoul karena ia ada urusan pekerjaan yang sangat mendesak di kantornya hari itu. Ia pulang ke rumah untuk mengambil beberapa barang sebelum ia kembali ke Seoul malam nanti.

Dari kejauhan, Tuan Lim melihat Taehyung berjalan menghampiri rumahnya. Ia sontak mencelat dari kursi yang didudukinya dan membukakan pintu pagar untuk pemuda itu.

Penampilan Taehyung terlihat begitu lusuh dan lesu. Ia membungkuk hormat. Tuan Lim mengangguk-----menerima salam pemuda itu.

"Taehyung," Tuan Lim cepat-cepat membuka mulut, "Yoona----"

"-------Saya datang untuk menyerahkan ini pada Tuan." Taehyung menyerahkan sebuah flashdisk kecil.

"Apa ini?" Tuan Lim menerima flashdisk tersebut dengan bingung.

Taehyung berkata. "Di dalam flashdisk itu ada sebuah kebenaran mengenai kecelakaan bus yang telah merenggut nyawa ibu Yoona. Kebenaran yang selama ini ditutup-tutupi oleh Daegu Intracity Bus."

Tuan Lim mendongak kaget.

Hampir lima belas tahun yang lalu Taehyung dan Yoona kehilangan orangtua mereka dalam sebuah kecelakaan maut. Selama bertahun-tahun, publik hanya tahu bahwa ayah Taehyung-lah penyebab dari kecelakaan itu. Kecelakaan yang merenggut nyawa semua penumpang bus, termasuk nyawa ibu Yoona. Dan karena kecelakaan itu pulalah Tuan Lim menentang keras hubungan puterinya dengan Taehyung-----karena pemuda itu adalah putera dari pria yang telah membuat kedua anak perempuannya menjadi anak tak beribu untuk selama-lamanya.

Namun, semua kebencian Tuan Lim ternyata tidaklah pada tempatnya. Ayah Taehyung bukanlah penyebab kecelakaan maut tersebut.

Lima belas tahun yang lalu, bus yang dikendarai oleh ayah Taehyung sebenarnya sudah tidak layak untuk beroperasi. Seharusnya bus itu sudah diganti dengan yang baru, tapi korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh jajaran petinggi Daegu Intracity Bus menyebabkan tidak adanya peremajaan kendaraan. Ayah Taehyung sudah berulang kali mengajukan komplain kepada perusahaan atas kondisi bus yang sangat berbahaya itu. Tapi protes ayah Taehyung sama sekali tidak digubris.

Dan pada hari nahas itu, rem bus yang ayah Taehyung kendarai mendadak tidak berfungsi. Berbanding terbalik dengan apa yang diberitakan secara luas, ternyata tidak semua penumpang bus tewas. Ada seorang gadis yang selamat. Dan gadis itulah yang menceritakan apa yang sebenarnya terjadi lima belas tahun lalu kepada Min Yoongi yang diminta oleh Taehyung untuk mencari kebenaran di balik peristiwa kecelakaan bus tersebut. Ayah yang selama ini dikenal oleh Taehyung bukanlah seorang peminum, ia tak pernah percaya ayahnya akan menyetir dalam keadaan mabuk dan membahayakan nyawa penumpangnya. Oleh sebab itu, Taehyung merasa perlu untuk menyelidiki peristiwa nahas yang telah memporak-porandakkan hidupnya tersebut.

"Ayahku mencoba semampunya untuk mengendalikan bus, namun dia gagal... Dan ketika busnya menabrak pilar jembatan, ayah masih berusaha untuk menyelamatkan semua penumpangnya... Tapi sayangnya, ayah hanya berhasil mengeluarkan seorang saja sebelum bus tersebut meledak." Taehyung menatap ayah Yoona. "Gadis itu merekam semuanya melalui ponselnya. Tuan bisa lihat sendiri rekaman gambarnya. Saya sudah membuat salinannya di dalam flashdisk yang Tuan pegang sekarang. Semuanya ada di sana."

Ayah Yoona terselak. "Mengapa gadis itu tidak maju dan bersaksi? Mengapa dia malah memilih untuk bungkam selama lima belas tahun?"

"Waktu itu dia hanyalah seorang siswa SD. Perusahaan bus menyuruhnya untuk bungkam. Mereka menyogok keluarganya dengan uang. Dan kedua orangtua gadis itu setuju untuk tutup mulut."

Tuan Lim memejamkan mata. Ia berusaha untuk mengingat semua yang terjadi pada hari kecelakaan lima belas tahun lalu. Jika saja saat itu ia tidak menolak permintaan isterinya yang ingin diantarkan ke supermarket, isterinya tidak akan pernah menaiki bus nahas itu. Dan ia tidak akan pernah kehilangan wanita itu. Wanita yang begitu ia cintai.