Bab 36

473 62 16
                                    

"KIM TAEHYUNG!!!!"

Taehyung melihat dua sorot lampu yang membuat kedua matanya buta selama beberapa detik. Beberapa bunyi klakson yang sangat keras membuat telinganya menjadi tuli.

Seorang pria membanting pintu mobilnya dengan kesal. "Apa yang ada di otakmu? Apa kau mau mati bunuh diri?" Pria itu menarik tangan Taehyung dan menyeretnya ke pinggir jalan.

"Hyung..." Taehyung mengenali pria itu. Dia adalah Jung Gyuwoon----si kepala manager SM Entertainment.

Gyuwoon menghela nafas keras. "Jika aku tidak sempat menginjak rem tepat waktu, aku pasti sudah menabrakmu, tahu!!! Apa itu yang kau inginkan? Membuatku menjadi seorang pembunuh?!"

Taehyung menunduk. "Maafkan aku."

Gyuwoon menatap Taehyung. "Memangnya kau mau pergi ke mana malam-malam begini? Biar kuantarkan. Otakmu sedang tidak sehat. Bisa-bisa kau mati di tengah jalan."

Taehyung menoleh bekas atasannya tersebut. Dengan ragu-ragu, ia terpaksa menurut dan masuk ke dalam mobil Jung Gyuwoon.

"Sekarang sudah lewat tengah malam. Kau sebenarnya mau ke mana?" Gyuwoon menoleh penumpangnya yang terlihat muram.

"Tidak ke mana-mana..."

"Yoona akan menikah besok pagi... Apa kau..." Gyuwoon membelokkan mobilnya ke arah kiri. "Apa kau yakin kau akan membiarkan Yoona menikah dengan Minho?"

Taehyung mengambil kacamata dari dalam kantung mantelnya dan mengenakannya. "Aku tidak ada hubungannya dengan Lim Yoona. Dia bebas menikahi siapapun yang dia suka."

"Jangan berbohong padaku. Aku tahu kalian berdua sebenarnya saling mencintai." Gyuwoon melirik sekali lagi. "Hmmm, sejak kapan kau pakai kacamata?"

"Sejak kemarin."

Gyuwoon tersenyum tipis. "Matamu pasti rusak karena kebanyakan menangis. Taehyung ssi, kau belum terlambat untuk merebut Yoona dari tangan Minho. Aku bisa melihat betapa dia mencintaimu. Sejak kau mengundurkan diri, Yoona tidak lagi sama. Dia bahkan tidak mencoba untuk berpura-pura bahagia. Senyumnya sudah lenyap sama sekali." Gyuwoon menghela nafas. "Aku sudah bekerja dengan Yoona selama bertahun-tahun, aku sangat mengenal gadis itu."

Taehyung tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya diam memandangi jari-jari tangannya yang dulu pernah memeluk dan membelai Yoona dengan penuh kehangatan.

"Kubilang sekali lagi, belum terlambat jika kau mau mengubah keputusanmu. Aku bisa mengantarkanmu ke rumah Yoona sekarang juga. Jika kau terus-menerus berpura-pura bahwa kau sanggup kehilangan Yoona, maka kau akan kehilangan gadis itu untuk selama-lamanya. Apa itu yang kau inginkan?"

"Apa yang kuinginkan tak lagi penting. Yang kupedulikan hanyalah Kesejahteraan Yoona. Aku ingin dia hidup dengan tenang."

"Hehehe, aku sama sekali tidak mengira kalau ternyata kau begini romantis." Gyuwoon tertawa.

Taehyung menoleh pemandangan di luar jendelanya. Semuanya gelap, namun pikirannya mendadak menjadi jelas. "Hyung, sudah berapa lama kau bekerja untuk SM?"

Gyuwoon mengangkat bahu acuh tak acuh, "tahunan. Aku bergabung dengan SM beberapa bulan setelah Yoona debut sebagai seorang aktris."

Taehyung menoleh. "Kenapa waktu itu kau menugaskanku sebagai manager Yoona setelah Yuri kecelakaan?"

"Karena kau adalah pilihan yang paling tepat untuk mengisi posisi Yuri."

"Dulu kau bilang manager yang lain sedang sibuk semua dan tak bisa menggantikan Yuri, tapi itu tidaklah benar. Setidaknya ada tiga orang manager lain yang bisa kau pilih untuk menangani Yoona waktu itu."

I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang