Bab 7

703 82 5
                                    

Daegu, 10 Tahun Lalu

Keesokan harinya Hong Hwayoung dikeluarkan dari sekolah karena telah mengurung Yoona di dalam bangunan lama sekolah. Ayah Yoona benar-benar murka mendengar apa yang telah menimpa puteri bungsunya tersebut. Ia langsung mendatangi kepala sekolah dan menuntut agar gergajul yang telah mencoba untuk mencelakai putrinya itu dikeluarkan secepatnya. Tuan Lim-----ayah Yoona-----setuju untuk tidak melaporkan Hwayoung ke polisi ataupun menyeretnya ke meja hijau. Ia tak mau nama baik Yoona sampai terseret-seret. Tentu saja keputusan Tuan Lim ini didukung penuh oleh pihak sekolah yang juga tak mau skandal memalukan itu sampai menyebar luas dan merusak reputasi sekolah mereka.

Kakak laki-laki Hwayoung berlapang dada menerima keputusan pihak sekolah. Ia membungkukkan badannya dengan sopan dan meminta maaf atas perbuatan tercela adiknya itu.

"Aku tak mau melihat adikmu mendekati puteriku lagi." Ayah Yoona terlihat sangat geram. Ia berusaha sebisanya untuk tidak menampakkan rasa jijik di hadapan kakak laki-laki Hwayoung.

"Saya pasti akan menghukum Hwayoung."

"Bawa pergi adikmu dari sini."

Kakak lelaki Hwayoung membungkuk sekali lagi sebelum meninggalkan ruangan kepala sekolah.



......................................................................




Taehyung hanya cengar-cengir tolol ketika ia dipanggil ke ruang kepala sekolah dan ayah Yoona berulang kali mengucapkan terimakasih padanya karena telah menolong puteri bungsunya.

"Taehyung seorang remaja yang baik. Dia sopan dan sikapnya menyenangkan." Ayah Yoona tak henti-hentinya memuji Taehyung sesampainya ia di rumah.

"Aku tahu." Yoona menjawab tawar, namun wajahnya berseri-seri bangga mendengar pujian ayahnya yang berlimpah kepada Taehyung.

"Dia juga sangat tampan." Tuan Lim melirik puteri bungsunya.

"Aku tahu-----" Yoona menjadi kaget sendiri karena keceplosan bicara. Ia cepat-cepat mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, "maksudku..., dia memang tidak jelek."

Ayahnya tersenyum. "Taehyung pasti sangat menyukaimu...."

Yoona meremas ponselnya erat-erat. Ia hampir-hampir tak bisa bernafas saking girangnya mendengar komentar ayahnya barusan. Ia melirik ke arah lelaki itu.

Sang ayah mengerti apa yang puterinya itu ingin dengar. Ia sengaja selonjoran di atas sofa dan tidak meneruskan ucapannya.

Yoona menjadi cemberut melihat sikap ayahnya. Lelaki itu malah memejamkan mata seolah mau tidur. Yoona menekuk bibir dan beranjak dari kursi tamu dengan sebal.

"Kalau Taehyung tidak menyukaimu atau tidak peduli padamu, malam itu dia tidak akan repot-repot mencarimu...." Tuan Lim mengintip reaksi puterinya dengan sebelah mata terbuka.

Yoona pura-pura tidak mendengar celetukan ayahnya, namun wajah ayunya tidak bisa berbohong. Kedua pipinya merah matang menahan senyum.

Tuan Lim tergelak melihat sikap Yoona yang salah tingkah itu. "Sepertinya ada yang sedang jatuh cinta, nih." Celetuknya iseng.

"Ayah!"


......................................................................



"Taehyung ah," Yoona menyetop Taehyung di gerbang sekolah begitu mereka semua hendak pulang ke rumah masing-masing.

"Eung?" Taehyung berjalan menemani Yoona.

"Ayahku mengundangmu untuk datang ke rumah hari Minggu siang. Kita akan makan bersama." Yoona sama sekali tidak berusaha untuk menyembunyikan rasa bahagia yang memenuhi rongga dadanya.

I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang