Daegu, 10 Tahun LaluYoona tidak lagi muncul di sekolah setelah petualangannya bersama Taehyung di Apsan Park tempo hari. Ayahnya memaksa untuk memindahkannya ke Inggris, namun Yoona bersikeras menolaknya. Ia menangis sepanjang malam. Ia juga menolak untuk makan. Dan keesokannya Yoona demam tinggi.
Yoona sakit selama tiga hari. Ayahnya ingin membawanya ke dokter, tapi gadis remaja itu menolak. Ia bahkan tak mau bicara kepada ayahnya. Yoona sengaja memunggungi ayahnya setiap kali pria itu mengunjungi kamarnya.
"Yoona," Tuan Lim menegur anaknya dengan lembut, tapi Yoona berpura-pura sedang tidur. Tuan Lim tahu betapa keras sifat anak perempuannya jika gadis itu sedang ada keinginan. "Kau tetap tak mau makan? Kau cuma akan menyakiti dirimu sendiri."
Aku tidak peduli! Yoona memejamkan matanya rapat-rapat. Ia memang berniat untuk menyakiti dirinya sendiri. Ayahnya tak usah acuh. Ayahnya tidak mengerti apa yang ia rasakan. Ayahnya cuma memikirkan apa yang dia kira benar. Tapi ayahnya tidak tahu apa yang Yoona anggap benar bagi dirinya.
Tuan Lim menghela nafas. "Jika kau tetap bersikap seperti ini, kau hanya akan ketinggalan pelajaran di sekolahmu."
Siapa yang peduli!? Bukankah ayahnya berniat mengirimnya ke Inggris? Kenapa ayahnya mesti khawatir dengan pelajarannya di sini?
"Gurumu menelepon dan menanyakan kapan kau akan kembali ke sekolah. Dia berniat untuk menjengukmu besok."Biarkan saja gurunya datang. Yoona sama sekali tidak peduli.
Tuan Lim menjadi bingung. Puterinya harus makan sesuatu.
"Yoona, kau belum makan apa-apa sejak kemarin. Kalau kau terus menolak untuk makan, Ayah terpaksa membawamu ke rumah sakit."
Biar ayahnya membawanya kemana pun, ia tetap tak mau makan. Dan tak ada seorangpun yang bisa memaksanya.
"Apa kau benar-benar ingin mati?" Tuan Lim menggertakkan gigi. Ia tahu Yoona sangat keras kepala, tapi ini sudah keterlaluan.
"Aku memang ingin mati! Untuk apa aku hidup jika Ayah tetap memaksa untuk mengirimku ke Inggris? Ayah tak mau lagi aku ada di sini, kan?" Yoona berteriak.
"Yoona! Ayah hanya menginginkan yang terbaik untukmu. Jika kau tinggal di sini-----"
Yoona membalikkan tubuhnya. "Ayah hanya menginginkan yang terbaik untuk diri Ayah sendiri, bukan untukku. Ayah tak peduli aku mau bahagia atau tidak. Ayah cuma menginginkan apa yang Ayah kehendaki."
Tuan Lim melihat betapa pucat dan cekung pipi puteri bungsunya itu. Kedua mata Yoona merah dan bengkak karena terlalu banyak menangis. Ia tak tahan lagi melihat gadis itu menderita. Yoona adalah permata hatinya, hartanya yang paling berharga. Ia hanya ingin anak perempuannya itu bahagia.
"Apa kau berjanji kau akan makan jika Ayah mengizinkanmu tetap tinggal dan bersekolah di Daegu?"
Yoona sungguh tak percaya. Ia mengangguk. Bisa terus tinggal di Daegu adalah keingininannya. Ia akan makan apapun makanan yang ayahnya berikan untuknya asalkan ia tak perlu pindah ke Inggris.
Dua hari kemudian Yoona sudah kembali ke sekolah. Ia sangat merindukan bangunan tempatnya menimba ilmu itu. Ia juga merindukan teman-temannya. Tapi yang paling membuatnya merindu selama ini adalah Taehyung. Ia merindukan pemuda tampan itu melebihi segalanya....
Namun pertama-tama, ia akan memarahi dulu pacarnya itu.
Yoona sungguh jengkel karena Taehyung tidak menelepon maupun mengiriminya pesan pendek. Yoona mengharap kekasihnya itu bakal menghujaninya dengan berjuta perhatian selama ia sakit dan berbaring di atas ranjangnya. Yoona berharap Taehyung akan mencemaskannya dan bertanya mengapa ia tidak masuk sekolah. Yoona juga ingin mendengar Taehyung mengatakan padanya bahwa dia hampir menjadi gila karena merindukannya. Tetapi Taehyung tidak melakukan itu semua.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]
FanfictieLim Yoona adalah seorang aktris dan penyanyi terkenal di Korea Selatan yang sedang menjalani hubungan rahasia bersama Choi Minho. Pada suatu hari, seseorang yang begitu mirip dengan Kim Taehyung-----kekasih Yoona yang sudah lama meninggal dunia...