Bab 12

642 88 10
                                    

Seoul, saat Ini

Yoona membuka sebuah kotak kayu kecil yang tidak pernah disentuhnya lagi sejak tahun lalu. Kotak kayu berwarna biru keunguan itu sengaja ia sembunyikan di dasar lemari pakaian di kamarnya yang lama. Tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaan kotak tersebut selain dirinya sendiri. Dan selama hampir setahun ini, Yoona mengira ia takkan lagi membuka-buka kotak tersebut. Namun pertemuannya dengan Kim Taehyung tadi malam telah mengubah segalanya.

Sebelum matahari terbit, Yoona menyetir hampir tiga jam lamanya menuju Daegu. Ia sengaja mendatangi rumah ayahnya di sana demi mengambil kotak miliknya tersebut. Ayahnya terlihat heran dan juga senang melihat puterinya yang sibuk itu sudah berada di depan rumahnya pagi-pagi sekali, tetapi ia sama sekali tidak tahu alasan sebenarnya mengapa Yoona mengunjunginya secara mendadak dan kembali lagi ke Seoul pagi itu juga.

Yoona mengambil sejumlah foto dan carikan kain berwarna biru navy dari dalam kotak kayu tersebut.


......................................................................



"Katakan padaku, apakah kau juga tidak mengingat semua ini?" Yoona menyerahkan lembaran-lembaran foto miliknya ke tangan Taehyung. Mereka berdua berdiri di puncak atap gedung SM Entertainment. Taehyung menerima dan melihat-lihat foto-foto tersebut.

"Kita tidak memiliki banyak foto... Itu sesuatu yang selalu kusesali sampai saat ini..." Yoona menggenggam erat carikan kain berwarna biru gelap. "Tapi kita selalu mencetak foto-foto itu dua kali agar kau dan aku memiliki foto yang sama."

"Mengapa kau masih menyimpan foto-foto ini?" Taehyung mengembalikan semuanya kepada Yoona.

"Karena hanya inilah kenangan yang tersisa dari dirimu." Awan kesedihan membayangi wajah cantik Yoona. "Dahulu, banyak sekali kesulitan yang mesti kita hadapi, tetapi kita tetap berusaha untuk bahagia. Aku bahagia. Selama kita masih bisa bersama-sama." Yoona menatap carikan kain biru yang menyerupai pita itu. "Dan kau melamarku dengan ini." Ia menunjukkan kain biru tipis memanjang seperti pita tadi kepada Taehyung-----berharap agar lelaki itu kembali mengingatnya. Tapi Taehyung hanya melihatnya dengan sepintas lalu saja.

"Waktu itu kau merobek ujung seragammu karena kau tidak memiliki cincin untuk diberikan padaku saat engkau melamarku. Kau menalikan kain ini di jari manisku dan berjanji bahwa kau akan menggantinya dengan sebuah cincin yang asli sebelum hari pernikahan kita." Yoona tersedak oleh airmatanya sendiri. Ia menatap Taehyung yang tetap bersikap tawar padanya. "Apa kau tak ingat juga?"

"Orang itu..."

"Dia adalah dirimu, Tae. Kim Taehyung-ku. Kekasih yang menjadi segalanya bagiku."

Taehyung tersenyum menyeringai. "Dulu dia adalah segalanya bagimu, tapi sekarang dia bukan siapa-siapa lagi, bukan?"

Yoona terhenyak melihat seringai di bibir Taehyung. Ia hafal betul kalau seringai itu adalah milik Kim Taehyung-nya. Di dunia ini tidak ada orang lain yang memiliki seringai seindah dan semenawan seperti senyuman Taehyung-nya. Seringai yang dilihatnya kini sama dengan senyuman nakal Taehyung yang membuat Yoona lepas kendali dan nekad mengecup bibir lelaki itu untuk pertama kalinya-----lebih dari sepuluh tahun lalu.

"TAEHYUNG AH!!! KAU INI ADALAH KIM TAEHYUNG!!! KIM TAEHYUNG KEKASIHKU!!! Yoona memukuli dada Taehyung berulang kali sampai kedua tangannya terasa sakit. Tangisnya sudah tak bisa dibendung lagi. "MENGAPA KAU TEGA MELAKUKAN INI SEMUA KEPADAKU??? MENGAPA KAU BERPURA-PURA TIDAK INGAT PADAKU???" Yoona terisak-isak penuh duka cita. "Mengapa kau menolak untuk mengenaliku? Apa salah dan dosaku padamu...?"

Yoona menjatuhkan kepalanya di atas dada Taehyung. Ia bisa mendengar dan merasakan jantung Taehyung yang berdetak dengan begitu keras. "Bahkan suara detak jantungmu pun masih dapat kuingat dengan baik. Aku tak mungkin salah. Engkaulah ini Kim Taehyung-ku. Kim Taehyung yang kucintai lebih dari apapun...."

I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang