Bab 30

827 84 28
                                    

Yoona tidak paham apa yang baru saja terjadi. Yang ia ingat hanyalah cahaya lampu yang berkilat terang, teriakan Minho... Dan kemudian ia terjatuh keras di atas panggung.

"Apa kau... Terluka?" Minho bertanya. Mata kiri lelaki itu dipenuhi darah. Mereka berdua terbaring di atas lantai.

"Apa----apa yang terjadi?" Ia membeliak setelah melihat wajah Minho yang berlumuran darah. "Minho ah!!!" Serunya kaget.

Taehyung berlutut di samping mereka. "Yoona... Kau terluka?" Dengan panik Taehyung menarik Yoona dan mencari-cari tanda cedera di tubuh gadis itu. "Ah syukurlah!" Ia sontak memeluk kekasihnya itu begitu ia tidak melihat ada bekas luka apapun di tubuh Yoona selain memar dan guratan biasa.

"Minho, Tae. Minho. Dia terluka parah!" Yoona melepaskan pelukan Taehyung dan beralih kepada Minho yang terluka di bagian kepala.

Sebelum lampu ellipsoidal di langit-langit panggung jatuh menimpa Yoona, Minho melompat dan menarik gadis itu. Mereka berdua menghantam lantai panggung dengan sangat keras. Tapi meskipun lampu berbobot tiga puluh kilogram itu tidak mengenai mereka berdua, pecahan kaca dan metal yang berhamburan merobek bagian kepala dan juga lengan Minho.

"Aku tak kenapa-kenapa." Minho meringis sambil memegangi keningnya yang bercucuran darah.

Staf SM Entertainment segera membawa Minho ke rumah sakit.

Jatuhnya lampu ERS itu menjadi insiden yang membuat heboh seluruh SM Entertainment karena kecelakaan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya. SM Entertainment mengirimkan kru terbaik mereka untuk menyelidiki dan menangani insiden tersebut. Mereka tak bisa membiarkan kabar ini sampai bocor ke telinga publik. Mereka juga tak mungkin membatalkan konser yang mesti digelar besok sore. Kejadian ini sontak membuat semua orang menjadi sangat cemas dan gugup.



......................................................................



Taehyung menelepon dan mengirimkan pesan pendek ke sesama pekerja SM untuk mendapatkan kabar terbaru mengenai peristiwa jatuhnya lampu ERS ellipsoidal itu. Gyuwoon mengatakan padanya bahwa berdasarkan penyelidikan, seseorang telah sengaja melonggarkan sekrup-sekrup lampu.

"Apa itu mungkin?"

Gyuwoon berkata via telepon, "aku tak tahu. Tapi sepertinya, seseorang sengaja mengganti sekrup-sekrup yang lama dengan sekrup-sekrup baru. Kau tahu tidak kalau sekrup lama yang karatan itu jauh lebih kuat dalam menahan bobot? Sekrup baru biasanya mudah sekali longgar. Itu sebabnya kenapa para pekerja konstruksi sengaja menuangkan semacam cairan kimia untuk membuat sekrup baru menjadi karatan."

Taehyung menghela nafas. Ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana dan bersender di tembok rumah sakit.

Seseorang sengaja mengutak-atik sekrup yang menahan lampu ERS di tiang panggung. Itu bukanlah kebetulan semata. Seseorang memang sengaja ingin membunuh Yoona. Dan Taehyung tahu betul siapa orang itu.

Sebelumnya ada orang yang mendorong Yuri dari tangga darurat. Taehyung percaya itu bukanlah sebuah kecelakaan. Hong Jonghyun ingin memberinya pesan bahwa dia bisa melukai semua orang yang berada dekat dengan Taehyung meskipun lelaki itu masih berada di dalam penjara. Dan sekarang setelah bedebah itu bebas, ia menjadi lebih leluasa untuk membunuh Yoona.

Taehyung tak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi jika seandainya Minho tidak melompat dan menyelamatkan Yoona. Mungkin saat ini mereka akan menatap jasad gadis itu di dalam kamar mayat.

Taehyung menggertakkan gigi geliginya. Ia harus menemukan Hong Jonghyun. Ia harus menghentikan lelaki itu sebelum dia benar-benar melukai Yoona.

"Taehyungie," Yoona keluar dari dalam ruang IGD. Air mukanya tampak sedih.

I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang