Bab 20

650 73 10
                                    

Daegu, 10 Tahun Lalu

Hwayoung mengeluarkan sebuah belati kecil yang sangat tajam. Ia menyeringai.

Taehyung melirik belati yang digenggam oleh Hwayoung. Apakah Hwayoung berniat untuk membunuhnya?

Namun Hwayoung tidak lantas bergerak menyerangnya. Gergajul itu malah tersenyum kepadanya. "Kau tahu apa yang lebih menyakitkan daripada ditikam oleh sebuah belati?"

Taehyung tak menjawab.

"Melihat gadis yang kita cintai memilih lelaki lain."

"Kau tidak mencintai Yoona. Kau hanya ingin mencelakainya." Taehyung mendesis. Ia tahu Hwayoung sudah lama terobsesi dengan Yoona. Tapi obsesi bukanlah cinta. Cinta tidak seharusnya bersifat merusak seperti ini.

Hwayoung malah mencemooh perkataan Taehyung. "Dan kau berani menyebut apa yang kau lakukan kepada Yoona sebagai 'cinta'?"

Taehyung melotot. Ia mengepalkan kedua tangannya.

"Wajahmu," Hwayoung mengacungkan belatinya ke arah Taehyung, "ayah Yoona kan yang merusaknya?"

Taehyung tak menggubris ejekan Hwayoung, ia melengos hendak meninggalkan berandalan itu. Tetapi salah seorang rekan Hwayoung menghadang dan mencengkeram lengannya.

"Kau mau ke mana? Aku masih berbicara padamu, hei Kim Taehyung." Hwayoung menekan telunjuknya ke dada Taehyung dengan keras. "Aku tahu kenapa ayah Yoona menghajarmu habis-habisan." Ia mendekatkan wajahnya ke telinga Taehyung dan berbisik. "Kau sudah menghamili Yoona."

Taehyung bagaikan seekor katak yang tercebur ke dalam sumur gelap dan dingin. Ia sontak menoleh Hwayoung. Bagaimana mungkin bajingan itu bisa sampai tahu?

Taehyung sama sekali tak sadar kalau selama ini Hwayoung selalu menguntit Yoona----mencoba mencari celah untuk mendekati gadis itu. Untunglah selama ini ayah Yoona selalu mengantar-jemput puterinya sehingga Hwayoung sama sekali tidak bisa berkutik. Namun tadi sore, ia melihat Yoona menyelinap dari sekolah dan pergi ke rumah sakit bersama Taehyung. Ia mengikuti mereka berdua. Beberapa jam kemudian Hwayoung melihat ayah Yoona berlari-lari menuju ruang gawat darurat. Ia juga diam-diam menyaksikan ayah Yoona menghajar Taehyung hingga babak belur. Dan ia tahu apa yang telah membuat ayah Yoona menjadi kalap seperti itu. Hwayoung menguping semuanya.

Hong Hwayoung bersiul. "Kau selalu menghalangiku setiap kali aku mencoba untuk menyentuh Yoona..., tapi ternyata oh ternyata, siapakah yang selama ini menikmati dan mengotori tubuh Yoona?" Ia mengetuk-ngetuk kepala Taehyung yang berdarah dengan pangkal belati yang dipegangnya. "Cecunguk itu adalah kau sendiri, Kim Taehyung yang sangat heroik."

"Apa yang kau inginkan?"

"Kau tanya apa mauku?" Hwayoung mendengus sinis. "Aku ingin memberitahu semua orang di SMA Daegu kalau Yoona sedang mengandung seorang anak haram." Ia bersiul lagi.

"Dasar bajingan!" Taehyung mencoba untuk mencekik Hwayoung, tetapi kedua tangannya dibekuk oleh rekan-rekan Hwayoung yang lain.

"Kau tadi bilang apa?" Hwayoung menjengek. "Kau benar-benar tak tahu diri, ya Kim Taehyung. Kau ingin aku memberitahu semua teman sekolahmu kalau Yoona sudah berzinah denganmu dan kini di perutnya ada janin haram hasil perzinahan kalian?

"KURANG AJAR!!!" Taehyung mencoba untuk menendang selangkahan Hwayoung, tapi mantan kawan sekelasnya itu berkelit dan malah tertawa.

"Bayangkan bagaimana reaksi semua orang begitu mereka mendengar tentang kehamilan Yoona. Apakah mereka akan terkejut? Syok? Sedih? Kecewa? Senang? Atau malah merasa jijik? Apa itu yang mau kau lihat? Yoona dikeluarkan dari sekolah dengan menanggung aib?"

I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang