Bab 10

761 90 6
                                    

Daegu, 10 Tahun Lalu

Sejak tangan kanannya digips, Taehyung mesti belajar melakukan segala hal menggunakan tangan kirinya. Pada awalnya ia tak mempermasalahkan hal itu, namun belakangan Taehyung menyadari kalau ia hampir tak bisa memegang sumpit untuk makan. Itu membuatnya sangat kesal. Dan ketika ia kembali masuk sekolah, ia bahkan tak bisa menulis dengan lancar.

Yoona sangat memahami semua kesulitan yang Taehyung hadapi semenjak lengan kanannya dibungkus gips.

Taehyung mencoba untuk menyumpit jajangmyeon dari dalam mangkuknya, namun ia gagal dengan memalukan. Mie kedelai hitam miliknya berceceran di atas meja. Ia menjadi sangat jengkel. Yoona melihatnya dan tersenyum. Gadis cantik itu segera meminta Hoseok untuk bertukar bangku dengannya agar ia bisa duduk di samping Taehyung.

Yoona mengambil alih sumpit dari tangan pacarnya. Taehyung menoleh Yoona dengan bingung. "Kenapa kau ambil sumpitku? Aku sedang mencoba untuk makan siang, Yoona."

"Aku tahu." Dengan santai Yoona mengaduk isi mangkuk jajangmyeon milik Taehyung dan menyumpitnya. "Bukalah mulutmu."

Taehyung memandang sekitarnya. Kantin sekolah mereka selalu penuh setiap jam makan siang. Banyak teman-teman mereka yang tengah memerhatikan. Jessica dan Sooyoung saling sodok dengan gemas. Bahkan Hoseok yang duduk di hadapan mereka berpura-pura tidak melihat, walaupun hidungnya kembang-kempis menahan tawa.

"Yaaa, Yoona... Aku malu. Biar aku coba makan sendiri."

"Kenapa mesti malu? Semua orang tahu kau tak bisa menggunakan tangan kananmu dan aku hanya ingin membantumu saja. Sekarang bukalah mulutmu lebar-lebar sebelum jajangmyeonnya menjadi dingin dan keras."

"Aku tak mau kau perlakukan seperti anakmu." Taehyung berbisik.

"Kau memang bukan anakku. Kau kan pacarku."

"Dan semua orang tahu itu."

"Lalu?" Yoona menatap pacarnya yang terlihat menggemaskan itu. "Apa kau mau aku menyuapi mereka juga? Tapi pacarku kan cuma engkau seorang."

Taehyung tersenyum malu-malu. Wajahnya bersemu merah dipenuhi oleh rasa bangga. Meskipun hampir seluruh murid laki-laki di sekolah mereka mengharap Yoona menjadi pacar mereka, namun hanya Taehyung lah yang Yoona cintai.

"Sekarang bukalah mulutmu...."

Taehyung membuka mulutnya dengan canggung. Ia biarkan Yoona menyuapinya sampai perutnya kekenyangan.

Mula-mula Taehyung merasa malu ketika hampir semua teman sekolah mereka dan juga guru-guru yang tengah makan siang di kantin menonton Yoona menyuapinya dan tersenyum-senyum geli, namun setelah dua-tiga hari, Taehyung menjadi terbiasa. Ia bahkan menjadi gandrung. Tanpa malu-malu lagi, Taehyung seringkali meminta Yoona untuk menyuapinya makanan apa saja, bahkan makanan yang tidak membutuhkan sumpit atau sendok, seperti kimbap atau donat.

Yoona memang seorang pacar yang luar biasa. Ia merawat Taehyung dengan begitu telaten. Ia menyiapkan semua bekal makan siang pemuda itu, dan bahkan menyalinkan semua catatan pelajaran untuk kekasihnya yang masih belajar untuk menulis menggunakan tangan kirinya dengan lancar.

Setelah beberapa minggu, Taehyung tidak perlu digips lagi. Ia sudah bisa menggerakkan tangan dan lengannya dengan bebas.

"Yoona, kau mau tidak kalau kuajak pergi ke suatu tempat untuk merayakan kembalinya lengan kananku ini?" Taehyung mengusir Sooyoung dari bangkunya agar bisa duduk di samping kekasihnya itu. Ia cengengesan sambil menggeliut-geliutkan lengannya ke segala arah.

Wajah Yoona bersinar-sinar senang mendengar ajakan Taehyung. "Tentu saja aku mau!" Ia mengangguk cepat. "Kau mau mengajakku ke mana? Banwoldang? Daegu Duryu Park? Atau ke Woobang Tower Land?"

I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang