Bab 27

785 85 15
                                    

Yoona dan Taehyung tidak saling bicara sepanjang perjalanan mereka kembali ke Seoul. Keduanya sibuk dengan angan-angan dan pikiran masing-masing. Namun ada banyak sekali kesempatan di mana mereka berdua saling melirik dan menatap dalam kesunyian. Terkadang Yoona tak tahan hanya dengan memandang Taehyung. Ia ingin sekali bicara dengan lelaki itu. Namun untuk alasan yang hanya diketahui olehnya, Taehyung menjauhkan diri dari Yoona.

Sekembalinya mereka ke Seoul, Yoona meminta Taehyung untuk menemaninya mengunjungi Yuri di rumah sakit.

"Bagaimana kau bisa terjatuh dari tangga?" Yoona bertanya. Ia prihatin dan cemas melihat keadaan Yuri yang begitu merana. Kaki kanannya digips dan mesti menggunakan penyangga. Tangannya bengkak. Dan wajahnya memar biru akibat menghantam landasan tangga darurat.

"Aku tidak tahu. Aku yakin seseorang mendorongku hingga jatuh, tapi aku tidak melihat siapa-siapa di sana."

"Seseorang mendorongmu?" Yoona membelalak kaget. "Kenapa ada orang yang tega berbuat sekeji itu?"

"Entahlah." Yuri menggeleng. "Mungkin aku keliru." Ia mencoba tersenyum pada Taehyung. "Kau mau kue, Taehyung ssi? Aku punya banyak. Yang tak kupunya cuma soju dan kopi." Ia meringis lucu.

Taehyung tersenyum sopan dan menggeleng.

"Kuharap Yoona tidak membuatmu kerepotan. Dia itu bisa sangat-sangat menyebalkan." Yuri menoleh sahabatnya.

Taehyung hanya tersenyum.

Melihat senyum Taehyung dan reaksi Yoona yang seperti tengah menyembunyikan sesuatu, Yuri mendapatkan firasat kalau di antara kedua orang itu telah terjadi sesuatu.

......................................................................


Keesokan harinya, Yoona harus pergi ke Busan untuk syuting iklan sebuah produk kecantikan yang selama ini mendaulatnya sebagai brand ambassador produk mereka.

Pengambilan gambar hari itu ternyata jauh lebih lama daripada yang diperkirakan oleh Yoona. Sejak pagi Busan diguyur hujan deras. Dan karena lokasi syuting mereka berada di daerah pantai, mereka terpaksa menunda pengambilan gambar dan menunggu hingga hujan reda.

"Yoona ssi, saya minta maaf karena sudah membuatmu menunggu lama seperti ini." Sang sutradara meminta maaf.

"Tak usah minta maaf, Director-nim. Siapa yang bisa menduga kalau hari ini akan hujan lebat?" Yoona tersenyum sopan. Ia memeluk kedua lengannya karena merasa dingin. Mereka semua berdiri di sebuah tenda kecil di tepi pantai.

"Sebenarnya, prakiraan cuaca di TV semalam sudah bilang kalau hari ini akan turun hujan. Tapi kami sama sekali tidak mengira kalau hujannya akan awet begini." Sang sutradara nyengir.

"DAAAAR!" Sebuah petir tahu-tahu menyambar dengan keras. Yoona spontan bersembunyi di belakang punggung Taehyung.

Taehyung menahan senyumnya. Ia tahu Yoona takut pada petir. Ia melepaskan mantelnya dan memakaikannya ke Yoona seperti yang ia lakukan di Mudeungsan beberapa malam lalu.

"Terimakasih." Bisik Yoona. Ia senang mencium harum tubuh Taehyung yang tertinggal di jaket mantelnya.

Tapi Taehyung tidak menyahut. Kepalanya terasa sakit.

"Yoona ssi, kami mohon maaf. Karena matahari sudah mau tenggelam, apakah kau tidak keberatan jika syutingnya kita lanjutkan besok pagi?" Sang sutradara membungkuk pada Yoona.

Yoona menoleh Taehyung. Managernya itulah yang akan membuat keputusan untuknya.

Dan Taehyung memutuskan bahwa mereka akan menginap semalam di Busan asalkan syuting iklan bisa kelar sebelum besok sore.

I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang