AFFAIR - 12

6.4K 449 83
                                    



Pagi ini terasa asing, ya karena rose terbangun bukan dikamar apartmen sederhananya. Ia memang menyukai apartmennya, walau sederhana sebisa mungkin rose membuat tempat tinggalnya menjadi senyaman mungkin. Namun, nyatanya tempat tidur yang begitu halus dan nyaman ini, udara ruangan yang begitu cocok berkat penyaring udara mahal, serta matanya yang dimanjakan dengan dekorasinya, membuat rose benar-benar terbuai. Ia bahkan lupa tentang kenyamanan yang selama ini dirasakannya dikamar tercintanya.

Katakan, siapa wanita yang menolak kenyamanan? Siapa pula wanita yang menolak kemewahan? Jika ada, katakanlah, rose akan mengajaknya minum kopi hanya untuk sekedar berbincang tentang sisi lain kehidupan yang keras ini.

"Good morning miss Anne..."

Suara itu masih saja terasa asing untuk rose, bahkan sedari semalam-saat ia pindahan-hingga kini, rose masih terus terperanjat kaget. Robot sialan yang jeon tanamkan didalam kamar pribadi yang kini rose tempati. Beginilah cara hidup orang kaya? Hmmm rose merasa begitu kampungan karenanya.

"Morning siri..."

"Mr Jeonel akan datang dalam waktu 45 menit lagi, anda ingin mandi dengan air hangat atau berendam dibathub?"

Wah, bolehkan rose terperangah? Bahkan robot itu menjadwalkan kegiatannya? Ya Tuhan.. ternyata lelaki kaya yang pengatur macam difilm nyata adanya. Bahkan kini rose mengalaminya sendiri dalam hidupnya.

"Aku akan mandi dengan air dingin dishower saja"

Ya, ia harus mandi dengan air dingin agar selalu sadar, jika kenyamanan dan kemewahan ini tidaklah seharusnya ia nikmati dengan bahagia.

'Kau tak pantas rose. Segala kemewahan ini harus membuatmu sadar, jika kau hanya yatim piatu yang sangat tak pantas bersanding dengan Mr. Jeonel'.

Masih dengan posisi tengkurap, rose kembali membayanykan obrolan semalam antara ia dan jeonel. Rose harus menguatkan diri menahan malu yang teramat sangat, saat mereka membicarakan hal apa yang sudah rose lewatakan saat ia mabuk. Jujur saja rose sempat marah, membenci jeon jika saja lelaki itu berani melakukannya saat rose tak sadarkan diri. Namun...

"Aku memang mencintaimu rose, sangat. Tapi, untuk menyentuhmu tanpa izin, bukankah itu tindakan kriminal? Walau kuakui menahan diri saat kau terus meminta adalah perbuatan yang teramat susah, tapi aku menahannya. Karenamu"

Kembali wajah rose bersemu, haiss.. masa bodoh dengan dirinya yang termakan gombalan lelaki itu, masa bodoh dengan rose yang mulai memiliki rasa lain, walau waktu sebulan belum terlewati. Tapi... rasanya rose mulai tertarik pada lelaki menyebalkan itu.

Jeonel.

Dilangkahkan kakinya menuju kamar mandi, dengan sebelumnya sedikit melakukan peregangan ringan. Tak perlu lagi mencari, karena semalam rose sudah puas mengitari apartmen mewah ini. Beruntung saja ia berhasil mengusir jeon pergi, karena lelaki itu kembali memaksa untuk menginap. Enak saja! Mereka bahkan baru berstatus pacar, walau dengan paksaan.

Setelah membersihkan diri dan berpakaian rapi, rose keluar dari kamar dan mendapati sosok jeon yang sedang sibuk dengan spatula merah mudanya. Senyum tipis menghiasi wajah rose dipagi hari, takjub, begitulah yang ia rasakan. Dalam pikiran pun rose tak pernah membayangkan jika jeon adalah sosok lelaki yang mau menceburkan diri didapur. Hey, dia adalah lelaki kaya, pewaris tunggal kekayaan keluarga wijaya yang rasanya tak akan habis walau 11 kali turunan dan belokan, namun ternyata lelaki itu suka rela melakukannya? Memasak dan membiarkan kemeja mahalnya terkana asap dan noda?

Dalam diam, rose menyandarkan badannya didinding, dengan dua lengan terlipat didepan dada, ia memandang sosok jeon yang sibuk memasak. Kedua lengan berurat lelaki itu sengaja di biarkan terbebas dari kemeja yang sudah digulungnya hingga siku. Kembali rose tersenyum tipis saat jeonel bersenandung kecil dan sedikit melakukan gerakan dance mengikuti alunan musik dari ponselnya, sisi lain dari jeon yang membuat rose tersenyum gemas.

𝔸𝔽𝔽𝔸𝕀ℝ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang