AFFAIR - 26

3.8K 395 48
                                    






Dream Wedding?

Rose menyeringai saat mendengar penjelasan Hoseok atas maksudnya membawa desainer kedalam kamar yang saat ini ditempati Rose. Kamar di mana ia dan Jeonel pernah berbagi cinta, sedangkan ada wanita lain yang masih terikat pernikahan dengan lelaki itu. Jika ditanya mengapa Rose memilih kamar ini, jawabannya karena kamar ini belum pernah dijamah oleh Liana. Menurut penjelasan Jeonel, kamar ini adalah ruang pribadinya, yang tak semua orang bisa memasuki. Lagi-lagi Rose mengingat Liana.

"Jadi Sandara membawa contoh rancangan gaun yang siap pakai. We don't have much time for your dream wedding. Jadi pilih yang ada saja, mana saja yang kau sukai." Ulang Hoseok lumayan jengkel saat mendapati Rose yang hanya diam.

"Berikan gaun paling sederhana, aku juga tak mau ada satu biji manik pun digaunku. Dream wedding? Hahh." Rose terkekeh dengan wajah tak acuh.

Hoseok mengernyit penuh tanya, bagaimana bisa Rose menolak iming-iming kecintaan wanita? Bukankah wanita sangat menyukai kecantikan dan kemewahan? Bahkan untuk gaun sekali pakai pun. Ia melirik Sandara memberi instruksi, namun lagi-lagi Rose menolak dengan mengangkat tangannya.

"Aku tak perlu melihat apapun. Semakin jelek gaunku, semakin tinggi bayaran yang kau terima. Pergilah." Rose melambaikan tangan mengusir. Sedangkan Hoseok dan Sandara saling tatap dalam hening, tentu saja keduanya dibuat bertanya-tanya dengan ucapan wanita cantik itu.

Bagaimana bisa, gaun terjelek akan dibayar dengan tinggi?

Tinggi disini bayarannya kan? Bukan dengan Rose membayar dalam ketinggian?

"Kami permisi." Putus Hoseok seraya menarik lengan Sandara untuk keluar dari kamar itu.

"Dia calon Jeonel? Dia...." Sandara mengarahkan kedua tangannya diatas perut, memberi gestur mengikuti perut Rose yang membuncit.

"Lalu Liana? Bukankah mareka baru bercerai beberapa bulan... ah, kurasa baru 1 bulan, tapi?"

"Diamlah!" Potong Hoseok melangkah mendahului Sandara.

Sandara memang desainer langganan keluarga Wijaya, bahkan Sandara adalah salah satu penerima beasiswa yang dicanangkan keluarga Wijaya semenjak 8 tahun lalu. Tentu saja Sandara mengetahui seluk beluk keluarga Wijaya, bahkan Sandara lah yang merancang gaun pernikahan Liana, dulu.

"Hey! Tapi dia siapa? Aku tak pernah melihat wajahnya dimanapun!" Selidik Sandara yang kini merasa kian penasaran.

"Kau baru saja melihatnya, bodoh!" Kesal Hoseok.

Lengannya ditarik paksa, dan dengan wajah kesalnya Hoseok mendesis kesal pada Sandara.

"Maksudku sebelum-sebelumnya! Mana mungkin Jeonel berhubungan dengan wanita biasa-biasa saja?"

"Dia seorang Dokter. Kau harus penyakitan dulu untuk bertemu dengannya!"

"Hey! Dokter dimana? Aku setiap hari pergi ke Dokter kulit ternama. Bahkan beberapa kali ke rumah sakit untuk mengecek kesuburan karena pacarku tak kunjung membuatku hamil. Kurasa aku perlu bantuan Jeonel agar cepat hamil, buktinya wanita itu sudah—"

Hoseok membalik badan dan melotot tajam kearah Sandara. Wanita ini memang bermulut licin, apa yang ada diotak dan mulut selalu meluncur tanpa penyaring. Sering kali bahkan Sandara terang-terangan menarik perhatian Jeonel, namun gagal. Hoseok tak menyangka jika selera Jeonel adalah Rose, wanita yang selama ini tak mau ia dekati karena status 'Selingkuhan' namun ternyata banyak sisi lain dari wanita itu yang terkesan berbeda.

Apa yang ia bayangkan tentang Rose adalah wanita penggoda, gemar bermanja, bahkan matrealistis. Namun semua salah, baru sehari wanita itu berada dirumah ini, bukannya sibuk bermanjaan dan mengurus pernikahan impian. Rose malah sibuk menentang segala ucapan Jeonel, padahal Jeonel menawarkan kemewahan padanya. Hal lain yang membuat Hoseok terheran, wanita itu mengurung diri berjam-jam hanya untuk melukis di kamarnya. Bosan melukis, ia akan pergi ke taman untuk bermain dengan kupu-kupu.

𝔸𝔽𝔽𝔸𝕀ℝ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang