AFFAIR - 24

4.5K 384 71
                                    


Playlist 👆
If You(Bigbang) - Cover by Jungkook 🎶

Sorry kalau typo, jariku lebar-lebar 😂

======================================







"Mamamu jatuh sakit"

Rose membelalakkan matanya dengan lebar, baru beberapa waktu lalu ia terbangun akibat mual yang memaksanya untuk terbangun. Namun beberapa saat kemudian Doni menghubunginya, membuatnya kembali terbangun ditenah malam. Rasanya ingin mengumpat, namun saat mendengar suara penuh kekhawatiran, serta sang mama yang dikabarkan jatuh sakit. Rose tak kuasa untuk memekik dan meliputi hatinya dengan rasa khawatir yang begitu besarnya.

"Aku akan segera pulang!"

Setelah menegaskan kata itu, Rose segera berlari keluar kamar, matanya menangkap sosok Jeffrey yang sedang duduk dengan laptop diatas meja. Sudah beberapa hari lelaki itu tinggal disini, menetap untuk menemani Rose. Anggap saja ini hal konyol, betapa mudahnya Rose menerima kehadiran lelaki asing itu. Namun, benar apa yang Jeffrey katakan, ia butuh orang lain untuk tetap bertahan hidup, ia butuh teman untuk merawat bayinya nanti. Ditengah kehamilan yang penuh resah dan tekanan ini, Rose tak bisa hidup seorang diri, saat Jeffrey melebarkan kedua tangannya dan menawarkan perlindungan. Saat itulah Rose merasa kecil, didunia sekecil ini ia sendirian.

Lelaki itu mengernyit heran, saat menatap wajah panik dari Rose, Jeffrey segera berdiri.

"Apa yang sakit? Atau kau ingin sesuatu? Kau bermimpi buruk lagi?"

Rose menggeleng, perlahan ia menangis, rasa bersalah seketika menyelimuti hatinya. Berhari-hari ia susah tidur akibat mimpi yang sering membangunkannya, namun dengan telaten Jeffrey menenangkannya. Sampai sekarang, ia memang tak akan bisa hidup mandiri, ia bahkan selalu merepotkan orang lain. Tapi saat orang lain peduli padanya, Rose malah berlaku egois pada orang disekitarnya.

Harusnya Rose tidak pergi, harusnya rasa sakit hatinya bisa ia sembuhkan bersama orang terkasihnya. Namun dengan egoisnya Rose memilih pergi, menghindar jauh dan membuat orang terkasihnya menderita seorang diri. Bahkan disaat tersulit dari mamanya, Rose tak ada disisinya.

Jeffrey merengkuhnya, memeluknya dengan erat. Pundak yang lebar itu memberikan rasa aman, seakan menghalau bahaya dihadapanny. Namun tak ada kenyamanan disana, ia tak bisa merasa tenang didalam pelukan Jeffrey. Pikirannya terus melayang pada Mama, wanita yang belasan tahun menyayanginya. Hatinya kian sakit atas kebodohannya yang harus meninggalkan wanita itu. Namun disaat yang bersamaan ia merasa khwatir dan was-was. Bagaimana jika mama mengetahui bahwa saat ini Rose sedang hamil? Tanpa suami. Pelarian hanyalah pelarian belaka.

"Aku ingin pulang Jeff, mamaku sakit" lirih Rose dengan suara tersendat-sendat.

Rose merasakan pelukan itu kian erat, dan usapan lembut dirasakan dikepalanya.

"Ya, kita akan pulang besok pagi. Aku bukanlah DIA, yang bisa membawamu terbang menuju Indonesia saat ini juga. Kau tau, aku tak memiliki jet pribadi."

Perlahan Rose mendengus kesal, memukul punggung Jeffrey dan sedikit meringis akibat cibiran itu. Jeffrey memang banyak berubah, lelaki itu tak lagi bertindak maupun berucap dengan pedasnya, namun sepertinya mulutnya tak pernah berubah sama sekali, masih sama seperti dulu. Hal itu menekankan jika selama ini Jeffrey tidak mencoba menutupi dirinya, lelaki itu menunjukkan dirinya yang sebenarnya. Bahkan Jeffrey lelaki yang jujur, walau kejujuran itu kerap kali terasa menyakitkan hati dan telinga.









Diatas awan, diatas ketinggian dengan kendaraan terbang ini, Rose menatap awan gelap disampingnya dengan tatapan kosong. Mereka berangkat saat pagi buta, hingga dikegelapan sudah menyongsong, mereka baru mulai mendekati negara tujuannya, namun Rose mulai panik. Tangannya terkepal, meremas syal merah yang melingkari lehernya, lalu perlahan tangannya menjauh. Ditatapnya punggung tangan itu, sialnya kenangan itu datang kembali. Seakan kehangatan itu kembali dan menjalari tangannya. Saat dimana punggung tangan itu mendapat kecupan lembut, membuat Rose tersipu dan memanas dan saat lelaki itu berucap kata-kata itu tanpa suara.

𝔸𝔽𝔽𝔸𝕀ℝ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang