42. | Puisi | : Tarik Ulur Cerita

283 20 4
                                    

Pada cahaya senja yang menenangkan
Pada sinar fajar yang menyegarkan
Ijinkanku menitip rasa, melepas segala lara
Ijinkanku menghapus ingatan, membuang segala kenangan

Pada tuan yang hilang
Lenyap tiada terlihat bagai asap
Ijinkanku bicara, bernegoiasi atas segala putusan

Aku duduk meringkuk, di sudut kamar kecil
Bersandar pada dinding dingin yang usang
Mata sendu ini menatap jauh keluar jendela
Perlahan, berkaca-kaca
Namun air mata enggan menyapa lembutnya kulit wajah ini

Lalu, pada-Mu Sang Khalik
Intuisiku berbisik, kadang menjerit
Kemanakah seharusnya ku langkahkan kaki?
Sebab, tiba-tiba saja rasa ragu menyelimuti diri

Pikiran rasionalku menuntut raga, bersikaplah nan bijaksana
Namun rasaku lagi-lagi menyerang tanpa ampun
Meronta-ronta, meminta haknya

Hidup bukan tentang jatuh cinta dan bahagia, Nona ....
Pikirku dengan tegas
Daku tahu, tapi entah saat melangkah maju, rasa ragu menginginkan temu

Pikirku dengan tegasDaku tahu, tapi entah saat melangkah maju, rasa ragu menginginkan temu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melangitkan Impian || wm
By. @whae_nhaina

Event (1) Melangitkan Impian [ Sudah Terbit ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang