20

1.5K 40 0
                                    

Semalam akhirnya Albert meneleponku utk mengucapkan selamat ulang tahun. Katanya kadonya menyusul, sebenarnya aku ga butuh kado, aku cuma butuh dia ada disini denganku.

"Fan, kalung baru? Cakep bangeet!", Vivi memuji kalungku.

"Iya, bagus yaa hehe."

"Hadiah ya? Dari siapaaa? Albert ya? Ih seneng bangeeet si. Eh, lu ultah ya kemarin? Happy bdaaaay, Fan. Gue baru inget sekarang, ckck.", ucapnya sambil memelukku.

"Haha iya, gapapa. Nanti pulang pesen pizza aja ya buat makan rame²?", aku mengalihkan obrolan tentang kalung itu. Karena Vivi ga perlu tahu kalung itu darimana.

"Okee sip, asik, makan gratiis!"

Makan gratis aja senangnya bukan main anak itu.

. . .

"Fanny!"

Aku kaget mendengar suara itu. Suara Albert. Albert memanggilku dari dekat mobilnya.

"Albert? Kok km bisa ada disini?", aku heran, karena katanya dia blm bisa menemuiku.

"Iya, aku bisa luangin waktu sebentar hari ini. Happy bday, sayang. Aku blm ucapin langsung kan? Hehe. Masuk yuk.", Albert mengajakku masuk ke mobilnya.

Albert mengambil sebuah kotak, dan memberikannya padaku, "Ini buat km, dibuka yaa!"

Aku membuka kotak itu dan melihat sebuah kalung dgn liontin kupu²

Aku membuka kotak itu dan melihat sebuah kalung dgn liontin kupu²

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu suka ga, sayang?", tanya Albert sambil melihat ke arahku.

"Lho? Kamu pakai kalung? Kayanya kemarin² ga pakai. Makanya hadiah kali ini, aku pilih belikan kamu kalung. Kamu beli atau hadiah?", Albert bertanya mengenai kalung pemberian Daniel. Aku harus jawab apa?

"Oooh. Iya, hmm, ini hadiah. Hadiah ulang tahun kemarin. Dari teman² di sekolah. Hehe. Aku lepas dulu ya."

"Oooh, ga usah gapapa, pakai aja yg dari teman² kamu, nanti ga enak mereka lihat kamu ga pakai kan? Kalung dari aku, kamu pakai klo pas ketemu sama aku aja, gimana?"

Aku tersenyum dan tidak jadi melepas kalung pemberian Daniel. Aku merasa bersalah pada Albert karena sudah membohonginya.

Kami pergi ke sebuah restaurant utk merayakan hari ulang tahunku kemarin. Kami banyak bercerita karena sudah lama tidak bertemu. Kami juga membicarakan tentang persiapan pernikahan kami.

Teacher's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang