Sebagai guru, kami tidak diperbolehkan utk pilih kasih ke murid. Ya, tapi kami juga manusia. Melihat ada anak yg lucu dan baik, pasti akan lebih sayang ke mereka kan?
Sama sepertiku, aku lebih menyukai Celena dibanding anak² lain. Celena anak yg baik, jujur, pintar, dan cantik. Mungkin bukan cm aku yg menyukai Celena, tp semua asisten di kelasku jg menyukai anak itu.
"Miss, ikat rambutku lepas, tolong pasangkan lg ya!", Celena menghampiriku dan meminta tolong.
"Sini karetnya, Miss bantu ikat."
Selesai membantunya, tidak sengaja aku melihat ke jendela, dan melihat papa Celena sedang memandangiku. Tatapan kami bertemu beberapa saat, sampai akhirnya aku melihat ke arah anak².
Mungkin papanya sedang melihat Celena yg baru saja aku bantu ikat rambutnya.
"Miss Fanny, pulang sekolah apa ada waktu?", tanya papa Celena waktu bubar sekolah.
"Ada apa ya, Daddy? Saya masih harus ke atas dulu."
"Saya dan Celena mao mengucapkan makasih karena kemarin sudah menemani Celena. Rencananya, saya mao ajak Miss makan.", papa Celena berkata sambil melihat ke arah Celena.
"Iya, Miss. Ayo, ikut. Aku mao makan sama Miss Fanny!", Celena ikutan mengajakku utk makan bersama mereka.
"Oo, ngak usah, Daddy. Itu uda kewajiban kami para guru kok.", kataku berusaha utk menolak ajakannya secara halus.
"Yaaa, Miss. Aku mao makan sama Miss Fanny!", Celena mulai merajuk.
"Hmm baiklah, tp Miss masih harus kerja dulu diatas, bagaimana?"
"Gapapa, saya dan Celena akan menunggu di mobil saja ya."
"Oo baik. Saya ke atas dulu ya klo begitu."
Aku langsung naik keatas. Sebenarnya aku merasa tidak enak jika harus makan bersama mereka, apalagi tidak ada mamanya. Tapi aku ga bisa klo Celena mulai merajuk.
Selesai mengerjakan bahan utk besok, aku langsung turun, dan mencari mobil Celena.
"Miss! Sini²!", Celena memanggilku dari dalam mobilnya.
Aku masuk kemobilnya, dan disuruh duduk di depan. Celena di belakang.
"Miss mao makan apa?", tanya papanya Celena.
"Saya ikut aja kalian mao makan apa. Celena mao makan apa?", aku bertanya pada Celena.
"Aku mao steak! Daddy, kita makan steak ya?"
"Oke, sayang. Miss gapapa makan steak? Atau mao yg lain?"
"Oo, gapapa. Saya suka steak kok."
Kamipun menuju restaurant steak. Setelah sampai, kami langsung menuju meja dan mulai memesan makanan.
Kami banyak berbincang² selama menunggu makanan datang.
"Permisi, silahkan makanannya. Selamat menikmati!", kata pramusaji sambil menyajikan makanan.
Kami mulai makan. Tapi aku melihat Celena kesusahan memotong steaknya, akhirnya aku memotongkan steak utknya dulu, supaya dia gampang makannya.
"Makasih, Miss!"
"Iya, sayang! Makan yg pintar yaa."
Tanpa sengaja, aku melihat Daddy Celena sedang memandangiku lg.
"Miss, maaf, sebelumnya kita belum pernah berkenalan secara resmi ya? Nama saya Daniel. Kalo diluar gini, Miss panggil saya Daniel saja."
"Ooo, iya. Saya Fanny. Hmm tapi saya ga enak manggil seperti itu, karena sudah biasa kami manggil orang tua murid dgn sebutan Daddy atau Mommy."
"Kan kalo diluar saja, Miss. Soalnya orang dengar juga agak aneh ya kalo di panggil Daddy? Haha."
Setelah kupikir² ada benarnya juga si. Tapi emang akan sering keluar bersama dia?
"Baiklah. Tp saya panggil mas aja kali ya? Sepertinya usia kita berbeda?", tanyaku utk meyakinkan.
"Oo, iya, Miss umur berapa klo boleh tau? Saya sekarang 35 thn, Miss. Saya boleh panggil Fanny aja?"
"Saya 24 tahun. Boleh, Mas.", jawabku sambil tersenyum. Diapun membalas senyumanku.
Kami melanjutkan makan sampai selesai. Saat akan pulang, Daniel mao mengantarku sampai rumah, tapi aku menolak. Sudah di traktir, trus diantar pulang juga. Tapi Daniel terus memaksa, sampai akhirnya aku menyerah, dan diantar pulang olehnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Story [END]
Romance~Complete~ Pernahkah kamu mencintai seseorang yg sudah berkeluarga? Sebuah cerita cinta terlarang sepasang kekasih. *Nama, tempat, dan lainnya hanya khayalan saya saja, tidak berhubungan dengan kejadian nyata yaa. 5 Sept 2020 #3 Fanny 28 sept 2020 #...