9

1.7K 54 1
                                    

"Iyaaa, sebentar!", aku mendengar bel rumahku berdering. Itu pasti Albert. Kami berencana mao jalan² dan nonton bioskop hari ini.

Aku keluar rumah, dan menyapanya, "Hai, sayang! Maaf lama. Tadi aku pakai sepatu dulu."

"Iya, gapapa kok. Yuk jalan.", katanya sambil mengajakku masuk mobil.

Sampai di Mall, kami berkeliling² dulu melihat² jajanan. Kami lebih suka jajan dibandingkan berbelanja.

"Makan yuk, sayang. Uda waktunya makan siang deh kayanya. Aku laper.", Albert mengajakku makan.

"Iya ni, aku juga laper. Yuk cari makan."

Kami makan di sebuah restaurant. Kami memesan makanan dan mulai menunggu.

"Fan, kita pacaran uda cukup lama kan ya? Aku pikir ini saatnya kita maju ke tahap selanjutnya. Kamu mao menikah denganku?"

Aku kaget banget dengernya. Ya aku tau, kita ga mungkin begini terus kan? Tapi maksudku, ini tiba² banget. Dan saat itu juga, Albert mengeluarkan cincin.

"Albert.. Kapan kamu siapin ini? Aku kaget banget."

"Uda dari lama kok, cuma baru siap ngomongnya sekarang hehe. Jadi gimana, Fan?"

Tentu saja aku ga mungkin menolaknya kan? Albert pacarku yg sempurna. Yg selalu ada setiap aku butuh dia.

"Iya, aku mao.", jawabku sambil tersenyum.

Albert langsung memakaikan cincinnya ke jariku. Dan memelukku.

"Makasih, sayang. Aku seneng banget kamu mao terima aku."

Kami sama² tersenyum. Senang sekali rasanya.

Teacher's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang