28

1.4K 40 0
                                    

Aku langsung pulang ke rumah setelah dari kantor Daniel. Di depan rumahku ada mobil Albert.

Saat aku mendekat, Albert keluar dari mobil.

"Albert? Kenapa?"

"Masuk dulu aja ya." jawabnya.

Aku membuka pintu, dan mengajaknya masuk. Albert langsung duduk di sofa, lalu mengajakku duduk di sebelahnya.

"Fan, aku uda bilang akan berusaha berubah. Berusaha utk ga terlalu sibuk lg, buat bs temenin km. Tapi aku ga nyangka km seperti itu." melihat aku kebingungan Albert mengambil hpnya, dan memperlihatkan foto²ku bersama Daniel. Di rumahku, rumah Daniel, restaurant. Semua berdua.

"Kamu sering main kerumahnya? Dia jg sering kesini ya? Aku ga nyangka hubungan kalian sudah sampai sedekat itu." Albert terlihat sangat kecewa.

"Albert, aku kerumahnya karna aku mengajar les utk Celena. Daniel kesini jg cm sesekali, mengantarku pulang karena dr rumahnya."

"Diantar pulang ya? Senang sekali ya kamu. Emg kamu maonya gt kan? Ada yg antar jemput kamu. Maaf ya, aku ga bisa kaya gt, karena aku sibuk."

Aku memegang tangan Albert, aku sangat merasa bersalah padanya.

"Sayang, maaf, aku ga bermaksud seperti itu. Aku tau kamu sibuk, maaf. Aku..aku emg salah, aku khilaf. Tapi aku ga berbuat apa² dgn Daniel. Kami hanya makan bersama." Albert menatapku.

"Apa kamu pernah ijin ke aku setiap kamu pergi dgn Daniel? Dan, oo ya, itu kalung yg kamu pakai, itu dari dia kan? Kamu sudah bohong sama aku, Fan. Apa bisa aku percaya sama kamu lg?" mataku mulai memerah.

"Kamu tau, aku percaya sama kamu. Aku percaya kamu ga akan main² dibelakangku, aku kasih kamu kepercayaan, dan kamu salah gunakan itu. Sekali kepercayaan sudah di salah gunakan, kepercayaan itu akan susah kembali." kata Albert sambil melepas tanganku.

"Albert, aku minta maaf. Aku benar² minta maaf. Aku ga akan ulangi itu lg. Aku janji." kataku mulai mengeluarkan air mata. Aku takut kehilangan Albert.

"Maaf, Fan. Aku pasti akan susah utk percaya sama kamu lg. Aku pasti akan selalu terbayang² dgn Daniel. Sepertinya kita cukup sampai disini. Aku minta maaf." kulihat mata Albert memerah.

"Albert, kasih aku kesempatan lg ya? Aku janji, aku ga akan ulangi. Aku sayang banget sama kamu. Pernikahan kita uda siap."

"Kita batalin saja pernikahan itu. Aku ga bisa, maaf. Aku ga bisa lupain pengkhianatan kamu. Aku jg sayang sama kamu, cm terlalu sakit rasanya. Aku pulang ya. Jaga diri kamu, ini pertemuan terakhir kita ya." kata Albert dan memelukku. Kita menangis bersama.

Aku sangat bodoh, kenapa aku bisa melakukan hal bodoh seperti itu, yg membuat aku kehilangan Albert.

Albert melepas pelukan, dan keluar rumahku. Aku ga berusaha menahannya. Aku sadar aku salah, aku sangat ga pantas utk Albert.

"Aaaaah!!" aku kesal pada diriku sendiri. Bodoh, sangat bodoh.

Teacher's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang