23

1.4K 35 0
                                    

Semalam, Albert berkata bahwa dia akan main kerumahku hari ini. Kebetulan ini hari Sabtu, jadi aku libur.

Aku memasak makanan kesukaannya utk kami makan siang ini.

Triinng..

Bel dirumahku berbunyi, sepertinya Albert sudah sampai.

"Hai, sayang!", katanya sambil mencium pipiku.

Aku mengajaknya masuk kedalam, dan langsung mengajaknya makan karena waktu sudah menunjukkan waktu makan siang.

Saat sedang makan, Hp Albert berbunyi tanda ada chat. Albertpun membuka chatnya, dan aku melihat wajahnya terkejut. Dia langsung melihat kearahku, dan menunjukkan Hp nya.

"Ini kamu kan? Ini papanya murid kamu waktu itu kan?", tanyanya.

Aku kaget melihat foto itu. Di foto itu, aku sedang makan berdua dgn Daniel.

"Iya, kenapa?", tanyaku berusaha tenang.

"Kenapa kamu pergi makan berdua sama dia? Aku kan uda bilang jangan dekat² sama dia. Dan ini kamu malah makan sama dia?"

Melihat Albert emosi, aku malah ikut emosi.

"Emang ga boleh? Kenapa emgnya? Kamu kemana aja selama ini? Sibuk² terus. Selalu tinggalin aku sendiri. Dalam sebulan, belum tentu km ada."

"Aku kan uda bilang, aku lg sibuk. Ini usaha baru mulai, aku ga bisa langsung ninggalin gt aja kan? Km ngerti dong."

"Aku uda berusaha ngertiin kamu ya, dan ini uda berapa bulan? Uda mao setahun. Kamu tahu aku kesepian? Ngak kan, ga peduli kamu kan. Urus aja itu usaha kamu terus.", aku langsung berdiri, dan ingin pergi dari ruang makan.

"Trus klo kamu kesepian, kamu pergi sama suami orang? Ga mikir kamu? Aku cm minta km tunggu, nanti uda saatnya aku jg ga akan sesibuk ini lg.", Albert ikut berdiri dan menahan aku pergi.

Suami orang. Iya, Daniel emg suami orang. Tapi aku uda terlanjur sayang dengannya.

"Dia ada saat kamu ga ada. Dia muncul saat kamu sibuk. Tunggu? Sampai kapan? Usaha kamu itu uda jalan berbulan², uda saatnya km bisa memperkerjakan org utk bantu kamu, tapi ngak kan. Kamunya aja yg ga mao kan? Uda lah, aku capek.", kataku sambil melepas pegangan tangannya.

"Fan, please, jangan kaya anak kecil. Aku ..", aku langsung memotong ucapannya.

"Aku kaya anak kecil km bilang? Ya uda, silahkan cari yg menurut kamu uda dewasa. Pergi kamu!", aku mengusir Albert dari rumahku.

"Fan! Oke, aku minta maaf. Oke? Aku janji, aku berusaha utk ga sesibuk ini. Aku akan usahakan.", kata Albert sambil menarikku ke pelukannya. Aku hanya diam, aku kecewa dgn sikap Albert. Ya, dia jg pasti kecewa denganku.

"Aku minta maaf ya? Aku emg belum bisa percaya ke orang lain utk urus usaha aku. Makanya aku msh urus semuanya sendiri. Aku akan coba pelan².", ucapnya sambil mencium keningku, dan memelukku lg.

Teacher's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang