24

1.3K 38 0
                                    

Setelah kemarin bertengkar dgn Albert, aku baru berpikir, siapa yg mengirimi Albert fotoku itu?

Kenapa org itu bisa dapat fotoku, dan punya no hp Albert?

Nanti aku akan cari tahu.

Albert berkata dia akan berusaha utk ga sesibuk sekarang. Tapi, jujur saja, aku belum bisa melepas Daniel.

Aku berjalan menuju gerbang depan, tiba²..

"Fan!", dua orang memanggilku bersamaan. Albert dan Daniel.

Keduanya menghampiriku.

"Maaf sebelumnya, anda Daniel kan papanya murid Fanny. Saya minta tolong jangan dekati Fanny lg. Dan tolong anda sadar, kalau anda sudah punya anak dan istri.", Albert menegur Daniel, saat mereka sudah berhadapan.

"Ooo, iya, kamu tenang saja. Tapi jangan salahin saya, kalo kamu sibuk, Fanny bersama saya.", Daniel tersenyum.

Albert tidak bisa menahan emosinya, dan langsung melayangkan pukulan ke Daniel. Daniel terjatuh.

"Mas!", aku langsung menghampiri Daniel, dan membantunya.

"Albert! Uda cukup! Apa²an si kamu.", kataku menegur Albert.

"Ooo kamu belain dia? Iya? Kita uda omongin masalah ini kemarin, Fan."

"Aku ga bela dia, kamu uda mukul dia. Jangan pakai kekerasan, bisa? Aku ga suka.", aku membantu Daniel berdiri.

"Uda, gapapa. Kamu urus dulu aja pacar km itu. Aku pulang ya.", kata Daniel mengelus rambutku, dan pergi ke mobilnya.

"Tolong jangan buat masalah di tempat kerjaku.", aku berkata ke Albert.

"Iya, aku minta maaf. Aku emosi mendengar dia bicara seperti itu. Kamu pacarku, Fan. Dia ga pantas bicara seperti itu. Kamu tahu itu."

Ya, memang. Ga seharusnya Daniel bicara seperti itu.

"Iya. Aku juga minta maaf. Ayo, kita pulang saja."

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yg melihat itu semua. Ya, itu Vivi.

"Fanny, Fanny. Maruk banget si jadi orang. Uda punya pacar, masih aja deketin suami orang. Mending Albert buat gue aja.", sambil melihat foto Fanny dan Daniel di hp nya yg ia kirimkan ke Albert semalam.

Teacher's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang