Part 6 || ❄Rangga❄

366 16 0
                                    

Happy Reading...

🌈🌈🌈

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, Bella tidak suka basa basi dengan perutnya yang sudah mulai lapar meminta jatahnya.

Ia segera beranjak dari kursi lalu pergi ke kantin tak lupa dengan si manis Alycia, Al selalu megikutinya kemana Bella pergi begitupun Bella sama-sama membutuhkan.

Mereka memasuki kantin yang mulai cukup ramai, sebelum duduk dia dan Alycia sudah terlebih dahulu memesan.

Mereka duduk di kursi sebelahkan bagian kantin. Lalu mulai menyantap makanan yang tadi sudah di pesannya sambil ngobrol tentu yang nama cewek gak bisa di jauhkan dengan yang namanya ghibah astagfirullah.

Ketika di tengah-tengah makannya, ia melihat ada seorang cewek mamasuki kantin dengan sombongnya. Melihat pemandangan ini membuat Bella sedikit murka, sok banget, sok cantik, sok penguasa. Pikir Bella. Perempuan itu sedang memesan makanan.

Dia melanjutkan makannya lagi.
Ketika Bella sudah selesai makan, ia hendak membayar ke si teteh kantin, ia membawa mangkuk bekas makannya tadi.

Entah bagaimana tidak tahu Bella yang tidak melihat atau cewek itu yang tidak sengaja menabrakkan dirinya dengan tubuh Bella, isi kuah kedua mangkuk yang di bawanya tadi berhamburan keluar hingga mengenai seragam keduanya.

"Ups maaf, gak sengaja," ucapnya.

Bella mengangkat kedua alis seperti kakak kelas geng The Queen dimana, divana apalah. Gak tau emosinya akan meledak atas apa yang di lakukan Bella barusan, Bella tersenyum sengit.

"Lo mau cari gara-gara iya?" tanyanya murka dengan mukanya sudah tidak dapat di kondisikan.

"Lo ngomong apa barusan? Cari gara-gara sama lo ketua geng The Queen dimana? Gak ada waktu gue buat gituan," cemooh Bella membuat si Divana makin emosi.

Sebagian yang berada di kantin cekikikan mendengar hinaan Bella dengan panggilan The Queen dimana harus Divana kan.

Karena kesal dengan adek kelas semacam Bella yang tidak tahu diri dan juga tidak tahu sopan santun kepada seniornya. Ia langsung menjambak rambut Bella dengan kasar.

Bella sudah pasti jambak balik lah seorang Bella kalah pantang baginya.
Alycia yang melihat Bella meluap-luap emosinya mencoba menghentikan keduanya.

Begitu pun dengan anggota The Queen Divana mencoba melerai namun hasilnya nihil sama seperti Alycia.

Geng famoust di sekolah ini geng Bovictor yang beranggotakan empat orang itu memasuki kantin betapa terkejutnya melihat kedua cewek yang saling jambak-jambakan.

"Waduh cewek kalo perang begitu ya jambak-jambak rambut idih ngeri gue, tu rambut lepas dari kepala," sahut Bintang serius.

"Hahaha gila lo emang bisa rambut lepas dari kepala," ucap Kevin.

Sedang Stevano ia malah salfok (salah fokus) ke si Alycia, Alycia mencoba melerai tapi tidak bisa karena Bella sangat emosi membuat Vano tersenyum, di matanya Alycia terlihat sangat lucu.

Dan Rangga menatap dua perempuan yang saling jambak-jambakan rambut di depannya, sumpah gak ada faedahnya. Dia harus segera bertindak kalau tidak, bisa-bisa kejadian yang di katakan oleh Bintang rambut lepas dari kepala.

"Eeh Rangga lo mau ngapain?" tanya Kevin.

"Udah  biarin itu tugas si Rangga jadi ketua OSIS," ucap Bintang.

Lalu Kevin mengangguk mengerti.

"STOP...!" teriak Rangga di depan keduanya.

Bella dan Divana langsung terdiam menatap Rangga. Rangga menatap keduanya tajam.

RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang