Part 27 || ❄Rangga❄

246 17 10
                                    

🌈🌈🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈🌈🌈

Entah mengapa saat ini perasaan Rangga sangat tidak enak. Dia masih saja memikirkan perkataan Bella saat di sekolah tadi.

"Tenang aja Kak Rangga gak bakal benci dan kecewa setelah ini, Bella yakin itu."

Apa maksud gadis itu? Sepertinya ada yang tidak beres. Karena itu dia segera memacu motornya ke rumah Bella, hanya sekadar memastikan jika cewek itu baik-baik saja. Iya, semoga saja.

Tak butuh waktu lama, Rangga pun tiba di rumah Bella. Ia lalu mengetuk pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi!"

"Bell! Bella! Lo ada di dalem Bel?" ucap Rangga dengan sedikit berteriak.

"Kok kayanya sepi ya, apa Bella gak ada di rumah? Tapi dia ke mana?" gumam Rangga sambil melihat ke arah pintu di depannya.

"Coba gue telfon aja deh." Rangga mengambil ponsel dari sakunya lalu menelpon Bella. Akan tetapi, nomornya tidak aktif. Ada apa ini?

"Lo kemana Bel?" lirih Rangga.

Sedangkan di sisi yang lainnya, Dirga baru saja tiba di rumah sakit bersama dengan Bella yang sudah berada di atas brankar dan dibawa ke dalam ruang ICU. Cowok itu sangat panik saat melihat kondisi Bella yang sudah tak sadarkan diri di kamarnya tadi. Alhasil, dengan segera ia membawa gadis itu ke rumah sakit untuk segera ditangani oleh dokter.

"Dirga, apa yang terjadi sama Bella tadi nak?" tanya Renata—Mama Dirga— yang baru saja datang setelah mendapat info dari Dirga tadi.

"Dirga juga gak tahu Ma, tadi pas Dirga dateng ke rumahnya Bella tiba-tiba dia udah gak sadar diri. Jadi Dirga langsung bawa ke rumah sakit," jelas Dirga pada Renata yang terlihat sangat khawatir.

"Astaga, semoga dia baik-baik saja ya," ujar Renata seraya menatap ruangan dimana Bella berada.

"Iya Ma, semoga aja."

"Orangtua Bella udah tahu, Dir?" tanya Renata.

Dirga menggeleng. "Belum Ma, tadi di rumahnya juga cuman ada bi Marni aja."

"Kalau gitu Mama hubungin mereka dulu, ya." Renata segera menghubungi orangtua Bella untuk memberitahukan kondisi gadis itu saat ini.

Beberapa saat kemudian, kedua orangtua Bella datang dengan raut muka yang terlihat khawatir. Terlebih lagi, tadi saat tiba di rumah mereka tidak melihat keberadaan Bella. Sedangkan bi Marni tadi juga mengatakan bahwa Bella sudah tidak sadarkan diri di kamarnya dan langsung dibawa oleh Dirga ke rumah sakit.

Ya, walaupun selama ini mereka selalu bertindak kasar setelah kejadian kematian adiknya waktu itu, mereka kini akhirnya sadar jika apa yang mereka lakukan itu sangat salah.

Kebetulan saat mereka tiba, dokter yang menangani Bella pun keluar dari ruangannya.

"Dokter, gimana keadaan Bella, dok?" tanya Dirga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang