Part 11 || ❄Rangga❄

254 9 0
                                    

Hadir, pergi, dan kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hadir, pergi, dan kembali.

~Rangga Mahendra~

☁☁☁

Tak sengaja di buku terakhir, tangan Bella dan Rangga bertemu di atas buku tersebut, mereka saling menatap dan merasakan hal yang aneh.

Deg deg deg...

Keduanya masih saling menatap satu sama lain dan membiarkan jantung yang berpacu lebih cepat dari biasanya, sedetik kemudian Rangga membuang muka, dan mengambil buku tersebut.

"Pulang bareng?" tanya Rangga ketika sudah sampai di parkiran cafe tersebut.

"Enggak, gue bisa pulang sendiri," tolak Bella dengan nada sangat angkuh Bella memang ngomong seperti itu jadi jangan disalahkan.

"Lagian gue juga cuma nawarin doang kok," ucap Rangga yang terdengar menyebalkan.

Bella menengok yang pada sosok yang barusan berucap seperti itu menyebalkan.

Ih pengen gue jitak lu!

"Dah, tau emang kagak ikhlas bantu orang," ucap Bella sebal.

Sungguh menyebalkan berada di dekat cowok seperti kak Rangga ini udah jutek, cuek, dingin, datar, tapi ganteng ampun dah Bella.

****

Bella sudah bersiap-siap pergi ke sekolah. Walaupun sebenarnya dia sangat malas pergi ke sekolah ditambah cuaca hari ini yang kurang mendukung untuk sekolah. Menurut perkiraan cuaca hari ini mendung dan akan turun hujan. Mending rebahan santuy di kamar ya gak?

Yah tapi mau gimana lagi absen Bella udah terlalu banyak. Kali ini Bella tidak mau masuk ruang BK lagi gara-gara urusan ini.

Jam menunjukan pukul 06.50 WIB, Bella mulai cemas dan mulai muncul keringat di dahinya.

Gimana gue mau sekolah kok ada satupun angkot si?

Lalu Bella melihat motor yang akan melintas sumpah demi apapun gue harus ngeberhentiin ini motor gue udah pasrah aja tuhan siapa pun orangnya asal gue sampe sekolah gitu aja.

Bella berlari ke tengah jalan lalu melentangkan tangan sambil menutup matanya, supaya menghentikan laju motor itu.

"Stop!" teriak Bella.

"Anjir!"

Untung gue buru-buru ngerem.

"Tuh cewek ngapain sih!" umpatnya.

Bella menempelkan kedua telapak tangan memohon. "Please bantu gue, nebeng ya ke sekolah," pintanya pada cowok itu. Tanpa basa-basi, ia langsung saja menaiki motor sport itu tanpa meminta persetujuan dari sang pemilik. Dia tidak memikirkan tentang gengsinya, yang ada dalam pikirannya saat ini adalah ia harus cepat sampai ke sekolah.

RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang