Part 16 || ❄Rangga❄

179 6 0
                                    

Happy Reading...

❄❄❄

Bukannya ke kantin menemui Alycia, Bella malah pergi ke UKS, tentunya untuk mengobati lukanya yang jatuh tadi karena si Keisya mak Lampir itu.

"Ngapain di sini?" Bella kaget bukan main tiba-tiba ada seseorang masuk dan tidak mengetuk pintu terlebih dahulu membuat alkohol yang digenggam oleh Bella terjatuh dan tumpah.

"Anjir, lo buat kaget aja. Copot ni jantung gue, ish pen gue makan deh lo sekarang juga," kesal Bella.

"Dih, gitu aja marah. Tapi maaf deh, eh ngapain lo Bel di sini? Tadi lo dicariin si Alice," ucap cowok tersebut, siapa lagi kalo bukan ketua kelas lucnut mereka, ya kelas Bella.

"Tai lu, gak liat apa gue lagi ngapain? Nih liat nih liat sakit tau bantuin kek malah ditanya," kesal Bella. Angan angannya untuk satu hari ini bakalan indah padahal tidak sama sekali.

"Yaudah sini biar gue bantu." Cowok itu mulai berjalan mendekati Bella.

"Kalian berdua ngapain?" Dan lagi Bella kaget untuk yang kedua kalinya, ia merasa mengapa hari ini nasibnya sial.

"Kita lagi makan kak... "

Mata Bella melebar what? Kak Rangga ngapain dia? Aduh sial sial...

Ari kekes (ketua kelas) menautkan kedua alisnya gak paham sebenarnya ada apaan sih?

"Harus aku yang nanya Lo ngapain kak ada di sini?" tanya Bella.

Bella duduk di ranjang, pandangan Rangga turun melihat lutut Bella yang terluka

Bukanya jawab malah balik nanya. "Lo kenapa bel? Lutut lo luka, jatuh apa gimana?" tanya Rangga. Rangga khawatir. Bella terdiam bungkam.

Apa gue bisa kak jauhin lo?

"Nih gara-gara kucing gak ada akhlak kurang kerjaan, mana kucing sok kecantikan, dasar garong kesel."

Ari yang masih berada di tempat, mematung, sejak kapan Wellington High School kedatangan tamu seekor kucing. Namun, ia bersikap sok bodo amat saja.

"Kucing, di mana kalo gue ketemu kucing itu udah cekik mampus sekalian." ucap Rangga.

Bella nahan ketawa, Kalo lo tau kak kucing itu si...

Gue bersumpah demi mermaid dua dunia, dan demi sinetron anak jalanan yang gak ada abisnya, sinetron cinta samudra yang gak ada benuanya, lo gak bakal nyekik tu si garong. Kan lo tanpa Keisya apalah Rangga ya 'kan?

"Udah mampus," ucap Bella. Jutek.

"Ri, lo kok diem bae, bantuin kek dasar ketua kelas gak becus, kenapa coba di kelas malah milih lu jadi ketua kelas sumpah gak ngerti gue," umpat Bella. Kecepatan Bella dalam berucap bisa satu kalimat 3 detik wow gak?

Rangga menelan saliva susah Bella... Lo beda Bel lo unik.

"Mau dibantuin, gak usah ngumpet juga lo, Yah terus lo mau si jenab yang jadi ketua kelas. Hahh?" tanyanya lalu meraih kotak P3k dan mengobati lukanya.

"Ya gak si Jenab juga yang ada, yang ada satu kelas dunggu semua. Kerjaan kan cuman molor,"

Ari tertawa, di balik sikap Bella yang subhanallah bikin geleng-geleng kapala sebenarnya sikapnya itu yang bikin orang orang kadang terlalu nyaman di dekat Bella.

"Bel," ucap Rangga.

"Iya kak," ucap Bella.

"Jangan lupa nanti belajar bareng pulang sekolah. Mmm cepet sembuh lukanya ya Bel." ucap Rangga. Tersenyum simpul, senyum yang bisa membuat Bella kepanasan.

RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang