Maafkan daku yang ngebut ini😁Sorry for typoo
And
Let's reading again
Sore berangsur-angsur digantikan oleh malam yang gelap. Pelita diperlukan untuk memberikan cahaya yang akan menerangi semua orang , memberikan kehangatan di antara hawa yang dingin.
Terlihat Jungkook yang sedang dikamarnya sedang melamun. Mengingat semua kejadian yang yang terus dialaminya hari ini, hatinya menghangat. Walaupun keadaan orang tuanya yang sibuk dan mungkin bahkan tak pulang, dia masih mendapatkan perhatian dari orang lain yang bahkan tak memiliki ikatan darah dengannya.
Seokjin, kakak sepupunya yang menemaninya sejak kecil dan memberikan perhatian layaknya kakak kandung, yang dia kira tak akan bertemu kembali karena perpisahan. Tapi dipertemukan dengan keadaan yang tak terduga.
Namjoon, guru les privat yang mengajarnya selalu. Memberi perhatian layaknya saudara. Meski tak sedekat itu hubungan mereka namun sudah bisa membuat hatinya menghangat.
Jimin dan Taehyung merupakan orang baru yang berhasil membuat hatinya membuncah merasakan afeksi yang membuat bahagia. Perhatian dan keinginan mereka untuk dekat dengan dirinya. Meskipun mereka hanya orang baru yang masuk dalam kehidupannya dan salah satunya datang dari masa lalunya yang tak sengaja terlupakan.
Serta teman-temannya yang selalu mendukungnya. Jaehyun, Mingyu, dan Yugyeom yang selalu mendekatinya dan memberikan perhatiannya padahal dia yang berusaha menjadi seseorang yang tertutup.
Dan Eunwoo, seseorang dari masalalu yang notabene adalah sahabatnya. Terlibat salah paham yang tak kunjung reda entah karena tak ada waktu untuk waktu atau memang tak ada celah untuk menjelaskan. Tapi nyatanya Jungkook masih percaya jika sebenarnya Eunwoo tak membencinya. Terbukti dengan dia yang menolongnya tadi pagi serta ungkapan rindu yang disampaikan saat ia pingsan.
Flashback on
Eunwoo yang sedang menjalankan hukuman lari 20 kali bersama para murid- termasuk Jungkook yang membuat hatinya dilanda kegelisahan. Dia berlari dengan jarak yang agak jauh di belakang Jungkook. Sesekali melihat Jungkook yang berlari dan kemudian melihat ke arah lain dan begitu seterusnya. Eunwoo masih bingung antara memilih benci namun masih memerhatikan.
Saat putaran hampir selesai, tepatnya putaran ke -15. Eunwoo melihat laju lari Jungkook semakin memelan. Rasanya berubah khawatir, namun dia masih abai. Dan saat dia melihat tubuh temannya limbung dan ambruk akhirnya. Tanpa pikir panjang dia langsung lari menuju Jungkook , wajahnya pucat. Eunwoo membawa Jungkook ke ruang kesehatan dengan tergesa-gesa.
Membanting pintu yang membuat dokter di ruangan itu terkejut.
" Astagaa,, dia kenapa? " Tanya penjaga itu.
" Cepat periksa saja." Sentak Eunwoo khawatir sambil membawanya ke tempat yang tersedia. Penjaga itu pun langsung membawa alat kesehatan seadanya dan memeriksa Jungkook.
" Dia hanya kelelahan dan kekurangan nutrisi karena perutnya kosong. Mungkin dia belum makan. " Kata dokter dan kemudian meninggalkan mereka berdua.
Eunwoo hanya diam sambil duduk di kursi sambil menunggu Jungkook sadar.
" Cepat sadar, Jung!! Agar aku bisa cepat pergi tanpa harus khawatir padamu. " Ucapnya lirih. Dia hanya menatap sendu Jungkook.
"Kenapa kau bisa sakit begini, apa karena keluargamu lagi? " Gumam Eunwoo. Yah, sudah dipastikan dia tau masalah Jungkook . Sebagai teman dekatnya dulu, Jungkook selalu menceritakan kehidupannya dan dia serta Jaehyun yang akan memberi solusi dan semangat. Yah, sebelum kejadian itu.
"Aku merindukanmu, asal kau tau. " Lirihnya.
" Tapi aku membencimu." Lanjutnya.
Setelahnya, dia melihat mata Jungkook yang mulai terbuka. Eunwoo langsung menggantikan raut mukanya menjadi datar. Dia mengambil tasnya dan beranjak pergi sebelum sebuah tangannya menahannya.
" Jangan pergi Eunwoo-ya. " Lirih Jungkook susah payah. Eunwoo hanya berdecih, " Kau sudah sadar, untuk apa aku terlalu lama disini. Membuang waktuku saja. " Ucapnya tajam. Jungkook langsung menundukan kepalanya.
" Mianhe, jeongmal mianhe. " Jungkook memohon.
" Untuk apa minta maaf, apa kau punya salah? " Tanya Eunwoo sambil melepas tangan Jungkook.
" Aku tau aku salah. Mian, aku telah mengingkari janjiku dulu. " Ucap Jungkook sambil menatap Eunwoo.
"Sudahlah, aku harus pergi. " Ucap Eunwoo sambil melangkah keluar ruangan itu. Berbicara dengan Jungkook hanya akan membuat ia ingat rasa kecewanya .
" Aku juga merindukanmu, Eunwoo-ya" Kata Jungkook dengan mata yang berkaca-kaca.
Deg
Langkah Eunwoo terhenti tapi belum membalikkan badannya.
Apa Jungkook mendengarnya?
"Lalu? Apa kau senang aku merindukanmu? " Sinis Eunwoo.
" Tentu saja. "
" Bohong!! Aku tau aku memang tak penting bagimu."
" Aniya, bukan begitu. Tapi-" Ucapannya tertahan karena melihat Eunwoo yang secepat kilat melemparkan tasnya dan mendorong punggung Jungkook ke dinding. Bahuku yang memang sakit bertambah perih terkena dinding yang kokoh itu. Tapi rasa sakitnya tak terasa karena dikalahkan oleh tatapan Eunwoo yang kecewa padanya.
"TAPI APA!! Apa Jung, jawab akuu?!?"
" Tapi- "
Brakkk
Pintu terbuka dengan wajah Mingyu yang terpampang disana. Jungkook dan Eunwoo langsung menoleh kesana. Dan kalian tau kelanjutannya...
Flashback off
Jungkook merasa semakin hari topengnya retak perlahan. Dia ingin berubah, Jungkook ingin berubah seperti yang mereka inginkan. Bukan dingin dan irit bicara yang menempel pada namanya, tapi dia ingin dianggap Jungkook yang ceria seperti dirinya dulu. Jungkook ingin memberontak dari penjara yang membelenggu dirinya.
Setidaknya, jika orang tuanya tak mempedulikannya. Dia masih bisa mendapat semangat dari mereka.
Yah, dia akan berubah.
Hehe, ayo liat perubahannya di sebelah:)
Aku tunggu komenan kalian okee. Kita bakal tau arti persahabatan yang sebenarnya..
Mari kita lihat, nanti.
Aku juga mau minta maaf, tanganku yang gemes pengin lanjut mulu, gatel nih tangan. Dan mungkin klo ngga ada ide lagi bakal lanjut dalam waktu lama, yah digantungin 🌚 wkwk.
Silakan yang mau kritik ataupun saran, saya Terima😁
Makasih yang udah mau baca, mampir, ataupun beri vomen💜💜
Yunita jadi tambah semangat juga klo merasa ada yang suka.-yunitayaa23-
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Jeon
FanfictionSuatu kisah tentang arti persahabatan, arti dari sebuah keluarga, dan arti sebuah kehidupan. Suatu kisah pertemuan tujuh orang tanpa ikatan darah yang saling mengerti dan menguatkan, enam hyung dengan seorang dongsaeng mereka yang rapuh di dalam. D...