Part 27

1.9K 206 70
                                    

Mau update biar samaan kaya Bighit juga ehe ☺

Gimana kalian? Setelah nonton MV ' Dynamite ' ambyar kah? Kalau iya kita sama :))

Pada bahagia kan? Biar aku kasih bahagia sedikit juga buat kalian, semoga kalian suka 💜





Pada bahagia kan? Biar aku kasih bahagia sedikit juga buat kalian, semoga kalian suka 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Sorry for typoo

And

Happy reading

.

.

.

.

Malam yang terasa kelam dan memilukan kini telah berganti menjadi pagi yang lebih melegakan.

Matahari terbit dengan sinarnya yang menyilaukan, begitu cerah seperti keadaan mereka mendapat kabar jika kondisi Jungkook telah membaik.

" Terimakasih, uissa. " Ucap Ji Sung pada Minwoo, sang dokter yang kini telah menyampaikan kabar yang melegakan itu.

" Tidak perlu berterimakasih, ini sudah kewajiban saya sebagai dokter disini. " Ucap Minwoo sambil tersenyum tipis.

Minwoo merasa lega. Sebagai dokter, dia mempunyai kewajiban untuk memberi kesembuhan pada mereka yang sakit dan menyelamatkan mereka agar tetap hidup. Dan kini dia telah menyelesaikan kewajiban pada salah satu pasiennya dan itu membuatnya merasa berhasil dan bahagia.


" Tidak-tidak, anda sudah berusaha keras. Jadi, saya tetap harus berterimakasih pada uissa! "


" Baiklah, Terimakasih kembali. Setelah ini pasien Jungkook akan dipindahkan ke ruang rawat. " Setelah mengucapkan itu, dokter Minwoo pun kembali ke ruangannya.


Air mata pun menetes kembali pada wajah cantik Yura, dia menangis pun dia bahagia.

" Terimakasih, sungguh Ya Tuhan hiks,,, terimakasih telah menyelamatkan anakku. "

Ji sung pun tersenyum bahagia, sampai dia tersadar jika ada orang lain di sana. Para sahabat Jungkook dan Seokjin yang sejak semalam berada di sana. Mereka yang tengah mengembangkan senyum lega.

" Ekhem, maafkan aku mengabaikan kalian sedari kemarin. Kalau boleh aku tau, apa kalian teman Jungkook? " Tanya Ji Sung membuyarkan keheningan. Mereka pun menoleh menatap Ji Sung.

" Benar samchon , mereka semua teman Jungkook. " Jawab Seokjin mewakili semua yang ada di sana. Yang lain pun mengangguk.

" Ah! Jadi benar. Kalau begitu, Saya ingin berterimakasih sudah menjaga Jungkook selama ini" Ucap Ji Sung sambil tersenyum canggung.

" Tak apa, ahjussi . Sudah kewajiban kami sebagai teman menjaga Jungkook. Kami juga sudah menganggapnya sebagai adik kami. " Jawab Taehyung mewakili. Yang lain pun mengangguk setuju.


" Kalian anak-anak yang baik. "  Ucap Yura tulus.

" Eh! Apa kalian tidak ada kegiatan hari ini? " Tanya Ji Sung pada mereka.

Membuat beberapa dari mereka membelalakan matanya.










" YA AMPUNN!!!! SEKOLAHH!! "





______________________________________

Kini suasana ruang rawat VIP dengan  pintu berpapan nama " Jeon Jungkook " masih hening.

Orang kaya mah VIP, hehe

Setelah acara 'mari kaget bersama' yang tadi dilakukan oleh para sahabat yang masih menyandang pekerjaan sebagai siswa itu, kini semua sudah pulang.

Taehyung, Hoseok, dan Eunwoo pergi ke sekolah yang untungnya masih ada waktu. Namjoon bekerja ke sekolah sebagai guru. Yoongi pun juga pergi ke Agensi. Sedangkan Seokjin sedang pergi ke rumah Jungkook untuk mengambil barang-barang yang akan diperlukan nanti dan akan mampir ke cafe nya terlebih dahulu.

Hanya terdengar suara yang berasal dari beberapa alat yang terpasang rapi pada tubuh sang pemilik nama. Di dalam ruangan tersebut hanya terdapat tiga orang, dua orang yang berperan sebagai orang tua dan anaknya yang kini masih memejamkan matanya.

Ji Sung meminta sekertaris nya untuk mengendalikan perusahaan untuk sementara. Sementara Yura pun meliburkan diri dari pekerjaan, ingin menjaga Jungkook.

Yura kini sedang duduk di kursi yang berada di samping ranjang milik anaknya. Matanya memperhatikan anaknya yang kini masih belum mendapatkan kesadaran nya.

Sedangkan sang suami kini berada di sofa yang terdapat di dalam ruangan tersebut, tertidur karena kelelahan.

Kembali pada Yura yang kini sedang memperhatikan rona wajah anaknya yang masih pucat. Dia menggenggam tangan kecil anaknya dan mengusapnya pelan.

" Aku baru menyadari kau sudah sebesar ini, Kookie. " Air matanya kembali menetes, kini relungnya hanya diisi dengan  penyesalan.

" Maafkan hiks eomma. Maafkan eomma yang lalai hiks menjaga Kookie. Maafkan eomma, ne??"

Tangisnya semakin tersedu-sedu. Perkataan dengan nada meminta itu terdengar memilukan berharap anaknya mendengarkan di alam bawah sadar sana.

" Setelah ini, eomma akan berusaha menjadi eomma yang baik, eomma yang sayang pada Kookie. " Nada itu begitu tulus. Kemudian, Yura mengecup kening Jungkook cukup lama dan tersenyum.

" Maka dari itu, maafkan eomma...













dan cepatlah sadar! "


Dan tanpa disadari oleh siapapun, jari itu pun bergerak kecil. Seolah merespon semua yang di dengarnya.

























Halo semua? Gimana hehe update cepet. Kalian semangat aku juga semangat dong☺

Maaf ya klo kalian ngga ngefeel sama cerita ini. Makasih yang udah mau baca🙏

Jangan lupa vote and comen 💜

Dan

Selamat Ambyar hari inii🔥🔥

Borahae💜💜

- yunitaaya23-



Brother JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang