Part 31

1.8K 187 32
                                    


Sebelumnya, maaf ya? Yang udah nunggu lama ☺ aku lagi blm ada waktu buat lanjut :)

Sorry for typoo

And

Happy reading

.

.

.

" Hai, Kookie! Akhirnya kau sadar juga. Tunggu sebentar lagi ,dokter akan kesini. " Jungkook menoleh dan mendapati Seokjin yang baru saja masuk ke dalam ruangan.

" Seokjin hyung, " Lirih Jungkook. Seokjin tersenyum tipis mendengarnya.

" Jadi, kenapa kau mengusir mereka Kookie? " Tanya Seokjin yang kini sedang menemani Jungkook di ruang rawatnya. Jungkook terdiam sejenak, lalu menghela nafas.

" Entahlah, hyung. " Lirih Jungkook.

" Bukankah itu memang maumu, Kookie? Mereka memperhatikan mu? "  Tanya Seokjin kembali.

" Memang hyung, tapi kenapa harus sekarang? Apa hanya karena aku sakit hyung? Bagaimana kalau aku sembuh nanti? Mereka pergi lagi? " Ucap Jungkook mengeluarkan unek-unek yang ada di pikirannya, membuat Seokjin mendengus dan mendaratkan satu jitakan kecil di kening sangat sepupu.

" Aduuuuh, sakit hyung! Aku masih sakit lhoo.... " Rengek Jungkook sambil mengusap keningnya.

" Habisnya pikiranmu itu jelek sekali! Siapa tahu mereka memang sudah berubah, kan? " Seloroh Seokjin. Tidak tahu saja si Jungkook jika sepupunya sudah mendaratkan pukulan karena kesal juga.

" Ish, tapikaaannnn.... "

Ceklek

Suara pintu terbuka dan menampilkan seorang dokter yang masuk kedalam ruang rawat Jungkook, Lee Minwoo.

" Permisi, apa saya mengganggu? " Tanya Minwoo. Jungkook dan Seokjin menggelengkan kepalanya.

" Tidak, uissa. " Jawab Seokjin.

" Baiklah, saya kesini hanya ingin memeriksa keadaan pasien. " Ucap Minwoo. Setelah itu dia langsung memeriksa tanda-tanda vital dan yang lainnya.

" Kondisinya sudah berangsur membaik, mungkin pasien hanya akan merasa sakit pada luka jahitan di perutnya. " Jelas Minwoo memberitahukan keadaan Jungkook. Sedangkan Jungkook langsung memeriksa perutnya dan mendapati kasa putih yang membebatnya.

" Owh, ada luka ternyata.. " Gumam Jungkook. Seokjin mengernyitkan dahinya bingung.

" Lah, kau baru tau punya luka? " Jungkook mengangguk.

" Lalu saat kau mendapat luka itu kau dimana?? Kesurupaaann, huh? " Seloroh Seokjin kesal. Jungkook hanya menyengir.

Minwoo yang merasa dikacangin dan sudah tidak memiliki kepentingan lagi langsung pamit pada keduanya.

" Kalau begitu, saya kembali keruangan dulu. " Minwoo pun keluar setelah kata terimakasih telah diucapkan.

" Kau dengar tadi kata dokter kan? Jadi jangan pecicilan dulu, tunggu jahitan nya kering. " Titah Seokjin. Jungkook hanya mengangguk malas, entah apa artinya itu.

Brother JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang