Sebelumnya, maaf ya? Yang udah nunggu lama ☺ aku lagi blm ada waktu buat lanjut :)Sorry for typoo
And
Happy reading
.
.
.
" Hai, Kookie! Akhirnya kau sadar juga. Tunggu sebentar lagi ,dokter akan kesini. " Jungkook menoleh dan mendapati Seokjin yang baru saja masuk ke dalam ruangan.
" Seokjin hyung, " Lirih Jungkook. Seokjin tersenyum tipis mendengarnya.
" Jadi, kenapa kau mengusir mereka Kookie? " Tanya Seokjin yang kini sedang menemani Jungkook di ruang rawatnya. Jungkook terdiam sejenak, lalu menghela nafas.
" Entahlah, hyung. " Lirih Jungkook.
" Bukankah itu memang maumu, Kookie? Mereka memperhatikan mu? " Tanya Seokjin kembali.
" Memang hyung, tapi kenapa harus sekarang? Apa hanya karena aku sakit hyung? Bagaimana kalau aku sembuh nanti? Mereka pergi lagi? " Ucap Jungkook mengeluarkan unek-unek yang ada di pikirannya, membuat Seokjin mendengus dan mendaratkan satu jitakan kecil di kening sangat sepupu.
" Aduuuuh, sakit hyung! Aku masih sakit lhoo.... " Rengek Jungkook sambil mengusap keningnya.
" Habisnya pikiranmu itu jelek sekali! Siapa tahu mereka memang sudah berubah, kan? " Seloroh Seokjin. Tidak tahu saja si Jungkook jika sepupunya sudah mendaratkan pukulan karena kesal juga.
" Ish, tapikaaannnn.... "
Ceklek
Suara pintu terbuka dan menampilkan seorang dokter yang masuk kedalam ruang rawat Jungkook, Lee Minwoo.
" Permisi, apa saya mengganggu? " Tanya Minwoo. Jungkook dan Seokjin menggelengkan kepalanya.
" Tidak, uissa. " Jawab Seokjin.
" Baiklah, saya kesini hanya ingin memeriksa keadaan pasien. " Ucap Minwoo. Setelah itu dia langsung memeriksa tanda-tanda vital dan yang lainnya.
" Kondisinya sudah berangsur membaik, mungkin pasien hanya akan merasa sakit pada luka jahitan di perutnya. " Jelas Minwoo memberitahukan keadaan Jungkook. Sedangkan Jungkook langsung memeriksa perutnya dan mendapati kasa putih yang membebatnya.
" Owh, ada luka ternyata.. " Gumam Jungkook. Seokjin mengernyitkan dahinya bingung.
" Lah, kau baru tau punya luka? " Jungkook mengangguk.
" Lalu saat kau mendapat luka itu kau dimana?? Kesurupaaann, huh? " Seloroh Seokjin kesal. Jungkook hanya menyengir.
Minwoo yang merasa dikacangin dan sudah tidak memiliki kepentingan lagi langsung pamit pada keduanya.
" Kalau begitu, saya kembali keruangan dulu. " Minwoo pun keluar setelah kata terimakasih telah diucapkan.
" Kau dengar tadi kata dokter kan? Jadi jangan pecicilan dulu, tunggu jahitan nya kering. " Titah Seokjin. Jungkook hanya mengangguk malas, entah apa artinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Jeon
FanfictionSuatu kisah tentang arti persahabatan, arti dari sebuah keluarga, dan arti sebuah kehidupan. Suatu kisah pertemuan tujuh orang tanpa ikatan darah yang saling mengerti dan menguatkan, enam hyung dengan seorang dongsaeng mereka yang rapuh di dalam. D...