Kini adzan subuh telah berkumandang dengan eloknya.Umat muslim diperintahkan untuk bangun dari tidurnya untuk menunaikan shalat shubuh.
Satya yang semula masih bergulat dengan mimpinya itu,kini membuka kedua kelopak matanya.Ia terbangun karena suara adzan telah memanggilnya.
"Assalamualaikum warahmatullah, assalamualaikum warahmatullah"ucapnya diakhir shalatnya sambil menghadap kanan dan kirinya.
Kini ia berdoa pada Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyanyang.
"Ya allah,engakaulah yang maha pengasih dan maha penyayang hamba memohon kepadamu berikan lah hamba jalan yang terbaik untuk membahagiakan mamah hamba ya Allah,hamba tak ingin melihatnya sedih dan kecewa terhadap hamba.Jika memang Raina jodoh hamba tumbuhkanlah rasa cinta dan sayang di hati hamba ya Allah.Amiin ya rabbal alamin."
Doanya seusai shalat.Kini ia melipat sajadah dan sarung nya,lalu dimasukan dalam sebuah lemari miliknya.
05.30
"Satya mamah boleh masuk?"tanyanya dari luar kamar anaknya itu.
"Masuk aja mah ngga dikunci"jawabnya lembut.
Kini Satya merubah posisinya yang sebelumnya tiduran kini duduk di sebelah mamahnya persis.
"Ada apa mah?"Kini Satya memulai topik pembicaraan.
"Mamah sebenarnya bingung mau ngasih ini ke kamu atau tidak"ucapnya sambil memperlihatkan sebuah cincin peninggalan neneknya dari sang papah.
"Ini cincin apa mah?"Sambil mengambil cincin yang ada ditangan mamahnya.
"Itu cincin dari nenek kamu,dulu beliau meminta mamah untuk memberikan ini kepada kamu saat kamu akan menikah,tapi di lain sisi cincin ini dari orang tua papah kamu.Dan sekarang mamah udah pisah sama papah kamu jadi mamah bingung apakah cincin ini masih berhak dimiliki kamu atau dikembalikan ke papah kamu Sat.Cincin ini juga masih ada dimamah karena dulu cincin ini sempat hilang kami mencarinya kemana-mana tapi tak kunjung ketemu dan sekarang mamah sudah menemukannya di lemari lama milik mamah"jelasnya panjang lebar.
"Cincin yang bagus,nenek memberi semua yang nenek punya untukku"Ucapnya tersenyum menahan kepedihan hatinya.Ia ingin menangis namun ditahannya,tapi benteng pertahanan nya itu hampir runtuh.
"Kalo kamu mau nangis ngga papa Satya,jangan ditahan mamah tau kamu pasti sekarang lagi kangen sama nenek"kini mamah Satya mendekap putranya dalam peluk hangatnya.
Kini Satya menangis dalam pelukan mamahnya itu.Jujur dia sangat rindu akan neneknya itu.Tapi pelukan itu tak bertahan lama mungkin hanya 2 menit Satya langsung melepasnya.
"Apa cincin ini akan diberikan ke Raina saat kami menikah??"Satya pun bertanya pada mamahnya untuk siapa nanti cincin itu.
"Iya nak itu buat Raina.Mungkin itu juga alasan mamah sama papah kamu jodohin kamu sama Raina,karena apa?karena kami ngga mau cincin ini disembarang orang dan kami yakin orang yang pantas dan terbaik untuk mengenakan cincin ini adalah Raina dan dia itu jodoh kamu nak,cobalah untuk menumbuhkan rasa cinta dan sayang kamu di hati kamu untuk Raina nanti dia juga akan bisa mencintaimu"ucap mamah Satya yang kini sudah berdiri untuk keluar dari kamar Satya.
"Mamah mau turun dulu yah mau ngelanjuti masak"Lalu berjalan kan kamar Satya dan Satya yang masih terisak kecil.
Kini Satya menyimpan cincin itu baik baik di lemari miliknya karena itu peninggalan berharga dari nenek tersayangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alasan Tuhan Mengirim Kamu Untukku (TAMAT)
Roman d'amourPUN10 KL SUKA BACA AJA, KL NGGA SUKA MENDING PERGI.