Suatu pagi
Raina terbangun dari tidurnya karena hari sudah pagi.Matahari sudah memperlihatkan dirinya sejak tadi.Sebenarnya Raina masih sangat mengantuk,karena semalam ia begadang menonton film Drakor kesukaannya.Tapi ia harus pergi ke Rumah Sakit Harapan untuk magangnya.
"Bun,Raina pamit yah mau berangkat kerumah sakit".Pamitnya sambil berlari menuju luar dengan membawa satu pasang sepatu ditangannya.
"Ngga sarapan dulu Rai,nanti kamu kelaperan loh"Khawatir Bunda kepada putrinya Karena ia magang hingga sore bahkan malam hari
"Ngga Bun,nanti Raina sarapan dikantin aja.Sekarang Raina udah telat Bun"Teriak Raina dari luar
Tapi Raina lupa akan satu hal,ia belum menyalami kedua tangan orang tuanya itu.
"Loh kok masuk lagi?katanya udah telat"Tanya papah Raina karena merasa bingung pada sikap putrinya itu yang aneh Karena terburu-buru.
"Raina lupa belum Salim sama bunda,papah"Ia menyalami tangan kedua orang tuanya itu lalu menciumnya dan berlari keluar karena waktu semakin siang.
"Ada ada aja anak kita Mah,masih muda udah pikun"Ketawa mereka pun pecah karena sikap Raina yang lucu itu.
Raina pergi menuju Rumah Sakit menggunakan taksi.Ia sangat takut akan terlambat,Karena ia bisa dimarahi dan dihukum habis-habisan oleh para senior nya nanti.
"Pak cepetan pak saya udah telat!!"Pinta Raina pada supir taksi itu untuk mempercepat laju mobilnya.
"Maaf mba ini sedang macet,kita tidak bisa mengebut"Jawab supir itu sambil meminta maaf kepada Raina.
Tak ada pilihan lain,ia harus berlari menuju rumah sakit dari pada menunggu untuk sampai di rumah sakit sampai 1/2 jam.Karena mungkin dia akan lebih telat jika menaiki taksi.
"Ya udah pak saya turun disini aja,ini uanganya pak"Raina menyodorkan uang seratus ribu kepada supir taksi itu.
"Kembaliannya ambil aja pak"sambung Raina lalu turun dari mobil itu dan berlari menuju rumah sakit,padahal jarak yang ditempuh masih sekitar 2-3 km.
Dia sudah sangat lelah untuk berlari tapi ia harus cepat sampai rumah sakit karena hari ini ada tes untuk para magang.Raina takut jika ia telat,dan dirinya dihukum bahkan tidak diperbolehkan ikut tes itu Padahal jika Raina tidak ikut tes itu dia tidak akan lolos untuk menjadi seorang dokter.
"Ayo Raina semangat bentar lagi sampai!!!"Menyemangati dirinya sendiri.
Tiba-tiba
"Raina kamu ngapain disini?bukanya tes nya di mulai 10 menit lagi yah"Ia berpapasan dengan salah satu seniornya yang sedang berada diparkiran apotek.
Raina yang merasa terpanggil pun menghentikan langkahnya dan menghampiri seniornya yaitu dr.Bara(Rizky Nazar).
"Dr.Bara..saya terlambat dok,maafkan saya biarkan saya untuk tetap ikut tes itu dok kalau dokter Bara mau hukum saya silahkan tapi biarkan saya untuk ikut tes itu,agar peluang lolos saya menjadi dokter lebih besar dok" Mohonnya sambil bersikap seolah olah bersujud dihadapan dr.Bara.
Dr.Bara yang merasa risih dengan sikap Raina pun mengangkat tubuh Raina untuk berdiri karena mereka juga sedang berada di tempat umum.
"Iya iya kamu tetep boleh ikut tes tapi dengan sisa waktu yang ada,tidak ada tambahan itu hukumannya"Jawab dr Bara memberi keringanan kepada Raina.
"Terima kasih dok,kalau begitu saya permisi".Raina yang hendak berlari kembali menuju rumah sakit ditahan oleh dr.Bara.
"Kamu mau lari lagi,kamu udah sangat lelah lebih baik ikut saya menggunakan mobil"tawar dr.Bara pada Raina karena wajahnya sudah memucat akibat kelelahan berlari sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alasan Tuhan Mengirim Kamu Untukku (TAMAT)
RomansaPUN10 KL SUKA BACA AJA, KL NGGA SUKA MENDING PERGI.