12 - Teror!!!

1.4K 77 19
                                    

Raina kini bingung harus menjelaskan dari mana.Karena tak ingin mebuat kondisi Satya kembali memburuk.

"Tante kita bisa ngomong diluar aja?"

"Ya udah mamah keluar dulu ya Sat"

Satya hanya mengangguk menandakan iya.

Saat diluar Raina terlihat sangat gugup untuk membicarakan yang sebenarnya.Ia mencoba untuk menahan air matanya yang  sudah ingin tumpah rasanya.Mamah Satya hanya bingung dengan sikap Raina yang terlihat sangat sedih.

"Dokter tadi ngomong apa Raina"ucap mamah Satya sambil mengusap pundak Raina.

"Dokter bilang Satya lumpuh tan"ucapnya lalu menangis dan langsung terduduk.

"Apa,maksud kamu apa Rain?"ucap mamah Satya menahan nangis.

"Satya ngga bisa jalan tan.."ucapnya lalu berdiri dan memeluk mamah Satya yang terlihat sangat syok mendengar kabar itu.

"Tapi tante jangan khawatir karena Satya masih bisa jalan lagi.Tapi mungkin itu butuh waktu yang cukup lama.Raina janji bakal bantu Satya sampai Satya bener² bisa jalan seperti semula lagi,Raina ngga akan pernah ninggalin Satya.Tante tenang aja yah" Raina masih memeluk mamah Satya itu.

"Tante percaya sama kamu,buat dia semangat Raina.Ya udah sekarang kita masuk kedalam"ucap mamah Satya tersenyum terhadap Raina.

Kini mereka berusaha bersikap seperti biasa karena tak ingin melihat Satya ikut khawatir.

Saat Satya mencoba untuk duduk dan bersender pada senderan ranjangnya.Ia merasa ada yang aneh dengan kakinya.

"Mah kaki Satya kok ngga bisa digerakin?"
Ucapnya sedikit panik.

"Rain kaki gue kenapa?kaki gue baik-baik aja kan??"ucapnya tambah panik.

"Mah jawab!!,Rain jawab gue"sambil menatap satu persatu wajah mamah nya dan Raina.

"Jawab"ucapnya 1 oktaf lebih tinggi.

"Lo lumpuh Sat"ucap Raina lalu memeluk Satya.

Satya yang mendengar itu hanya terlihat sangat frustasi.Ia menangis cukup keras.Orang yang berada disana tak tega melihat Satya seperti itu.Mamah Satya mencoba untuk menenangkan putranya itu.

"Lo ngga usah sok peduli sama gue"ucapnya melepas pelukan dari Raina.

"Gue ngga sok peduli sama lo Sat,gue juga syok gue sedih tapi ngga gini caranya.Lo masih bisa jalan lagi,gue bakal bantu Lo Satt"

"Lo percaya omongan dokter itu!!Lo percaya.Kapan gue bisa jalan lagi?gue lumpuh Rainn gue lumpuh"ucapnya menatap tajam Raina tetapi tetap saja ia masih menangis.

"Lo ngga tau apa yang gue rasain Rain!!Lo ngga tau.Gue minta lo jangan deketin gue lagi,gue ngga mau bikin lo nyesel nantinya Rain.Dan pernikahan kita ngga akan pernah terlaksana kan.karena apa?!!karena gue bakal cuma jadi beban nantinya"ucapnya lagi.

"Lo ngga bakal jadi beban gue Sat,kita bakal jalanin ini bareng-bareng.Lo tolong percaya sama gue."

"Gue percaya sama lo Rain.Tapi gue cuma ngga mau bikin lo nyesel nantinya.Gue peduli sama lo Rain,percuma lo nikah sama gue.Karena gue ngga bakal berguna Rain"

"Gue tau lo pasti peduli sama hidup gue kedepannya.Tapi gue ngga mau jalanin ini sendirian.Gue mau tetep sama lo,Satya"

Alasan Tuhan Mengirim Kamu Untukku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang