Empat

2.2K 505 78
                                    

Makan malam di Ma Charie diatur sedemikian apik. Pihak tamu dipersilahkan duduk di antara meja-meja yang telah diatur sesuai tempat. Setiap meja hanya dipisahkan beberapa meter jarak saja. Saling bersebrangan dan terhubung.

Aturan Ma Charie, ialah : makan bersama. Entah sarapan, lunch, ataupun dinner. Terkecuali jika kalian ingin memiliki privasi, maka pihak Ma Charie dengan senang hati memberikan privasi berdasarkan permintaan tamu.

Namun, melihat padatnya setiap kursi tanpa kosong, menjelaskan bahwa para tamu Ma Charie lebih senang menghadiri acara makan malam bersama. Taeyong nyaris mengenal sebagian di antara mereka. Hanya mengenal wajah-wajah tak asing, dan bukan berarti mereka saling kenal dalam artian sebenarnya. Bukan seperti itu.

Di bangku delapan pria berumur 60-an tahun itu merupakan seorang mentri. Taeyong kerap melihatnya di TV, dan dia kemari bersama seorang wanita muda nan cantik, mereka mesra sekali. Sebuah perselingkuhan. Lalu di sebrang dua wanita cantik, dua-duanya artis papan atas, dan mereka pernah berada dalam satu acara sama. Sebuah acara penghargaan nasional.

Taeyong juga menemukan anak seorang senator membaur di antara tamu; pun para pria dan wanita tua kaya yang kerap dilihat di majalah dan koran. Astaga, nyaris semua orang pernah dia lihat di berbagai wadah dan pertemuan sama.

Dia bukanlah pria penyuka gosip. Akan tetapi, melihat sebagian wajah tak asing bersama pasangan lebih muda atau berbeda, menjelaskan padanya bahwa Ma Charie tempat teraman untuk berselingkuh. Dikarenakan Ma Charie menjaga baik privasi tamu, mereka lantas bebas pulang-pergi bersama pasangan berbeda. Serta merta terbebaskan dari media.

Menarik juga, pikirnya.

Salah seorang pegawai mendatanginya. Menariknya setiap pegawai mengenali nama dan wajah tamu. Mereka akan menyapa tamu dengan nama, meskipun tahu dengan siapa berbicara, mereka tetap tersenyum bersikap profesional. Taeyong menyukai sikap dan profesionalitas pegawai Ma Charie.

Mereka dipersilahkan duduk di bangku yang sepertinya disediakan untuk timnya. Taeyong lantas duduk, membuat dirinya nyaman di bangku tersebut sambil mengamati sekeliling. Vivi dan Jonghyun duduk berhadapan, sementara depannya kosong; pun bangku samping kanan yang masih kosong memanjang.

Alih-alih menanyakan siapa tamu yang akan bergabung dengan kelompok kecilnya, atensi Taeyong teralihkan pada rombongan sang pemilik resor. Suho dengan jas bisnis lengkap, melangkah memasuki area outdoor makan malam dan disambut sapaan setiap tamu yang dilewati. Pria dewasa itu melempar senyum sapaan dan melontarkan panggilan untuk beberapa orang yang dirasa pantas untuk disapa.

“Kau datang!” Dia langsung menyapanya begitu berhenti di bangku kelompok kecilnya. Taeyong berdiri dengan sopan; menyalami sang pemilik lalu diikuti oleh kedua rekannya. “Kukira kalian akan memilih privasi ketimbang bergabung bersama kami,” tutur Suho sembari duduk di bangku kosong depan Taeyong.

Oh, ternyata sang pemilik resort yang bergabung bersama kelompoknya.

“Sangat tidak sopan melewatkan jamuan bersama,” balasnya mengerling sekilas sambil mengangkat gelas berisi wine.

Kapan terakhir dia minum wine? Agak lupa karena beberapa bulan ini Taeyong lebih senang menegak wiski ketimbang anggur.

Di sela pelayan menuangkan wine ke masing-masing gelas di atas meja, Suho melontarkan pertanyaan kepada Taeyong. Pertanyaannya lebih mengarah pada musik dan band-nya. Pria itu menyayangkan keempat anggota band Taeyong tidak dapat ikut berkunjung. Jikalau mereka semua berlibur kemari, Suho menjanjikan akan memberikan diskon.

Biaya kemari sangatlah mahal, dan saat dia bersama band-nya ditawari diskon, Taeyong akan mempertimbangkan hal tersebut baik-baik. Dia rasa datang kemari bersama anggota band dan teman kencan akan lebih menyenangkan. Untuk sekarang mungkin tidak, karena Taeyong hendak fokus dengan lagu-lagunya.

Cara | Taesoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang