Cara | Taesoo [✔]

Delapan

Ayah dan kakaknya belum pernah memperingatkan “jangan dekat-dekat dia” alih-alih memberitakan hal demikian, malah mereka kerap melibatkan Jisoo pada obrolan yang melibatkan sekaligus dengan pria tersebut.

Layaknya peristiwa pagi ini, Jisoo diapit dua pria: sang ayah dan kakak, lalu di depannya ada Taeyong diapit oleh kedua temannya. Selama empat hari tinggal di Ma Charie, Jisoo belum pernah sekalipun terlibat percakapan panjang dengan kedua rekan Taeyong. Hanya satu ... lima obrolan berupa tanya-jawab. Sederhana, dan tidak terlalu bersifat pribadi. Hanya pertanyaan umum seperti biasa.

Obrolan sarapan hanya pendek, Jisoo segera meninggalkan meja karena perlu mengurus beberapa hal. Kemarin ia mendapatkan telfon dari pihak calon tamu, dan dia seorang milyuner, ingin menyewa villa selama tiga hari. Jisoo belum mengiyakan permintaan milyuner tersebut. Perlu penyelidikan kehidupan calon tamunya sebelum menerima surat pengajuan bertamu.

Sudah dikatakan, bukan? Datang ke Ma Charie tidaklah mudah dan sulit. Keamanan dan kenyaman tamu merupakan konsep Ma Charie. Itu sebabnya selama tamu bertandang, mereka diharapkan menyimpan ponsel, kamera, dan barang eletronik lain tanpa terkecuali. Barang-barang pribadi milik tamu akan tersimpan di dalam brangkas berukuran besar—nyaris seukuran kamar mandi Jisoo di kamar—dan brangkas tersebut tersimpan di dalam kamar luas milik Suho. Akses brankas hanya Suho satu-satunya yang tahu.

Benda canggih tersebut sengaja disimpan agar tak ada foto atau video yang dapat merugikan tamu. Karena privasi tamu adalah prioritas utama. Tamu Ma Charie bukanlah orang biasa, maka kedatangan mereka kemari akan dijaga baik-baik oleh pihak Ma Charie. Segala aktivitas; serta bersama siapa tamu kemari akan dirahasiakan. Oleh sebab itu, banyak media yang tak pernah sekalipun mendapatkan rahasia liburan orang-orang hebat di Ma Charie.

Suho akan tutup mulut, meskipun media menuntut. Jikalau ada pihak yang merasa dirugikan karena beredarnya berita kepergian salah satu tamu Ma Charie dengan kekasih gelap atau ... well, kebanyakan berita hanya menyinggung hal demikian. Pihak Ma Charie tak perlu repot-repot mengatasi media karena begitu tamu keluar dari pulau, urusan media adalah urusan mereka. Semua sudah tertulis di surat perjanjian.

Untuk mendapatkan kepercayaan, baik dari Ma Charie ataupun tamu, penyelidikan kehidupan tamu sangatlah penting demi mengetahui layak atau tidaknya kedatangan mereka. Walaupun mereka orang kaya dan sanggup membayar lebih, apabila tamu berlibur hanya untuk terhindar dari masalah yang sedang dihindari, maka dari itu, Ma Charie dengan senang hati menolak surat pengajuan liburan.

Ketika Jisoo menolak rombongan pertama Taeyong, itu karena mereka tidak bisa dipercaya berdasarkan penyelidikan kehidupan mereka. Keamanan Ma Charie sangatlah ketat, nyaris menyerupai penjara di sebuah pulau. Penjara yang lebih indah nan menyenangkan, tentunya.

Bola mata coklatnya menari-nari di atas dokumen. Membaca kalimat demi kalimat calon tamu mendatangnya. Hm, seorang pebisnis muda hampir setara dengan Suho—oh, jauh lebih muda. Jisoo membaca data lain tentang kehidupan pria bernama Doyoung; pun mencari kemungkinan lain yang bisa dijadikan landasan untuk penolakan surat pengajuan bertamu.

Doyoung mendekati kata sempurna. Muda, tampan, kaya, dan ... baik. Nyaris semua berita memberitakan keterlibatan Doyoung dalam acara amal. Namanya tak pernah terlewatkan barang sekali, meski tak bisa hadir, nama pria itu selalu tercantum. Dia merupakan bagian tetap kegiatan amal para milyader dan selebritas ternama.

Wow! Jisoo terpukau oleh kesuksesan pria tersebut. Kalau diingat-ingat, ia sendiri jarang mengikuti kegiatan amal. Suho tiap luang hadir atau Wonwoo akan menggantikan posisinya jikalau terhalang hadir.

...

B

ebatuannya telah ditempati seseorang. Punggung itu duduk membelakangi sehingga tak menyadari kedatangannya. Ia mendengar suara petikan gitar dan nyanyian—begitu lirih, sampai-sampai ia meragukan itu nyanyian atau gumaman kecil. Begitu berdiri tepat di belakang punggungnya, pria itu berhenti lalu menoleh dan menyunggingkan senyum menawan.